Bangka Pos Hari Ini
Halaman 9 Bangka Pos Edisi Cetak 8 Maret 2023
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung bersiaga menghadapi kondisi dan dampak dari cuaca ekstrem
Penulis: Suhendri | Editor: fitriadi
Mikron juga mengimbau agar masyarakat Bangka Belitung tetap berhati-hati, apalagi masyarakat yang beraktivitas di daerah pesisir karena gelombang laut cukup tinggi di beberapa wilayah utara. "Untuk masyarakat tentu saja harus melihat dan mencari informasi tentang cuaca baik di WhatsApp dan BMKG, agar masyarakat yang terlibat dengan cuaca tentu bisa mengantisipasi cuaca tersebut," kata dia.
Sebelumnya, koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Depati Amir Pangkalpinang, Kurniaji, Senin (6/3), mengatakan, berdasarkan informasi dari Stasiun Klimatologi Koba, Bangka Belitung masih berada di musim hujan hingga akhir Mei 2023. Khususnya pada dasarian II dan III Maret serta dasarian I-II April 2023, potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih cukup tinggi.
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan masih kerap mengguyur wilayah Bangka Belitung pada periode Maret-April 2023. Bahkan, hujan berpotensi terjadi setiap hari.
"Sesuai prediksi seperti itu (hujan berpotensi terjadi setiap hari--red), tetapi intensitasnya tidak seekstrem di puncak-puncak musim hujan pada Desember 2022 sampai dengan Januari 2023 lalu," kata Kurniaji.
"Khusus Maret-April seperti demikian (Bangka Belitung berpotensi diguyur hujan setiap hari-- red), tetapi di akhir bulan April hingga pertengahan Mei diprediksi makin berkurang," ujarnya.
Terlepas dari itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat Negeri Serumpun Sebalai tetap waspada dan menyiapkan perlengkapan ketika hendak beraktivitas di luar rumah.
"Dengan masih tingginya potensi pertumbuhan awan konvektif, maka potensi fenomena hujan sedang yang disertai angin kencang dan kilat serta petir juga mengikuti. Jadi tetap harus waspada," kata Kurniaji. (s2)
WMO Ingatkan Potensi El Nino
LA Nina adalah fenomena cuaca yang menyebabkan kekeringan hingga bencana banjir. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan bahwa fenomena ini akhirnya akan berakhir.
Kendati demikian, badan internasional tersebut memperingatkan potensi ancaman El Nino mungkin segera terjadi.
Fenomena La Nina yang berangsur menurun telah mendinginkan suhu permukaan yang berdampak luas pada kondisi cuaca global, yang dimulai sejak September 2020.
Terlepas dari efek pendinginan La Nina, tahun 2021 dan 2022, cuaca global cenderung menghangat dibandingkan tahun mana pun sebelum 2015.
Namun, PBB memperingatkan bahwa saat ini fenomena El Nino yang menyebabkan kondisi berkebalikan, diperkirakan bisa terjadi tahun 2023 ini, dilansir dari Phys, Kamis (2/3).
Menurut laporan WMO, La Nina yang menyebabkan dunia mengalami berbagai bencana alam akibat cuaca dan iklim yang luar biasa sulit diatasi, yang berlangsung selama tiga tahun berturut-turut, akhirnya berakhir.
Namun, fenomena cuaca El Nino, menurut prakiraan WMO akan mulai berkembang pada bulan Juni-Agustus 2023.
| Indonesia U-17 Hadapi Brasil, Ujian Berat Redam Aksi ‘Haaland dari Sertão’ |
|
|---|
| Tim Gabungan Gerebek Sarang Narkoba di Sukadamai, 11 Warga Ditangkap Saat Pesta Sabu |
|
|---|
| Kloter Pertama Berangkat 22 April, Haji 2026 Dilayani Garuda dan Saudi Airlines |
|
|---|
| CEO Tribun Network Dahlan Dahi Ungkap Strategi Hadapi Disrupsi Media di Forum AMLS 2025 |
|
|---|
| 600 Ribu Penerima Bansos Gunakan Dana untuk Judi Online, Termasuk Beasiswa Pelajar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20230228-Ilustrasi-hujan-di-Pangkalpinang.jpg)