Harta Kekayaan Nono Sampono, Pensiunan Jenderal yang Terseret Polemik Pagar Laut

Diketahui namanya ada pada jajaran direksi PT Cahaya Inti Sentosa, satu di antara perusahaan yang menguasai Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di pag

Penulis: Agis Priyani | Editor: Evan Saputra
zoom-inlihat foto Harta Kekayaan Nono Sampono, Pensiunan Jenderal yang Terseret Polemik Pagar Laut
Kolase/Tribunnews.com
Harta Kekayaan Nono Sampono, Pensiunan Jenderal yang Terseret Polemik Pagar Laut

BANGKAPOS.COM - Letjen TNI Nono Sampono, Presdir Agung Sedayu Group yang diduga mengantongi sertifikat HGB di pagar laut Tangerang.

Nama Nono Sampono sedang jadi sorotan publik usai terseret polemik pagar laut.

Sebagai informasi Letjen Nono Sampono adalah presiden direktur di Agung Sedayu Group

Diketahui namanya ada pada jajaran direksi PT Cahaya Inti Sentosa, satu di antara perusahaan yang menguasai Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di pagar laut wilayah perairan Kabupaten Tangerang.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengatakan setidaknya terdapat 263 bidang tanah dalam bentuk SHGB dengan rincian 234 bidang tanah dimiliki oleh PT Intan Agung Makmur dan 20 bidang dengan kepemilikan tanah atas nama PT Cahaya Inti Sentosa, serta sembilan bidang tanah atas nama perorangan. Selain itu terdapat SHM sebanyak 17 bidang.

Dari catatan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum  yang dikutip Antara, PT Cahaya Inti Sentosa merupakan perusahaan yang beroperasi di sektor real estate.

Perusahaan tersebut dimiliki oleh PT Agung Sedayu, PT Tunas Mekar, dan Pantai Indah Kapuk 2, dan sejumlah orang.  

Sosok Nono Sampono

Letjen TNI Purn Nono Sampono merupakan seorang tokoh militer Indonesia.

Ia sempat mengenyam pendidikan Pasukan khusus anti teror di Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Kopassus) TNI Angkatan Darat.

 Selain itu Nono juga pernah mendapat pendidikan Pasukan khusus di Hawaii, AS, dan Korea Selatan, mengutip Wikipedia.

Pria kelahiran 1 Maret 1953 ini, pada tahun 1972 bergabung dengan Akademi Angkatan Laut (AL).

Lantas di dunia militer, Nono pernah menempati sejumlah posisi strategis.

Yakni Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) periode 2001 - 2003, Gubernur AAL dan Komandan Jenderal Akademi TNI.

Nono pernah menjadi anggota pasukan Danpaspampres di era kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri.

Tahun 2010, Nono dilantik oleh Menteri Perhubungan sebagai Kepala Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) menggantikan pejabat sebelumnya Wardjoko, mengutip dpd.go.id.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved