Ramadhan 2023

Puasa Ramadhan 2023 Tinggal 54 Hari Lagi, Riwayat Perintah Puasa Ramadan Berikut Dalilnya

Merujuk kalender pemerintah Indonesia, berarti puasa Ramadhan 2023 tinggal 54 hari lagi.

Editor: fitriadi
Tribun Pontianak-Tribunnews.com
Ilustrasi Ramadhan 1444 H. Puasa Ramadhan 2023 Tinggal 54 Hari Lagi, Simak Riwayat Turunnya Perintah Puasa Ramadan Berikut Dalilnya 

BANGKAPOS.COM - Awal puasa Ramadhan 1444 H diperkirakan jatuh pada tanggal 22 Maret 2023.

Jika dihitung dari sekarang, berarti puasa Ramadhan tinggal 54 hari lagi.

Perhitungan awal puasa Ramadhan ini merujuk kalender yang sudah ditetapkan pemerintah Indonesia.

Seperti diketahui, Pemerintah RI telah menetapkan hari libur nasional untuk Hari Raya Idul Fitri 1444 H pada 22-23 April 2023.

Baca juga: Deadline Puasa Qadha Ramadhan 2023, Hukum Bayar Utang Puasa Berikut Bacaan Niatnya

Kementerian Agama RI juga telah menerbitkan kalender Islam Hijriah tahun 2023.

Mengacu dua keputusan itulah, maka awal Ramadhan 1444 H diperkirakan jatuh pada tanggal 22 Maret 2023, dengan asumsi puasa Ramadhan genap selama 30 hari.

Pemerintah melalui Kementerian Agama RI akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal puasa Ramadhan 1444 H.

Hingga kini, Kemenag belum menetapkan kapan jadwal sidang isbat penentuan awal Ramadhan.

Sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya.

Dalam kalender Hijriyah, urutan bulan sebelum bulan Ramadhan adalah bulan Syaban.

Sehingga sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1444 H diperkirakan dilaksanakan pada tanggal 29 Syaban.

Baca juga: Doa Agar Amal Ibadah Selama Bulan Ramadhan 2023 Diterima

Begitupun untuk menentukan 1 Syawal melalui sidang isbat yang akan digelar pada tanggal 29 Ramadhan.

Sejarah Perintah Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib yang diperintahkan kepada umat muslim.

Puasa merupakan rukun Islam ketiga setelah membaca dua kalimat syahadat dan mengerjakan shalat.

Perintah mengerjakan puasa Ramadhan tertuang dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 183.

Perintah wajib puasa ini disampaikan dalam bentuk wahyu kepada Nabi Muhammad SAW untuk umat agama Islam.

Perintah puasa sebenarnya sudah ada jauh sebelum agama Islam datang dan disebarkan oleh Nabi Muhammad.

Nabi Daud AS misalnya, sudah menjalankan ibadah puasa.

Bahkan, ibadah puasa Nabi Daud bersama umatnya dilaksanakan selama seumur hidupnya dengan cara berselang-seling, yaitu sehari puasa besoknya tidak dan seterusnya.

Selain itu, dalam tradisi bangsa Yunani juga ada kegiatan ber puasa, yang biasanya dilakukan sebelum terjun ke medan pertempuran.

Sedangkan bangsa Romawi melakukan puasa supaya mendapatkan kekuatan fisik, serta mengajarkan kesabaran dan ketabahan.

Jauh setelahnya, ketika Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi melaksanakan puasa.

Orang Yahudi Madinah melaksanakan puasa setiap 10 Muharram. Puasa ini untuk mengingatkan momen bahwa pada tanggal itu, Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya dari kejaran Firaun.

Perintah puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan diperintahkan kepada Nabi Muhammad dan umatnya pada bulan Syaban tahun kedua Hijriah, atau sekitar 624 Masehi.

Perintah untuk melaksanakan puasa wajib bagi umat Islam di bulan Ramadhan terdapat dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 183.

Ketika wahyu itu turun, Nabi Muhammad beserta para sahabatnya sedang membangun sebuah pemerintahan baru di Madinah.

Saat itu, puasa sangat penting artinya dalam membentuk manusia, supaya dapat menerima dan melaksanakan tugas besar dan suci.

Belum diketahui secara pasti mengapa puasa diwajibkan pada bulan Ramadhan dan bukan di bulan lainnya.

Namun yang pasti, di bulan Ramadhan terdapat peristiwa penting dalam sejarah Islam, yakni turunnya Al Quran untuk pertama kalinya pada tanggal 17 Ramadhan.

(Bangkapos.com/Fitriadi/Kompas.com/Lukman Hadi Subroto/Puspasari Setyaningrum)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved