Ramadhan 2023

Mengenal Tradisi Gerbang Api dan Menghayutkan Telur di Desa Mancung Sambut Ramadhan Dan Idul Fitri

Mengenal Tradisi Gerbang Api dan Menghayutkan Telur di Desa Mancung Sambut Ramadhan Dan Idul Fitri

|
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Kompas.com/Heru
Tradisi Gerbang Api di Desa Mancung Kabupaten Bangka Barat 

Salah satu tradisi yang paling populer adalah tradisi "Berbaris Berlampu".

Tradisi "Berbaris Berlampu" dilaksanakan pada malam takbiran di desa-desa di Bangka Belitung.

Warga desa akan membawa lampion dan berbaris di jalanan desa, menyalakan lampion tersebut sambil berjalan.

Suasana menjadi semakin meriah dengan hiasan-hiasan lampion yang menarik di atas kepala masing-masing warga.

Tradisi Menghayutkan Telur

Selain itu, ada juga tradisi "Menghanyutkan Telur" atau biasa disebut "Upacara Telur" yang dilaksanakan oleh masyarakat Bangka Belitung.

Upacara ini biasanya dilakukan pada malam takbiran di bulan Ramadan atau pada malam Idul Fitri. 

Tradisi menghayutkan telur ini dilakukan dengan cara menggantungkan telur di ujung tali, kemudian diayunkan dan ditabrakkan dengan telur yang dipegang oleh orang lain.

Yang menarik, telur yang digunakan bukanlah telur biasa, melainkan telur ayam kampung yang telah direbus dengan pewarna alami.

Pewarnaan ini dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan seperti daun ketapang, kayu secang, dan kulit manggis.

Menurut kepercayaan masyarakat Bangka Belitung, tradisi ini berasal dari zaman dahulu kala, di mana pada saat itu masyarakat melakukan perayaan dengan cara menggantungkan telur dan mengayunkannya.

Hal ini dilakukan sebagai tanda syukur atas rezeki yang diberikan selama tahun yang lalu dan sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadan.

Selain itu, tradisi menghayutkan telur juga memiliki makna simbolis dalam kehidupan sehari-hari.

Telur yang keras dan tidak mudah pecah melambangkan ketahanan, kesabaran, dan keuletan dalam menghadapi cobaan hidup.

Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial antarwarga di lingkungan sekitar.

Meskipun tradisi ini tidak terlalu banyak dipraktikkan di kota-kota besar, namun di daerah pedesaan di Bangka Belitung masih banyak masyarakat yang mempraktikkannya.

Tradisi menghayutkan telur di Bangka Belitung merupakan salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan dan terus dijaga keberadaannya agar tidak hilang ditelan zaman.(*)

(Bangkapos.com/Zulkodri)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved