Jemaah Haji Babel Meninggal Dunia
Dua Jemaah Haji Bangka Tengah Meninggal Dunia, Ini Identitas Lengkapnya
Dua jemaah haji Bangka Belitung meninggal dunia di tanah suci pada Selasa (27/6/2023) dan Rabu (28/6/2023).
Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: M Ismunadi
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dua jemaah haji Bangka Belitung meninggal dunia di tanah suci pada Selasa (27/6/2023) dan Rabu (28/6/2023).
Mereka adalah jemaah haji asal Kabupaten Bangka Tengah dan menghembuskan napas terakhir di pos kesehatan arafah.
Jemaah haji pertama yang meninggal dunia adalah Dewi Murni (44), warga Kelurahan Sungaiselan, Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah.
Kemudian, Hamsinah (66), warga Desa Terentang III, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah.
Dewi Murni meninggal dunia pada Selasa (27/6/2023), sedangkan Hamsinah berselang satu hari kemudian.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Bangka Tengah, Ahmad Syukri turut mengkonfirmasi kebenaran adanya jemaah haji asal Bangka Tengah yang meninggal itu.
Menurutnya, dari keterangan pihak keluarga yang ada di sini, yang bersangkutan ada mengalami sakit.
“Semalam kami sempat ke tempat keluarganya. Katanya ada sakit, tapi cuma sekedar pusing kalau enggak masalah. Tapi pas pengecekan kesehatan sebelum berangkat itu aman-aman aja, buktinya dia bisa berangkat,” ungkap Syukri, Rabu (28/6/2023).
Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Lagi Jemaah Haji Asal Bangka Tengah Berpulang, Didiagnosis Ada Penyakit Gula
Dia mengungkapkan bahwa saat ini pihak keluarga besar yang bersangkutan pun sudah mengetahui informasi meninggalnya itu.
“Sudah tau, dikasih tau sama suaminya langsung, karena dia berangkat sama suaminya. Terus tadi malam juga kami kasih tau lagi, biar enggak ragu-ragu,” jelasnya.
Lebih lanjut, yang bersangkutan pun telah dimakamkan di Arab Saudi kemarin.
Menurut Syukri, ini sudah menjadi ketetapan dari Allah SWT dan mungkin akan menjadi sesuatu hal yang baik karena meninggalnya pun di tempat yang baik.
“Semoga pihak keluarganya pun bisa tabah dengan hal ini dan mendoakan yang bersangkutan,” harap Syukri.
Pendiam tapi murah senyum
Kepergian Dewi Murni saat menjalankan ibadah haji mengejutkan banyak pihak, termasuk para tetangganya.
Tak ada yang menyangka jika perempuan berumur 44 tahun itu meninggal dunia di tanah suci Makkah, Arab Saudi, Selasa (27/6/2023) kemarin.
Sebelum berangkat, jemaah haji asal Kelurahan Sungaiselan, Kecamatan Sungaiselan, Bangka Tengah itu sudah berpamitan dan memohon doa restu kepada karib kerabat dan tetangganya.
Namun apa hendak dikata, Allah SWT memiliki cara lain sehingga tugas Dewi di dunia harus berakhir di tanah suci.
Menurut Yani (46) tetangga Dewi, sehari-harinya almarhumah dikenal sebagai sosok yang pendiam, namun murah senyum dan baik kepada semua orang.
Kata dia, selama ini Dewi dan sang suami mempunyai usaha toko kelontong yang dijalankan bersama-sama.
"Mereka itu ramah kalau melayani pembeli, terus murah senyum juga," ungkap Yani, Rabu (28/6/2023).
Selain itu, sosok almarhumah juga dikenal sebagai orang yang lemah lembut dan tidak banyak berbicara.
Menurutnya, sifat lemah lembut dan murah senyum itu sudah ada sejak masih sekolah.
"Dari jaman sekolah memang kayak gitu, saya tau karena sekelas dulu," jelasnya.
Baca juga: Kabar Duka, Selama Dua Hari Dua Orang Jemaah Haji Babel Meninggal, Satu Orang dari Kuota Tambahan
Bahkan kata Yani, sosok Dewi juga berbeda dengan ibu-ibu pada umumnya karena dia memang lebih banyak di rumah dan tidak suka membicarakan orang lain.
"Dia itu memang enggak banyak tingkahnya, pendiam, lemah lembut, baik lah pokoknya," sambungnya.
Yani mengaku merasa kehilangan sosok kawan dan tetangganya itu. Namun kata dia ini mungkin memang sudah menjadi jalan Allah SWT.
"Mungkin memang udah jalan Allah SWT supaya dia bisa ke surga lebih dulu," imbuhnya.
Dewi Murni berangkat menunaikan rukun Islam kelima itu bersama dengan suaminya dan berangkat dari Bangka Tengah pada 3 Juni 2023 lalu.
Almarhumah merupakan jemaah haji kloter 8.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Pangkalpinang dr Bangun Cahyo Utomo mengatakan secara sisi kesehatan, jemaah haji tersebut mengalami syok cardiogenik.
Dia mengungkapkan saat pemeriksaan kesehatan di Indonesia, jemaah tidak ada riwayat penyakit dan dinyatakan sehat.
"Meninggal di Pos Kesehatan Arofah jam 8.10 WAS dengan syok kardiogenik. Ketika subuh mengeluh sesak," kata dr Bangun.
Jemaah sudah ditangani oleh tim kesehatan di Pos Kesehatan Haji Arafah.
"Langsung dibawa ke Pos Satelit 3. Di pasang infus dan oksigen langsung di rujuk ke pos kesehatan arafah. Di Pus Arafah saat sedang dilakukan penanganan," katanya.
Didiagnosis gula
Sementara itu, Hamsinah, umur 66 tahun meninggal dunia di Mina, Arab Saudi sekira pukul 13.05 Waktu Arab Saudi, Rabu (28/6/2023) tadi siang.
Diketahui, almarhumah merupakan jemaah haji dari kuota tambahan yang sebelumnya berangkat pada 23 Juni 2023 lalu dan tergabung dalam kloter 24 Palembang.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kemenag Bangka Tengah, Ahmad Syukri turut mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut.
“Kami dapat kabarnya baru sore menjelang magrib tadi,” ungkap Syukri saat dihubungi Bangkapos.com
Kata dia, informasi sementara, meninggalnya jemaah haji yang sudah lansia itu karena ada riwayat penyakit.
“Katanya gula untuk diagnosa sementara,” jelasnya.
Menurut Syukri, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut terkait kabar tersebut.
Iklan untuk Anda: Warga Jakarta Raya Yang Sakit Lutut dan Pinggul Wajib Membaca Ini!
Advertisement by
Sama seperti yang sebelumnya, Hamsinah juga menunaikan ibadah haji bersama dengan suaminya.
“Kami juga masih nunggu kabar terkait kapan dikebumikannya. Tapi infonya sedang diurus oleh pihak kloter dan pihak Arab Saudi. Dimakamkannya tetap di sana,” jelasnya.
Syukri berujar bahwa cuaca di Arab Saudi diketahui memang sedang dalam suhu tinggi atau panas.
“Kondisi memang suhu tinggi, sekitar 43 derajat (celcius-red), informasinya begitu. Jadi mungkin para jemaah ini banyak yang kelelahan," ujarnya
(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.