Berita Pangkalpinang
Gedung Radioterapi RSUP Soekarno Rp 23 Miliar Belum Beroperasi, Pj Gubernur: Nanti Kita Lihat
Pembangunan gedung itu sudah dimulai pada Maret 2022 lalu dan sudah selesai saat ini.
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Fasilitas Kesehatan radioterapi RSUP Dr. (H.C) Ir. Soekarno masih belum beroperasi.
Pembangunan gedung itu sudah dimulai pada Maret 2022 lalu dan sudah selesai saat ini. Anggaran yang digunakan dengan dana pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur senilai Rp23.727.699.000 atau Rp 23 miliar.
Dikonfirmasi Bangkapos.com, Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung (Babel) Suganda Pandapotan Pasaribu tak begitu mengetahui tentang gedung itu, dan akan melakukan peninjauan terlebih dulu.
Sekjen Ombudsman RI ini berencana memasukan segala kegiatan di antaranya soal peninjauan proyek pembangunan itu ke dalam program Gule Kabung inisiasinya itu.
"Nanti kita lihat, karena Gule Kabung gak pakai uang. Ya kita lihat nanti (proyek radioterapi-red)," ujar Suganda.
Sekadar informasi, Pemerintah provinsi Bangka Belitung meminjam dana sebesar Rp235.965.981.772 atau Rp235,95 Miliar dari PT Sarana Multi Infrastruktur. Pinjaman atau utang itu digunakan untuk pembangunan daerah seperti pembangunan jalan, alat kesehatan di RSUP Bangka Belitung dan pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI).
Saat ini pemerintah provinsi Babel terus mencicil pembayaran utang tersebut.
Masih Tunggu Izin
Direktur RSUP Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (RSUP Soekarno Babel), dr Ira Ajeng Astried menjelaskan alasan faskes radioterapi itu belum beroperasi.
"Proses perizinan masih sangat panjang di Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) dan Kemenkes (Kementerian Kesehatan)," katanya saat dihubungi bangkapos terpisah.
Dia mengungkapkan dalam rilis bahwa radioterapi saat ini sudah memiliki alat-alat yang lengkap yang sebagian sudah dibayarkan di tahun 2022, dan sisanya akan dibayarkan di ABT Tahun 2023 setelah keluar hasil pemeriksaan dari BPK RI.
"Tidak semudah itu membayarkannya, namun proyek radioterapi ini sudah melalui proses pendampingan dan pemeriksaan/review Inspektorat dan BPK RI. Jadi dari hasil review BPK RI itulah yang akan menjadi dasar pembayarannya," katanya.
Lebih lanjut, dia menyebutkan saat menunggu proses pembayaran, uji fungsi terus menerus dilakukan oleh tim teknisnya, dokter sudah tersedia dan Tenaga Kesehatan juga sudah siap.
"Saat ini masih proses juga pengadaan alat-alat suportingnya, Insya Allah tahun ini diusahakan Radioterapi sudah bisa berjalan. Namun untuk proses perizinan tidaklah mudah, kemarin tim dari BRIN sudah datang dan sudah uji fungsi. Setelah tim dari BRIN, tinggal menunggu kapan tim dari BAPETEN akan datang menguji Radioterapi ini," katanya.
Dia menambahkan untuk BAPETEN menguji fungsi tergantung jadwal mereka, bukan dari pihak rumah sakit yang menentukan.
Pihak rumah sakit harus bersurat ke BAPETEN, dan BAPETEN uji fungsi lagi serta hasilnya keluar juga membutuhkan waktu karena mengantri
Fun Mini Soccer Merdeka Cup Sukses Digelar, Aswery Siap Buka Turnamen Lebih Besar |
![]() |
---|
Lapas Pangkalpinang Panen Ratusan Kilogram Semangka, Dukung Program Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Gerakan Pangan Murah di Mapolsek Bukit Intan Pangkalpinang Diserbu Warga |
![]() |
---|
Serba-serbi Aksi di DPRD dan Mapolda Babel: 16 Tuntutan, Tabur Racun Tikus Hingga Salat Ghaib Massal |
![]() |
---|
Harga Ikan di Pangkalpinang Masih Tinggi, Ikan Tengiri Tembus Rp110 Ribu Perkilo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.