29 Persen Remaja Usia 15-19 Tahun di Babel Ternyata Sudah Pernah Melahirkan, Ini Jelasnya

Bahwa kita mencatat anak-anak pada usia tersebut sudah melahirkan artinya mereka dipencatatan di usia pernikahan begitu. Ini tentu akan...

Kompas.com
Ilustrasi pernikahan dini 

Kehamilan di usia dini karena nikah muda menyebabkan perempuan berisiko mengalami osteoporosis.

Penyakit ini menyebabkan tubuh menjadi bungkuk, tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Kanker mulut rahim juga bisa muncul akibat pernikahan dini.

# Pernikahan tidak harmonis

Menikah membutuhkan kesiapan psikologis yang kuat. Pada pernikahan dini, pasangan biasanya belum siap menjalani kehidupan berumahtangga.

Akibatnya, angka perceraian pada pasangan menikah muda sangat tinggi.

Hal ini disebabkan oleh pertengkaran yang terus-menerus muncul, dan pasangan nikah muda tidak tahu cara yang tepat untuk menyelesaikannya.

Selain itu, dilansir dari halodoc, dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Pediatrics, menemukan dampak gangguan kejiwaan seumur hidup terkait pernikahan dini.

Dampak tersebut juga berkaitan dengan faktor sosiodemografi, termasuk usia, ras, tingkat pendidikan, pendapatan rumah tangga, dan lokasi tempat tinggal.

Berdasarkan data, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pernikahan dini dikaitkan dengan gangguan kejiwaan seperti:

# Depresi

Kekerasan dalam rumah tangga tentu mengarah pada gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan post traumatic stress disorder. Belum lagi jika pasangan muda menghadapi keguguran yang sering terjadi pada pasangan suami istri berusia muda. Peristiwa-peristiwa seperti itu juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental dan trauma jangka panjang.

# Kecemasan

Sebuah studi mengungkapkan bahwa anak perempuan di bawah usia 18 tahun yang sudah menikah, cenderung mengalami penyalahgunaan zat dan alkohol. Menjalani kehidupan berumah tangga di usia muda bukanlah hal yang mudah.

United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyatakan bahwa remaja cenderung belum mampu mengelola emosi, dan mengambil keputusan dengan baik. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga ketika terjadi konflik dengan pasangan.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved