Kota Tak Kasat Mata Saranjana, Apa Betul Ada? Ini Fakta-fakta Menariknya

Mitos tentang Kota Saranjaya memang santer terdengar. Banyak yang percaya bahwa kota di Kalimantan Selatan ini dihuni oleh bangsa jin

Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Evan Saputra
(Dosen Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Mansyur) via Kompas.com
Peta Salomon Muller, 1845 terdapat tulisan P. Serandjana 

Peta yang memuat Tandjong (hoek) Serandjana tersebut dimuat dalam Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel, seri pertama yang diterbitkan Staatsbibliothek zu Berlin.

Peta ini dibuat 18 tahun sebelum Salomon Müller meninggal dunia pada tahun 1863.

Menurut Mansyur, sumber lainnya yang memuat tentang Serandjana adalah Pieter Johannes Veth, dalam "Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie: bewerkt naar de jongste en beste berigten", halaman 252.

Kamus ini diterbitkan di Amsterdam oleh P.N. van Kampen, tahun 1869.

Veth menuliskan "Sarandjana, kaap aan de Zuid-Oostzijde van Poeloe Laut, welk eiland aan Borneo's Zuid-Oost punt is gelegen" (Sarandjana, tanjung di sisi selatan Poeloe Laut, yang merupakan pulau yang terletak di bagian tenggara Kalimantan).

Kiriman alat berat

Pada tahun 1980-an, pemerintah setempat dikagetkan oleh kedatangan sejumlah alat berat pesanan dari Jakarta.

Semua alat berat dengan nilai sangat mahal itu konon dipesan seseorang dengan alamat Kota Saranjana dan telah dibayar lunas.

Padahal, Kota Saranjana di alam nyata secara administratif tidak ada di Kabupaten Kotabaru.

Dilansir dari Banjarmasin Post, cerita ini melegenda dari mulut ke mulut hingga sekarang.

Kabar yang beredar dari mereka yang pernah masuk ke kota itu, kotanya sangat maju dengan jalan raya yang lebar, gedung perumahan yang megah dengan pagar rumah tinggi.

Sistem pemerintahannya kerajaaan, mayoritas penduduknya beragama Islam.

(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved