Jangan Anggap Sepele, Inilah 8 Penyakit yang Bisa Muncul Usai Lebaran

perlu diwaspadai sejumlah penyakit yang bisa muncul usai Lebaran jika mengonsumsi makanan-makanan tersebut secara

Editor: Iwan Satriawan

BANGKAPOS.COM-Hari raya Idul Fitri indentik dengan berbagai makanan lezat yang disajikan di setiap rumah.

Makanan khas Lebaran yang tersaji antara lain ketupat, opor ayam, sambal goreng ati, dan rendang.

Selain itu, terdapat juga berbagai kue atau jajanan dengan rasa manis atau asin yang menggoda selera.

Momen hari raya Idul Fitri biasanya menjadi saat untuk menikmati sejumlah makanan khas Lebaran, di samping berkumpul bersama keluarga.

Namun, perlu diwaspadai sejumlah penyakit yang bisa muncul usai Lebaran jika mengonsumsi makanan-makanan tersebut secara berlebihan.

Oleh karena itu, sebaiknya tetap menjaga pola makan sehat saat Lebaran agar terhindar dari penyakit.

Lantas, apa saja penyakit yang bisa muncul setelah Lebaran?

8 penyakit setelah Lebaran

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 8 penyakit yang bisa muncul setelah Lebaran:

-Diare

-Maag

-Kolesterol tinggi

-Radang tenggorokan

-Hipertensi

-Diabetes

-Dislipidemia

-Asam urat

Berikut penjelasan masing-masing penyakit tersebut:

1. Diare

Dokter umum sekaligus Direktur RSU Muhammadiyah Prambanan Dien Kalbu Ady mengatakan, diare dipicu oleh kelebihan konsumsi makanan asam, pedas, dan bersantan terutama saat Lebaran.

Makanan pedas memicu diare lantaran terdapat cabai pada makanan tersebut. Capsaicin pada cabai akan menciptakan rasa panas dan iritasi pada saluran pencernaan.

2. Maag

Maag muncul atau kambuh karena terlalu banyak asam di lambung sehingga perut terasa tidak nyaman hingga terasa panas.

Asam lambung meningkat disebabkan oleh banyak mengonsumi makanan pedas, asin, cokelat, dan kopi.

3. Kolesterol tinggi

Kolesterol tinggi adalah kondisi ketika kadar kolesterol atau kadar lemak jenuh di dalam darah melebih batas normal dan disebabkan oleh konsumsi berlebihan makanan bersantan, mentega, keju, hingga kuning telur.

4. Radang tenggorokan

Radang tenggorokan atau faringitis adalah kondisi ketika tenggorokan mengalami peradangan atau iritasi.

Penyebab dari penyakit ini antara lain kebiasaan merokok, infeksi bakteri, udara kering, kebiasaan berteriak, dan udara.

5. Hipertensi

Dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir Haruni menjelaskan, penyakit hipertensi juga dapat muncul setelah Lebaran.

Hipertensi umumnya disebabkan oleh konsumsi terlalu banyak garam atau makanan asin serta tidak diimbangi oleh makan buah dan sayur.

6. Diabetes

Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah di atas batas normal.

Utamananya penyakit ini disebabkan oleh konsumsi makanan manis atau makanan tinggi gula yang berlebihan, serta malas untuk beraktifitas fisik.

7. Dislipidemia

Dislipidemia adalah penyakit yang ditandai dengan kadar lipid atau lemak dalam darah tidak normal, bisa terlalu rendah atau tinggi. Hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Gejala dari penyakit ini seperti seak napas, sakit kaki terutama saat berdiri atau berjalan, serta nyeri di sekujur tubuh.

Tips Tetap Sehat Konsumsi Makanan Berlemak Saat Lebaran

Salah satunya, menjaga kesehatan tubuh saat lebaran agar terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh kenaikan kolesterol. Ini tipsnya.

Dosen Ilmu Gizi Poltekes Kemenkes Pangkalpinang Dr. Zen Amsi, S.Gz. M.Si, menyebut, konsumsi makanan sesuai dengan pilar gizi seimbang adalah yang paling bijak untuk dilakukan.

Kata Zen, ada empar pilar gizi seimbang yang bisa dilakukan yaitu pertama, pentingnya tetap menjaga pola hidup aktif dan berolahraga apalagi pada saat lebaran yang berpotensi konsumsi makanan berlebih terutama makanan sumber lemak yang biasa disajikan pd momen lebaran

"Kedua, harus selalu konsumsi makanan sehingga berat badan tetap ideal atau paling tidak tidah bertambah. konsumsi makanan dengan beraneka ragam terutama sayur dan buah yang harus menjadi pilihan setiap kali makan," sebut Zen kepada Bangkapos.com, Sabtu (22/4/2023).

Kemudian, tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat, salah satunya mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, terlebih lagi baru saja terlepas dari kondisi pandemi ini.

Menurutnya, konsumsi makanan sumber lemak secara berlebih, apalagi dibarengi juga dengan konsumsi berlebih gula dan garam akan meningkatkan resiko penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif yang ditandai menurunnya fungsi-fungsi sel. 

"Banyak sekali penyakit yg dipicu oleh konsumsi berlebihan makanan sumber lemak, gula dan garam dan cenderung terus meningkat jumlahnya di masyarakat seperti dibetes mellitus atau kencing manis, hipertensi atau darah tinggi, penyakit jantung dan stroke," tuturnya.

Zen mengatakan, makanan yang berlebih, bukan hanya makanan sumber lemak saja tapi karbohidrat dan protein, juga akan memberikan energi yang besar bagi tubuh segingga kemudian akan disimpan dalam bentuk cadangan energi. 

"Sayangnya cadangan energi ini disimpan tubuh dalam bentuk jaringan lemak tubuh di berbagai jaringan seperti di perut, pundak, paha dan pinggang dan pinggul bila kelebihannya terus menerus," bebernya.

Secara estetika hal ini tentunya tidak menarik, tetapi yang paling mengkhawatirkan justru pada saat pembuluh darah kita secara terus menerus dibebani dg kadar lemak tinggi yang kita kenal sebagai kolesterol dan trigliserida.

"Kondisi ini akan memicu reaksi peradangan atau inflamasi yang akhirnya akan berdampak pada penyakit tidak menular tadi," ucapnya.

Tak hanya makanan berlemak, konsumsi minuman bersoda atau bergas saat lebaran juga perlu diwaspadai.

Minuman bersoda pastinya selalu identik dengan kandungan gula yang tinggi. Jadi permasalahanya bukan pada kandungan soda yang tentunya berbahaya bagi saluran pencernaan saja. 

Kemudian, kata Zen, kandungan gula yang tinggi tersebut akan memicu terjadinya kelebihan energi bagi tubuh dan pada saat lebaran kecenderungan minuman ini banyak disediakan dan dikonsumsi.

"Konsumsi gula garam dan lemak ini sudah ditentukan sebenarnya yaitu kaidah G4G1L5 merupakan batasan konsumsi gula sebanyak 4 sendok makan per hari, garam sebanyak 1 sendok teh per hari, dan lemak sebanyak 5 sendok makan perhari," paparnya.

(Bangkapos.com/kompas.com)

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved