Yudha Cahya Pratama, Mahasiswa Polman Babel Berhasil Raih Beasiswa Bidang Animasi ke Rubika Prancis

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dari lima nama mahasiswa Politeknik Negeri Bangka Belitung (Polman Babel), yang lolos seleksi Program International Student Mobility Awards (IISMA) 2023 salah satunya bernama Yudha Cahya Pratama (20).

Mahasiswa yang saat ini tengah menempuh pendidikan semester 4 program studi D3 Perancangan Mekanik itu, berhasil lolos mendapatkan beasiswa belajar ke salah satu kampus ternama bidang animasi Rubika, Prancis.

Yudha mengatakan, meski ada beberapa alasan yang membuatnya mempunyai keinginan bisa mendapatkan beasiswa ke Perancis, tetapi alasan utama yaitu karena ketertarikannya pada dunia animasi.

"Perancis salah satu pusat animasi di eropa, dan memiliki industri animasi yang berkembang pesat. Alasan lain mungkin karena perancis juga terkenal dengan budaya dan seninya, saya sangat tertarik dengan itu," ucap Yudha pada Bangkapos.com, Jumat (12/5/2023).

Dari kegemarannya dalam bidang animasi tersebutlah, sebelumnya ia juga mengetahui jika Rubika merupakan kampus yang terkenal dengan animasi tiga dimensinya.

"Saya merasa bidang animasi ini memiliki potensi untuk berkembang di masa depan. Saat mengecek ke website IISMA ternyata ada pilihan untuk ke Rubika, disitulah saya langsung mendaftar," tambahnya.

Selanjutnya, remaja lulusan SMA N 1 Pemali itu juga menceritakan jika kegemarannya dengan animasi timbul ketika keluarganya sedang terjadi suatu permasalahan.

"Saat sekitar umur 9 tahun, orang tua saya berpisah. Saya tinggal dengan ibu, untuk menghibur saya, ibu sering memberikan DVD kartun anak - anak, dari situ sampai sekarang suka animasi," ucap Yudha.

Setelah semua yang ia alami tersebut, Yudha sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan belajar di luar negeri dengan biaya gratis ini.

"Sangat bahagia dan bersyukur saat diumumkan lolos seleksi IISMA 2023 ini. Saya juga yakin pengalaman ini akan berharga untuk masa depan," tuturnya.

Untuk saat ini, ia juga menyampaikan jika terus melakukan persiapan, mulai dari berkas yang wajib dipenuhi ataupun belajar mengenai bahasa serta budaya dari orang - orang di benua eropa tersebut.

"Paspor sudah dibuat, tapi visa sedang diproses. Juga banyak mencari informasi mengenai lingkungan dan budaya di sana, semoga nanti saya bisa cepat menyesuaikan juga," tandas Yudha dengan penuh bangga.

Sebagai anak tunggal yang hanya tinggal bersama sang ibu, ia juga bercerita jika awalnya sedikit terasa berat.

Meksi harus meninggalkan orang tuanya untuk beberapa waktu, menurutnya semangat yang diberikan oleh wanita yang membesarkannya seorang diri itu, justru menjadi motivasi tambahan bagi dirinya.

"Ibu saya sangat mendukung, selalu memberikan semangat dan nasihat. Beliau berpesan supaya menghubunginya secara teratur, agar mendapatkan informasi keadaan saya," ujarnya.

"Kebetulan saudara ada yang dekat dengan rumah, sepupu tadi sudah seperti saudara kandung. Jadi bisa membantu ibu juga, saat saya di perancis nanti," pungkas Yudha.

(Bangkapos.com / Rifqi Nugroho)