Bulan Bung Karno
Megawati Ingatkan Rakyat soal Memilih Pemimpin Jangan Melihat Tampangnya
Megawati menegaskan rakyat harus melihat lahir batin dari seorang calon pemimpin, bukan hanya sekadar fisik saja.
Megawati sempat risau tentang konsep pemikiran dan ideologi Marhaen yang kemudian oleh segelintir pihak kerap dikaitkan dengan ide-ide paham komunis.
Dia lalu meminta mereka yang terpengaruh mengenai pandangan seperti itu terhadap Marhaen untuk belajar sejarah.
"Sering kali orang memplesetkan katanya kalau Marhaen itu adalah komunis. Padahal saya sebut Bapak Marhaen," ucap Megawati.
"Jadi saya sudah pernah loh ada yang ndak percaya itu ada makamnya. Di daerah Bandung. Jadi jangan dikatakan kalau saya bilang Marhaen, lalu (dituduh Marhaen itu) komunis," sambungnya.
Dalam sambutannya, Megawati sempat pula bertanya kepada ratusan ribu kader PDIP yang hadir di GBK.
Dia bertanya apakah penampilan dia sudah jelek atau masih cantik.
Pertanyaan itu bermula saat Megawati bercerita mengenai adanya masyarakat yang tidak mau memilihnya di Pilpres 2004 yang lalu.
Alasannya, pendukungnya itu bimbang karena ingin memilih pemimpin yang berparas tampan.
"Ada dulu ya, kalau, kan waktu ibu mau jadi presiden lagi, terus ada ibu-ibu bilang gini, aduh ibu maaf, sebetulnya saya mau milih ibu lagi tapi saya kok kepingin milih yang ganteng, pusing kepala saya," kata Megawati.
Megawati mengaku heran lantaran saat itu dirinya merasa cantik. Lantas, dia pun menanyakan kepada ratusan ribuan kader PDIP yang hadir apakah dirinya sekarang sudah jelek atau masih cantik.
"Jadi, ibu ini biar sudah cantik kayak gini, aiihh enggak diakui, salah besar. Loh ibu sudah jelek atau cantik? jangan bohong," ujar Megawati diikuti ratusan ribu kader yang hadir menjawab 'cantik'.
Ia pun kembali menanyakan alasan kader masih menilainya sebagai sosok yang cantik. Padahal, Megawati merasa usianya kini telah menua.
"Padahal ibu sudah nenek-nenek loh. Tahu enggak umur ibu berapa? Ibu nih sudah nenek, hanya karena semangat jadi masih bisa teriak-teriak," jelasnya.
Karena itu, Ia pun meminta ratusan ribu kader untuk tidak memilih pemimpin berdasarkan dari penampilan saja. Apalagi, hal itu menjadi satu-satunya dasar untuk memilih seorang pemimpin bangsa.
"Kalau pemimpin tuh sebetulnya mesti dilihat lahir batin, jangan fisik saja, terpeseona gitu, aih. Diperlukan pemimpin yang berpengalaman baik di lembaga legislatif maupun eksekutif, kepemimpinan yang visioner, yang arif, bijaksana, dan memiliki rekam jejak prestasi yang baik serta mengakar, ini yang paling penting, mengakar kepada akar rumput," ujarnya.
Grup musik asal Bandung, Bimbo tampil setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato. Bimbo membawakan lagu berjudul 'Soekarno', karya tersebut dinyanyikan untuk mengenang jasa Bung Karno.
| Jokowi: Bung Karno Minta Kita Jangan Gontok-gontokan |
|
|---|
| PDIP Bisa Usung Capres dan Cawapres Sendiri, Megawati Pilih Buka Peluang Partai Lain |
|
|---|
| Bacawapres untuk Ganjar akan Diumumkan di Puncak Bulan Bung Karno, Muncul Figur-figur Baru |
|
|---|
| Sejarah Bulan Bung Karno, Digelar Setiap Juni untuk Peringati Momen Bersejarah Sang Proklamator |
|
|---|
| Ganjaran App Diluncurkan, 'Semua tentang Ganjar Ada di Sini' |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20230624-Megawati-pidato.jpg)