Berita Bangka Selatan

Pakai Pakaian Sekolah, Ini Ciri-ciri Mayat Tanpa Kepala dan Kaki yang Ditemukan di Perairan Toboali

Mayat tidak dimungkinkan lagi untuk disimpan dikarenakan tubuh mayat sudah mulai hancur dan diperkirakan akan pecah

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Petugas dari Tim SAR gabungan saat melakukan evakuasi terhadap mayat tanpa identitas yang ditemukan di perairan lepas Toboali, Rabu (31/5/2023). Mayat tersebut ditemukan 9 mil dari bibir pantai dengan kondisi tanpa kepala dan kaki. 

Tak hanya itu, mayat tersebut juga sudah tidak memiliki kepala dan kaki. Saat dievakuasi ke tepi pantai, aroma busuk juga sudah menyeruak. Selain itu, mayat juga masih mengenakan kaos dan celana kolor berwarna hitam.

“Ditemukan sekitar 9 mil dari bibir pantai. Kondisinya sudah tidak ada kepala dan kaki,” papar dia.

Di samping itu lanjut dia, pihaknya sendiri belum mengetahui apa jenis kelamin mayat tersebut. Namun jika dilihat mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki. Sejauh ini pihaknya juga belum menerima laporan adanya kondisi yang membahayakan manusia. Khususnya di sekitar perairan Toboali.

Saat dilakukan evakuasi, tim SAR gabungan tidak mendapati identitas apa pun di sekitar mayat. Hanya saja terdapat pakaian yang masih dikenakan oleh mayat tersebut.

“Identitas sendiri belum diketahui. Sebelumnya kami juga belum mendapatkan informasi laporan membahayakan manusia,” ucapnya.

Kendati demikian kata Ridho, untuk saat ini mayat tersebut telah dilakukan evakuasi. Mayat tersebut kini telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangka Selatan. Mayat tersebut juga telah diserahkan ke aparat kepolisian ibu dan dilakukan autopsi.

“Saat ini korban kita serahkan ke Kepolisian untuk kemudian ditindaklanjuti untuk dilakukan autopsi,” pungkas Ridho.

Hentikan Operasi Gabungan

Proses evakuasi terhadap mayat tanpa identitas di perairan lepas Toboali, Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung resmi dihentikan oleh Tim SAR Gabungan, Rabu (31/5/2023) sore. Dihentikannya operasi gabungan itu setelah Tim SAR berhasil mengevakuasi sesosok mayat tanpa kepala dan kaki.

Kepala Unit SAR Toboali, Ridho memaparkan, dengan telah dievakuasinya mayat tersebut operasi gabungan dihentikan. Saat ini para personel telah dipulangkan ke satuannya masing-masing.

“Dengan telah dievakuasinya sesosok mayat tanpa identitas tersebut operasi gabungan resmi dihentikan. Saat ini personel sudah dipulangkan ke satuannya masing-masing,” ucap dia kepada Bangkapos.com, Rabu (31/5/2023).

Ridho berujar, saat menerima laporan ditemukannya sesosok mayat di laut lepas Toboali pihaknya memang langsung melakukan operasi gabungan. Dengan melibatkan sebanyak 22 personel. Terdiri dari petugas Unit SAR Toboali sebanyak enam orang.

Lalu Polres Bangka Selatan enam orang, kantor unit penyelenggara pelabuhan Toboali empat orang, BPBD Bangka Selatan dua orang, Tagana satu orang serta TNI AL tiga orang.

“Tim SAR gabungan melibatkan Basarnas, BPBD, TNI AL dan Polairud serta Tagana untuk melakukan penjemputan dan evakuasi korban,” ucap Ridho.

Berkaca dari kejadian ini lanjut dia, Basarnas sendiri meminta nelayan untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di laut. Terlebih saat cuaca ekstrem seperti saat ini yang kapan saja bisa terjadi. Para nelayan perlu mewaspadai gelombang tinggi sebagaimana peringatan dini yang sering dikeluarkan oleh BMKG.

Khususnya nakhoda kapal, untuk memperhatikan kondisi cuaca sebelum berlayar dan menghindari risiko terjadinya kecelakaan kapal. Mereka pun harus membawa perlengkapan keselamatan dan memenuhi standar operasional kapal.

“Para nelayan untuk tetap hati-hati selama melaut di tengah cuaca saat ini,” pungkasnya. (*/Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved