Berita Pangkalpinang

Kisah Pemuda Babel Berulang Kali Kena Gonore dan Sifilis, Nasehat Dokter di Kota Lombok Bikin Sadar

Akibat perilaku menyimpangnya, Putra empat kali tertular penyakit kelamin di antaranya dua kali Gonore atau Kencing Nanah dan dua kali Sifilis

Penulis: Sepri Sumartono | Editor: Iwan Satriawan
Freepik
Ilustrasi 

Pengobatannya tidak jauh berbeda ketika saat terkena gonore, yaitu disuntik dan diberi obat serta disarankan tidak lagi melakukan seks bebas tanpa kondom.

"Kena dari wanita dunia malam, setiap minggu berhubungan dengan pasangan berbeda, sebagian pakai kondom, tapi sebagian tidak pakai karena dalam kondisi mabuk, wanita gratis, bukan pacar, teman mabuk juga," jelasnya.

Kemudian, di awal tahun 2017, Putra kembali terjangkit sifilis ketika sedang berlibur di Lombok.

Putra menduga, dirinya kembali terjangkit sifilis setelah melakukan hubungan seksual dengan wanita malam di Lombok.

"Ku beli cewek di lombok langsung datang ke lokalisasi, tiga cewek selama dua minggu di lombok, harga Rp700 ribu sampai Rp1.000.000, cewek di sana mahal-mahal," ceritanya.

Putra mengaku, wanita-wanita malam yang dibelinya masih berusia mudah sekitar 24-26 tahun dan yang terpenting sesuai dengan kriterianya yaitu berdada besar dan berkulit putih.

"Kalau cewek yang sama ku bosan, ku sempat pengen dengan yang bule, tapi tidak dapat karena mahal dan susah carinya, ujung-ujungnya hajar yang lokal saja, buat pemuas nafsu, harga yang bule 3-4 juta," tuturnya.

"Pas di Lombok ini lah ku berobat penyakit kelamin paling mahal, karena langsung ke dokter spesialis penyakit kelamin, karena tidak malu, tidak ada yang kenal, biaya berobat sekitar Rp800 ribu, tapi tidak sampai sejuta, sebelumnya biasanya Rp300 ribu," tambahnya.

Putra mengatakan, di Lombok dirinya berhasil sembuh dan mendapatkan banyak pencerahan dan masuk nasehat dari dokter spesialis secara langsung.

Pencerahan dari konsultasi kesehatan ini biasanya tidak didapatkan Putra ketika berobat dengan mantri di Bangka Belitung.

Setelah dapat konsultasi kesehatan dari dokter spesialis di lombok, pikiran Putra mulai terbuka dan sadar, bahwa penyakit menular seksual itu berbahaya.

"Dokter spesialis tuh menyarankan ku untuk tes HIV AIDS karena punya riwayat penyakit kelamin empat kali, terus tes dan hasilnya alhamdulillah negatif," ujarnya.

Nasehat dokter spesialis di Lombok yang membuat Putra berhenti berprilaku seks bebas ialah ketika dikatakan bahwa dirinya memiliki resiko tinggi terkena penyakit HIV/AIDS sebab telah mempunyai riwayat PMS empat kali.

Selain itu, Putra juga mengaku telah ditegaskan oleh dokter spesialis penyakit kelamin tersebut bahwa HIV/AIDS tidak dapat diobati.

"Dokter tuh bilang, ku masih muda dan kalau kena Aids buat apa lagi hidupku, masa depan tidak ada lagi, dari dokter itu ku tercerahkan, alhamdulillah," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved