Arab Saudi
Mengenal The Mukaab, Proyek Ka'bah Baru Kontroversial dan Pangeran Mohammed bin Salman di Baliknya
The Mukaab, proyek Ka'bah baru yang mau dibangun putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman jadi sorotan dan bikin heboh. Simak rencananya
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Berbagai transformasi dilakukan di Arab Saudi sejak Mohammed bin Salman menjadi putra mahkota tahun 2017.
Mulai dari dibukanya kembali bioskop hingga mengembangkan sektor ekonomi non minyak.
Berbagai transformasi ini sejalan dengan visi MbS yang ingin menjadikan kerajaan sebagai pusat investasi.
Pada 2016, putra mahkota Arab ini telah mengumumkan rencana diversifikasi ekonomi yang menyerukan untuk mengubah kerajaan menjadi pusat investasi dan pusat bisnis global, dilansir aljazeera.com.
Sebelum ditunjuk jadi putra mahkota, MbS ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan Arab Saudi pada 23 Januari 2015.
Lantas, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) diangkat menjadi Perdana Menteri Arab Saudi.
Pengangkatan Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai PM Arab Saudi diumumkan pada Selasa (27/9/2022).
Mengenai pendidikan, Mbs merupakan lulusan King Saud University di Riyadh, Saudi Arabia.
Ia lulus dengan gelar sarjana hukum pada tahun 2007.
Mohammed bin Salman (MbS), mengungkapkan rencananya untuk Arab Saudi.
Termasuk keinginan Mohammed bin Salman menjadikan Riyadh salah satu dari 10 kota terkaya di dunia.
Hal itu disampaikan Mohammed bin Salman dalam pertemuan Future Investment Initiative (FII) di Ibu Kota Saudi pada (Jumat (29/1/2021) lalu.
“Semua fitur Riyadh menjadi dasar untuk penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, investasi, dan banyak lagi peluang, '' kata Putra Mahkota kepada Matteo Renzi, mantan perdana menteri Italia.
“Oleh karena itu, kami bertujuan menjadikan Riyadh salah satu dari 10 kota ekonomi terbesar di dunia."
"Hari ini, (Jumat (29/1/2021)),berdiri di nomor 40, ekonomi kota terbesar keempat puluh di dunia."
"Kami juga menargetkan peningkatan jumlah penduduknya dari 7,5 juta saat ini menjadi sekitar 15-20 juta pada tahun 2030, '' tambahnya, dikutip Tribunnews.Wiki.com dari Arab News.
Disebutkan, Riyadh mewakili sekitar 50 persen ekonomi non-minyak di Arab Saudi, dan menikmati keunggulan biaya dibandingkan pusat kota lainnya.
Putra Mahkota juga mengumumkan rencana jangka panjang untuk kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Baca juga: Dabbah itu Apa? Hewan Mitologi Arab Saudi Tanda Kiamat yang Disebut Telah Muncul di Israel
Terobosan Sektor Industri Hiburan dan Wisata
Selain itu, Mohammed bin Salman juuga merancang program reformasi Visi 2030.
Selain bidang kewarganegaraan dengan melonggarkan kebebasan bagi kaum perempuan, reformasi Arab Saudi juga menyentuh bidang pariwisata.
Dilansir Tribunnewswiki.com, berikut 6 terobosan yang dilakukan Arab Saudi untuk membangkitkan industri pariwisata dan hiburannya:
1. Membuka kembali bioskop
Bioskop kembali dibuka pada 18 April 2018, setelah dilarang beroperasi selama 35 tahun.
"Ini menandai momen penting dalam pengembangan ekonomi kultural di Kerajaan," ujar Menteri Budaya dan Informasi, Awwad Alawwad.
Pemerintah Arab Saudi berharap dengan beroperasinya bioskop-bioskop ini akan menjadi katalis pertumbuhan dan diversifikasi ekonomi, serta menciptakan kesempatan baru.
Untuk melayani populasi penduduknya yang lebih dari 32 juta, Saudi akan mendirikan 350 bioskop dengan lebih dari 2.000 layar hingga 2030.
2. Membangun taman hiburan terbesar
Pemerintah Arab Saudi mulai membangun taman hiburan terbesar pada tahun 2018 dengan luas total mencapai 334 kilometer persegi.
Destinasi wisata ini berjarak 40 kilometer dari Riyadh, menargetkan 8 juta pengunjung dari sekitar Riyadh dan 45 juta pengunjung dari kawasan Teluk Arab.
Taman hiburan bernama Qiddiya ini digadang-gadang bakal menyaingi Walt Disney di Florida, AS dan diperkirakan akan menjadi taman hiburan terbesar di dunia pada 2030.
Selain taman hiburan, ada pula berbagai fasilitas olahraga yang akan menggelar berbagai kompetisi internasional, akademi pelatihan, trek gurun, rekreasi air dan salju, serta petulangan alam dan taman safari.
Qiddiya menjadi salah satu langkah pemerintah Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan akan minyak.
3. Menawarkan visa turis
Pemerintah Arab Saudi menawarkan visa turis pertama kalinya, sebagai langkah mendongkrak sektor pariwisata.
Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi hanya menerbitkan visa bagi peziarah muslim dan pekerja asing dan yang terakhir bagi penonton acara olahraga.
Kebijakan baru ini, maka warga negara dari 49 negara bisa mendapatkan visa online maupun visa on arrival, termasuk Amerika Serikat (AS), Australia dan sejumlah negara Eropa.
Meski demikian, Arab Saudi juga memperingatkan turis yang melanggar 'kesopanan publik' tetap akan dikenakan denda.
Cara ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Arab Saudi untuk mendiversifikasikan ekonominya menjauh dari minyak bumi.
4. Izinkan pasangan turis asing tak menikah menginap di hotel
Pemerintah Arab Saudi kembali mengeluarkan kebijakan terbaru di bidang pariwisata.
Pada Minggu (6/10/2019), Arab Saudi membolehkan pasangan turis asing yang tidak menikah untuk menginap dalam satu kamar hotel.
Selain itu, pemerintah negara ini juga mengizinkan wanita yang bepergian seorang diri menginap di hotel dengan hanya menunjukkan kartu identitas yang masih berlaku.
Sebelumnya, wanita Saudi dilarang menginap seorang diri di hotel.
Adapun bagi pasangan, wajib menunjukkan bukti bahwa mereka sudah menikah.
5. Gelar konser
Upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan industri hiburan di negara itu adalah dengan menggelar berbagai konser.
Pada Januari 2017, salah seorang ikon musik dunia Arab yang dijuluki 'Paul McCartney-nya Arab Saudi' yakni Mohammed Abdu menggelar konser di Jeddah.
Acara tersebut merupakan konser besar pertama dalam tujuh tahun terakhir di Jeddah.
Kemudian, berturut-turut negara itu kembali menggelar konser, salah satunya adalah konser boyband asal Korea Selatan, BTS.
Baca juga: Ini Situs Penting Sejarah Islam di Arab Saudi, Saksi Sejarah Pertempuran Uhud
6. Membangun industri film
Sejumlah langkah lain dilakukan Pemerintah Arab Saudi dalam upaya mengembangkan sektor hiburan dan pariwisata.
Salah satunya adalah menggelar konferensi perfilman.
Konferensi tersebut akan mengumpulkan para perintis industri hiburan dunia yang tertarik dengan investasi dan peluang pertumbuhan di sektor hiburan.
Bahan, konferensi ini dihadiri oleh pelaku bisnis film dunia, termasuk tiga orang aktor kelas atas seperti Jason Momoa, Jean Claude van Damme dan Jackie Chan.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Otoritas Hiburan Umum Saudi bekerja sama dengan JOy Forum.
"Orang-orang bisa bepergian dan menghabiskan uang mereka di lar Arab Saudi untuk memperoleh hiburan. Namun kami ingin membawa itu semua kemali ke kerajaan dan membuat sebanyak mungkin pilihan," ujar CEO Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi, Amr Banaja.
(*/Serambi News/ Tribunnews/ Bangkapos.com)
Unik, Beginilah Suasana Masjidil Haram Arab Saudi Saat Ditinggal Jemaah Haji |
![]() |
---|
Mengenal Tempat Malaikat Jibril Membelah Dada Nabi Muhammad SAW di Arab Saudi |
![]() |
---|
Kisah Pasangan Jemaah Haji Meninggal Dunia di Makkah Arab Saudi, Sempat Jalan Kaki Saat Cuaca Panas |
![]() |
---|
Arab Saudi Disebut Gagal Jadi Tuan Rumah Ibadah Haji 2024, Ribuan Jemaah Meninggal Dunia Jadi Bukti |
![]() |
---|
Kondisi Tenda Mina Arab Saudi untuk Jemaah Haji Memprihatinkan, Toilet Kotor dan Antrean 2 Jam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.