Ramadhan 2023

Ramadhan 2023: Sejarah Perintah Berpuasa dan Keistimewan Puasa di Bulan Ramadhan

Perintah untuk melaksanakan puasa wajib bagi umat Islam di bulan Ramadhan terdapat dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 183

Tribunnews.com
Umat muslim disunnahkan mengerjakan Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah jelang Idul Adha 1443 H. 

BANGKAPOS.COM--Ramadhan akan menghampiri kita tahun di dalam perkiraan tanggal 22 Maret 2023 mendatang.

Seluruh umat muslim tentunya mulai mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan bulan yang penuh berkah ini.

Terutama menjalankan kewajiban untuk menjalankan ibadah berpuasa.

Puasa merupakan ibadah wajib yang diperintahkan kepada umat muslim di Bulan Ramadhan.

Puasa merupakan rukun Islam ketiga setelah membaca dua kalimat syahadat dan mengerjakan shalat.

Perintah mengerjakan puasa Ramadhan tertuang dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 183.

Perintah wajib puasa ini disampaikan dalam bentuk wahyu kepada Nabi Muhammad SAW untuk umat agama Islam.

Perintah puasa sebenarnya sudah ada jauh sebelum agama Islam datang dan disebarkan oleh Nabi Muhammad.

Nabi Daud AS misalnya, sudah menjalankan ibadah puasa.

Bahkan, ibadah puasa Nabi Daud bersama umatnya dilaksanakan selama seumur hidupnya dengan cara berselang-seling, yaitu sehari puasa besoknya tidak dan seterusnya.

Selain itu, dalam tradisi bangsa Yunani juga ada kegiatan ber puasa, yang biasanya dilakukan sebelum terjun ke medan pertempuran.

Sedangkan bangsa Romawi melakukan puasa supaya mendapatkan kekuatan fisik, serta mengajarkan kesabaran dan ketabahan.

Jauh setelahnya, ketika Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi melaksanakan puasa.

Orang Yahudi Madinah melaksanakan puasa setiap 10 Muharram. Puasa ini untuk mengingatkan momen bahwa pada tanggal itu, Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya dari kejaran Firaun.

Apakah perintah puasa Ramadhan ini ada sejarahnya?

Puasa Ramadhan diperintahkan kepada Nabi Muhammad dan umatnya pada bulan Syaban tahun kedua Hijriah, atau sekitar 624 Masehi.

Perintah untuk melaksanakan puasa wajib bagi umat Islam di bulan Ramadhan terdapat dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 183.

Ketika wahyu itu turun, Nabi Muhammad beserta para sahabatnya sedang membangun sebuah pemerintahan baru di Madinah.

Saat itu, puasa sangat penting artinya dalam membentuk manusia, supaya dapat menerima dan melaksanakan tugas besar dan suci.

Belum diketahui secara pasti mengapa puasa diwajibkan pada bulan Ramadhan dan bukan di bulan lainnya.

Namun yang pasti, di bulan Ramadhan terdapat peristiwa penting dalam sejarah Islam, yakni turunnya Al Quran untuk pertama kalinya pada tanggal 17 Ramadhan.

Setelah mengetahui sejarah perintah puasa di bulan Ramadhan, ketahui juga keistimewaan saat berpuasa di bulan Ramadhan berikut ini:

1. Bau Mulut Orang yang Berpuasa

Orang yang berpuasa bau mulutnya pasti tidak sedap.

Penyebabnya karena produksi air liur dalam mulut dan saluran pencernaan berkurang.

Akibatnya timbul halitosis atau bau mulut yang tidak jauh berbeda dengan orang bangun tidur.

Tapi tidak perlu khawatir, Allah menjanjikan bau mulut orang berpuasa lebih wangi dari minyak misik atau kasturi di akhirat nanti.

خُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ اْلمِسْكِ

Artinya: “Bau mulut orang yang berpuasa di hadapan Allah lebih baik dari pada minyak misik.”

2. Malaikat Mendoakan Orang yang Berpuasa

Orang-orang yang berpuasa juga akan didoakan oleh malaikat.

Sehingga doa orang yang berpuasa mudah dikabulkan.

Para malaikat sejak imsak hingga berbuka akan memintakan ampunan kepada Allah agar orang yang berpuasa diampuni dosa-dosanya.

وَتَسْتَغْفرُ لَهُمْ اْلمَلاَئِكَةُ حَتىَّ يُفْطِرُوْا

Artinya: “Orang-orang yang berpuasa semuanya dimintakan ampunan oleh para malaikat hingga mereka berbuka.”

3. Setan Dibelenggu

Biasanya pada Ramadhan semangat umat Islam dalam beribadah akan meningkat.

Karena setan-setan dibelenggu hingga berakhirnya Ramdhan.

وَتُصَفَّدُ فِيْهِ مَرَدَّةُ الشَّياَطِيْنِ ، وَلاَ يُخْلِصُوْنَ فِيْهِ إِلَى مَا كاَنُوْا يُخْلِصُوْنَ فِي غَيْرِه

Artinya: “Di bulan ini para setan dibelenggu yang semuanya tidak bisa lepas seperti di bulan lainnya.”

4. Surga yang Indah

Keistimewaan selanjutnya Allah menghiasi surga untuk menyambut para hamba-Nya yang berpuasa.

وَيُزَيِّنُ اللهُ لَهُمْ كُلَّ يَوْمٍ جَنَّتَهُ، ثُمَّ يَقُوْلُ : يُوْشِكُ عِبَادِيْ الصَّائِمُوْنَ أَنْ يُلْقُوْا عَنْهُمْ الْمَئُونَةَ وَاْلأَذَى وَيَصِيْرُوْنَ إِلَيْكَ.

Artinya: “Setiap hari di bulan Ramadhan Allah memperindah surga untuk orang-orang yang berpuasa. Kemudian Allah berfirman: “Para hamba-Ku yang melakukan puasa hampir menemukan hasil dan jerih payahnya hingga sampai kepadamu (wahai surga).”

5. Malam Lailatul Qodar

Lailatul Qodar menjadi malam ampunan Allah mendekati Ramadhan berakhir.

Perjumpaan dengan Lailatul Qodar hanya bisa diraih oleh orang-orang yang berpuasa dan khusyuk dalam beribadah.

وَيَغْفِرُ لَهُمْ فِيْ آخِرِ لَيْلَةٍ ، قِيْلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ : اَهِيَ لَيْلَةُ اْلقَدَرِ ؟ ، قَالَ : لاَ ، وَلَكِنَّ الْعَامِلَ إِنَّمَا يُوَفَّى أَجْرُهُ إِذَا قَضَى عَمَلَهُ

Artinya: “Dan di akhir malam bulan Ramadhan Allah memberikan ampunan. Kemudian Rasulullah ditanya apakah itu malam Lailatul Qodar? Beliau menjawab: “Bukan, hanya saja bagi orang yang beramal maka akan mendapatkan pahala ketika sudah usai mengerjakannya.”

(Bangkapos.com/Vigestha Repit)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved