Kisah Nono, Bocah Kelas 2 SD yang Juara 1 Lomba Matematika Tingkat Dunia, Singkirkan 7000 Peserta

Nono menjadi juara 1 lomba Matematika Internasional Abacus World Competition dan menyingkirkan 7000 peserta lainnya yang berasal dari seluruh dunia

Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Hendra
Kolase Istimewa
Kisah Nono, Bocah Kelas 2 SD yang Juara 1 Lomba Matematika Tingkat Dunia 

Dengan menggunakan metode ini ternyata Nono sangat cepat dalam menghitung. 

"Jujur, selama ini saya dampingi dia dalam mengajar matematika. Tapi saya lambat. Saya tidak cepat seperti Nono. Kalau saya tes dia, saya harus hitung pake kalkulator. Dia bisa menghitung cepat dalam kalkulasi bagi," tambahnya.

Ia berharap agar kedepan itu perlu merubah pola belajar anak. Kita tidak perlu mengekangkan tentang kekerasan. Ini saya buktikan saat binaan Astra. Kita perlu memberi semangat buat anak-anak.

Karena kebanyakan kita jarang memberikan spirit kepada anak-anak. Kita harus mengembangkan talenta sesuai yang Tuhan kasih. Nono itu hanya sebagai motivasi buat anak-anak agar bisa berprestasi," pintahnya.

Prestasi yang membanggakan ini juga tentunya mendapat respon luar biasa dari Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat

Viktor mengaku merasa senang dan bangga atas prestasi yang dicapai Nono

“Saya merasa senang dan bangga melihat anak seperti nono yang cerdas dan membanggakan NTT tetapi juga dunia dan peran guru yang sangat penting,"ungkap Viktor Laiskodat

Keberhasilan Nono, diakui Viktor Laiskodat r tidak terlepas dari peran guru sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa.

Ia mengatakan tangungjawab seorang guru dalam kegiatan pendidikan masih panjang, anak-anak harus mandiri dan basiknya harus dijaga.

“Peran guru sangat penting dan baik dalam dunia pendidikan dan yang bertanggung jawab untuk mencerdaskan anak,"tegas  Viktor. 

Setiap anak menurut VBL, harus didik menjadi cerdas karena para guru sedang membentuk sumber daya manusia, sehingga tidak harus dilakukan dengan kekuatan fisik karena para guru bukan sedang membangun robot.

Gubernur berharap agar para orang tua harus mampu membuat anak untuk jauh dari masalah, namun menjadi masalah apabila dalam mendidik anak dilakukan seperti membuat robot yang pada akhirnya menjadi manusia yang emosional dan spirit untuk berubah.

Ia juga meminta bupati dan kadis pendidikan agar bisa mereplikasi metode belajar dari ASTRA agar hasilnya optimal dan tepat sasaran. 

Bupati Kupang, Drs. Korinus Masneno menyampaikan apresiasi kepada Astra yang sudah menfasilitasi Nono untuk mengikuti lomba matematika tingkat Internasional Abacus World Competition

"Kita bersyukur karena Astra sudah menfasilitasi Nono untuk mengikuti lomba matematika tingkat Internasional Abacus World Competition sehingga mendapat juara satu," ujar Masneno.

Menurut Masneno, Pemerintah Kabupaten Kupang saat ini sedang melakukan kerjasama dengan Astra. Proses ini sedang berjalan di Kabupaten Kupang, dan ini bisa saja menjadi contoh untuk daerah lain di NTT,"

"Kedepan metode yang digunakan Astra, kita akan terapkan di murid-murid yang lain," tutupnya.

Wah, sungguh membanggakan ya prestasi Nono, Tribunners!

(Bangkapos.com/Vigestha Repit)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved