Mahasiswa Pangkalpinang Korban Mutilasi

Dilaporkan Menghilang, Mahasiswa Asal Pangkalpinang Diduga Jadi Korban Mutilasi, Begini Kronologinya

Sempat dikabarkan hilang, mahasiswa asal Pangkalpinang, Bangka Belitung, ditemukan tewas jadi korban mutilasi.

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: Teddy Malaka
Facebook
Sempat Hilan mahasiswa UMY asal Pangkalpinang, Pangkalbalam, Bangka Belitung Redho Tri Agustian Diduga jadi Korban Mutilasi di Jogja 

BANGKAPOS.COM--Sempat dikabarkan hilang, mahasiswa asal Pangkalpinang, Bangka Belitung, ditemukan tewas jadi korban mutilasi.

Korban berinisial R yang belakangan diketahui bernama Redho Tri Agustian alias Tommy mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ditemukan sudah tidak bernyawa lagi.

Hal ini terungkap saat konfrensi pers di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023).

Sebelumnya pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan kasus penemuan potongan tubuh di Jembatan Kelor Tri, Sleman, pada Rabu (12/7/2023).

"Hasilnya tim menemukan identitas korban, identitas korban tersebut atas nama inisial R. Yang bersangkutan adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta," katanya saat konferensi pers di Mapolda DIY, Minggu (16/07/2023). 

Korban merupakan mahasiswa asal Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Pihaknya pun akan segera menghubungi keluarga korban. 

"Nanti akan kami informasikan (ke keluarga korban),"lanjutnya. 

Wadirkrimum Polda DIY, AKBP Tri Panungko, menerangkan pihaknya berkomunikasi dengan Polsek Kasihan, Bantul terkait laporan orang hilang yang sempat dilaporkan. 

"Jadi kebetulan ada laporan kehilangan di Polsek Kasihan, Bantul, lalu kita berkomunikasi dengan polsek kita cocokkan dengan adanya temuan-temuan potongan-potongan tersebut," terangnya. 

Ia pun meminta masyarakat yang menemukan hal-hal yang berkaitan dengan tindak pidana tersebut untuk melapor ke Polda DIY atau kantor polisi terdekat. 

"Kami hanya mengimbau seluruh warga DIY, apabila menemukan hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa ini, seperti potongan tubuh lainnya. Kemudian kalau ada masyarakat yang mengetahui peristiwa ini, bisa menjadi saksi. Saat ini kami sedang melakukan investigasi, untuk membuat terang peristiwa ini," imbuhnya.

Sebelumnya ramai di media sosial Seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dikabarkan hilang sejak hari Selasa (11/7/2023). Kabar hilangnya mahasiswa yang diketahui bernama Redho Tri Agustian (Tomy)

Informasi orang hilang ini diposting oleh facebook Tosi aja di grup Info Cegatan Jogja.

"Bismillahirrahmanirrahim, telah hilang teman saya bernama Redho Tri Agustian (Tomy) menghilang sejak hari selasa kemarin. Pakaian terakhir yang dia pakai berupa hoodie hijau tosca dan celana pendek. Tinggi badan kira kira 164 cm serta memiliki kulit putih. Mohon bantuannya semua apabila pernah melihat teman saya selasa atau rabu tanggal 11-12 Juli 2023 kabari saya lewat messager fb saya. Kami mohon bantuannya karena kami sudah berusaha melapor serta mengikuti track record masih belum ketemu. Terimakasih" tulis keterangan tersebut.

Postingan yang sama juga diunggah oleh facebook Aditya Prataarmadana yang memposting info orang hilang di info cegatan jogja update.

Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX. Endriadi (tengah) saat jumpa pers terkait perkembangan penanganan kasus penemuan potongan tubuh di area Jembatan Kelor, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Minggu (16/7/2023).
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX. Endriadi (tengah) saat jumpa pers terkait perkembangan penanganan kasus penemuan potongan tubuh di area Jembatan Kelor, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Minggu (16/7/2023). (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

"Mohon bantuan dan Informasinya lurrr, jika melihat atau bertemu dengan orang yang ada di foto tersebut untuk bisa balas di kolom komen yaa...," tulisnya

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry membenarkan, ada laporan orang hilang yang masuk di Polsek Kasihan.

Dalam laporan tersebut, orang yang hilang bernama Redho Tri Agustian (20), warga Ketapang, Kecamatan Pangkal Balam, Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

"Benar, ada pengaduan terkait orang hilang yang masuk ke Polsek Kasihan pada hari Kamis (13/7/2023). Yang hilang atas nama Redho Tri Agustian, mahasiswa UMY yang ngekos di Tamantirto, Kasihan, Bantul," katanya kepada wartawan, Sabtu (15/7).

Dalam laporan tersebut, Redho tidak bisa dihubungi sejak sejak Selasa oleh keluarganya. Sedangkan berdasarkan keterangan teman kosnya, Redho sempat keluar mencari makan pada Selasa dini hari.

"Berdasarkan keterangan, pada saat itu yang bersangkutan memesan nasi dan lauk lalu dibungkus dan buru-buru pergi. Tapi saksi tidak tahu yang bersangkutan pergi ke arah mana," ujarnya.

Sedangkan keterangan saksi lainnya yakni teman kuliah menyebut jika sempat melihat CCTV kosan Redho. Menurutnya, Redho keluar mengenakan sweatshirt warna hijau dan celana pendek berwarna hitam.

"Dari keterangan saksi, pada saat itu yang bersangkutan keluar kos hanya berjalan kaki ke arah utara," ucapnya.

Jeffry menambahkan, polisi sudah bergerak dengan mendatangi kos hingga tempat terakhir Redho terlihat. Menurutnya, hingga saat ini polisi masih menyelidikinya.

"Saat ini masih dalam pencarian. Polisi sudah datangi TKP dan meminta keterangan saksi-saksi," katanya.

Dihubungi terpisah, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMY Faris Al-Fadhat membenarkan jika ada satu mahasiswanya hilang sejak tanggal 11 Juli.

Menurutnya, pihak kampus sudah berkoordinasi dengan polisi terkait kejadian tersebut.

"Hingga saat ini kami masih menunggu hasil penyelidikan dari Kepolisian. Kemarin Polisi sudah melakukan cek TKP ke kos serta bertemu pihak kampus, khususnya program studi Hukum," ucapnya 

Mahasiswa Asal Pangkalbalam

Sempat Hilang mahasiswa UMY asal Pangkalpinang, Pangkalbalam, Bangka Belitung Redho Tri Agustian Diduga jadi Korban Mutilasi di Jogja
Sempat Hilang mahasiswa UMY asal Pangkalpinang, Pangkalbalam, Bangka Belitung Redho Tri Agustian Diduga jadi Korban Mutilasi di Jogja (Facebook)

Ketua Ikatan Mahasiswa Bangka (ISBA) Yogyakarta, Choirul Demaka menyebut korban diduga mutilasi merupakan mahasiswa asal Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang.

"Saya baru dapat informasi dari berita-berita Yogyakarta terkait adanya korban mutilasi. Memang ada mahasiswa asal Pangkalpinang yaitu Pangkalbalam yang sejak Selasa (11/07/2023) hilang," kata Choirul Demaka kepada Bangkapos.com melalui sambungan telepon.

Korban sendiri disebut bernama Redho Tri Agustian. Mahasiswa tersebut sempat hilang dan keluarganya melakukan pencarian.

"Ini kami masih mencari info jelasnya, tadi sempat tanya ke teman dekatnya tapi dia tidak berani jawab terkait kabar ini," sambungnya.

Diakuinya, memang mahasiswa yang diduga menjadi korban mutilasi menjalani pendidikan kuliah di salah satu kampus di Yogyakarta.

"Sekarang korban semester 6, dia mahasiswa UMY," jelas Choirul.

Ibu Korban Menangis 

Tangis Yana ibu dari Redho Tri Agustian pecah dan tak terbendung lagi, setelah mendengar kabar anak bungsunya tersebut diduga menjadi korban pembunuhan, Minggu (16/7/2023).

Yana ditemui di rumahnya, masih tampak lemah dan belum bisa diajak berbicara.

Selain itu, pihak keluarga belum bersedia bangkapos.com, untuk mendokumentasikan kondisi di rumah orang tua korban.

Diketahui sebelumnya Redho Tri Agustian yang merupakan warga Kecamatan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, sedang menjalani masa kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan sempat dikabarkan hilang sejak Selasa (11/7/2023) lalu.

Namun kini beredar informasi Redho Tri Agustian alias Tomi yang masih berada di semester 4 Jurusan Hukum UMY, ini menjadi korban dugaan tindak pidana pembunuhan. 

Menanggapi hal tersebut perwakilan pihak keluarga, Majid saat dikonfirmasi Bangkapos.com, belum bisa memastikan terkait dugaan kasus pembunuhan tersebut. 

"Kalau dari kita pihak keluarga belum bisa memastikan, itulah benar keluarga kami atau bukan.

Soalnya kami juga belum menerima kepastian itu, jadi belum bisa memastikan itu keluarga kami atau bukan," ungkap Majid saat ditemui di rumah duka. 

Lebih lanjut pihaknya pun menyerahkan kasus tersebut kepada aparat kepolisian, terkait pengungkapan identitas dari korban pembunuhan tersebut. 

"Kita ada keluarga di Jogja, jadi biar mereka yang ngurus kalau dari sini sepertinya tidak berangkat ke Jogja.

Kita tentunya kalau misalkan benar, tentunya keluarga juga akan mengikhlaskan hal itu," ucapnya. 

Pelaku Ditangkap

Polisi akhirnya berhasil meringkus dua pelaku pembunuhan yang disertai mutilasi di Turi, Sleman.

Kedua pelaku mutilasi yang berhasil diamankan polisi berinisial W warga Magelang dan RD asal DKI Jakarta. 

Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi, mengatakan keduanya ditangkap di Bogor, Jawa Barat saat melarikan diri. 

"Dari hasil penyelidikan, kami menemukan identitas korban bernisial R, mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Jogja. Dari pendalaman tim, mengerucut ke terduga pelaku," katanya, Minggu (16/07/2023). 

"Pelaku ditangkap di Bogor, Jawa Barat, kemarin malam, Sabtu (15/07/2023). Ditangkap di kediaman RD. RD di Bogor bekerja sebagai penjual roti, sementara W bekerja di tempat makan di Jogja," sambungnya.

Ia menyebut korban dan pelaku saling mengenal.

Kendati demikian, pihaknya masih mendalami hubungan antara korban dan pelaku. 

Terkait dengan motif pelaku melakukan mutiliasi terhadap korban, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan mendalam. 

"Masih kami dalami, karena kan baru ditangkap kemarin malam," lanjutnya. 

Berdasarkan informasi sementara, pembunuhan dilakukan keduanya di sebuah kos-kosan di daerah Triharjo, Sleman. 

Kronologi Penemuan Potongan tubuh

Penemuan bagian tubuh potongan kaki dan tangan di Sungai Bedog, Turi, Sleman pada Rabu (12/7/2023) malam menjadi titik pembuka kasus mutilasi.

Dari pernyataan polisi, sejumlah penemuan anggota tubuh di beberapa titik itu mengerucut pada seorang mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Yogyakarta.

Kala itu, anak-anak yang sedang memancing menemukan potongan kaki dan tangan. Mereka pun segera lapor ke masyarakat setempat.

Berikut timeline kasus mutilasi di Turi, Sleman yang diawali dengan penemuan potongan kaki dan tangan di Sungai Bedog, Turi, Sleman:

1. Rabu 12 Juli 2023 - penemuan potongan kaki dan tangan di Sungai Bedog

Potongan tangan dan dua kaki ditemukan di Sungai Bedog, perbatasan antara Kalurahan Bangunkerto dengan Wonokerto, Rabu (12/7/2023) malam.

Potongan tubuh tersebut diduga milik perempuan. 

"Iya betul ada temuan itu. Yang ditemukan dua kaki dan satu tangan. Diduga itu milik perempuan," kata Purnomo, warga Kelor, Bangunkerto, dihubungi Rabu malam.

Berdasarkan informasi yang diterima, menurut dia, potongan tangan dan dua kaki manusia itu ditemukan oleh anak-anak yang sedang mancing di Sungai Bedog, menjelang Maghrib.

Saat itu, anak-anak yang sedang mancing melihat ada potongan kaki dan tangan manusia. 

"Anak-anak ini ketakutan kemudian naik (dari sungai) dan lapor ke warga kampung sebelah. Terus (warga) bilang ke tetangganya kemudian telpon bhabinkamtibmas," kata dia. 

Petugas kemudian menindaklanjuti informasi tersebut.

Menurut Purnomo, potongan tubuh manusia tersebut diduga sengaja dibuang.

Sebab, musim kemarau ini debit aliran sungai Bedog kecil sehingga kemungkinan potongan itu hanyut dari atas relatif kecil.

Terpisah, Kapolsek Turi Kompol Arif Subakdo membenarkan ada temuan potongan tubuh manusia di Sungai Bedog, Kapanewon Turi.

Menurut dia, temuan tersebut saat ini masih dalam penanganan pihak kepolisian.

"Betul (ada temuan potongan kaki dan tangan manusia). Ini kami masih penanganan. Mohon tunggu sebentar. Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan," katanya.

2. Rabu 12 Juli 2023 - penemuan potongan tubuh di sekitar Sungai Bedog

Petugas Kepolisian dibantu tim SAR masih melakukan upaya pencarian terhadap potongan tubuh lainnya, yang semula hanya ditemukan bagian kaki dan tangan.

Selain ditemukan di aliran sungai Bedog, potongan tubuh juga ditemukan di semak-semak seputar lokasi temuan pertama.

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi mengatakan, lokasi temuan potongan yang pertama ada di dasar sungai.

Namun, ada juga beberapa potongan lagi yang ditemukan di semak-semak di atas sekitar lokasi temuan pertama. 

"Sementara ini masih kita temukan beberapa potongan tubuh, tapi masih kami sisir lagi sebanyak-banyaknya. Belum (terhitung jumlahnya). Ini baru kita evakuasi, lima potongan, nemu lagi, nemu lagi," kata dia, kepada wartawan, Rabu malam. 

3. Kamis 13 Juli 2023 - penemuan organ mirip usus di Jembatan Becici

Tim pencari potongan tubuh, dari SAR dan jajaran Polresta Sleman, menemukan organ menyerupai usus di sungai Bedog, tepatnya di bawah Jembatan Becici, Kalurahan Wonokerto, Turi, Sleman, Kamis (13/7/2023).

Organ menyerupai usus yang ditemukan lalu dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk proses lebih lanjut. 

"Pencarian di tiga lokasi, kemudian kami melebar di jalan jalur yang ada jembatan dan sungai di wilayah Turi. Semua sudah kami sisir. Hasilnya tadi ada temuan entah organ hewan atau manusia kami belum tahu. Nanti tergantung dari hasil forensik. (Temuannya) semacam usus tapi apakah itu milik binatang atau manusia belum tahu. Sudah dibawa ke RS Bhayangkara," kata Koordinator SAR DIY unit Wonokerto, Agus Riyanto ditemui seusai pencarian, Kamis (13/7/2023). 

Menurut Agus, organ menyerupai usus yang ditemukan tersebut, belum diketahui apakah milik manusia atau hewan.

Pasalnya, di lokasi temuan yang merupakan aliran sungai Bedog di Wonokerto itu, sering digunakan sebagai tempat pembuangan organ hewan setelah dipotong.

Kendati demikian, temuan tersebut kini telah diamankan pihak berwajib untuk diproses lebih lanjut.

Selain organ, tim pencari juga menemukan kain yang turut dibawa Polisi. 

"Lokasi temuan organ itu berjarak satu kilometer dari lokasi temuan potongan awal," kata Agus. 

4. Sabtu 15 Juli 2023 - penemuan potongan kepala manusia di Padukuhan Gimberan dan tangan di Sedogan

Potongan kepala manusia ditemukan sebelah barat Padukuhan Gimberan, Kalurahan Merdikorejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Sabtu (15/7/2023) sore.

Sejauh saat itu, belum diketahui, apakah potongan kepala tersebut berkaitan dengan dugaan korban mutilasi yang potongan kaki dan tangannya ditemukan di Jembatan Kelor, Bangunkerto beberapa waktu lalu atau bukan.

Potongan kepala tersebut ditemukan di pinggir sungai Krasak.

"Iya. Infonya kepala. (Ditemukan) di sungai Krasak di wilayah kami, di sebelah barat Padukuhan Gimberan," kata Lurah Merdikorejo, Agus Prasetyo dikonfirmasi Sabtu. 

Ia mengaku belum mengetahui secara pasti, apakah potongan kepala yang ditemukan tersebut, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Begitu juga dengan apakah potongan kepala tersebut berkaitan dengan temuan potongan tubuh di Jembatan Kelor Turi atau tidak. 

Jarak antara temuan kepala ini dengan lokasi temuan sepasang kaki dan tangan yang ditemukan di Turi sekitar lima kilometer lebih.

Setelah ditemukan, potongan tersebut kemudian di bawa pihak berwajib.

Selain potongan kepala, menurut Agus info yang diterima, potongan tangan juga ditemukan di sungai sebelah barat perempatan Sedogan. 

"Info terakhir potongan tangan ditemukan di kali kulon bangjo Sedogan. Sekarang masih ramai polisi disitu. Bangjo Sedogan ini perbatasan Merdikorejo dengan Kalurahan Lumbungrejo," tuturnya. 

5. Minggu 16 Juli 2023 - pelaku diamankan

Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi (tengah), memberikan keterangan terkait pelaku mutilasi di Turi saat konferensi pers di Mapolda DIY, Minggu (16/07/2023) (TribunJogja/ Christi Mahatma Wardhani)
Pelaku mutilasi di Turi, Sleman diamankan Polda DIY.

Dua pelaku yang berhasil diamankan berinisial W warga Magelang dan RD asal DKI Jakarta. 

Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengatakan keduanya ditangkap di Bogor, Jawa Barat saat melarikan diri. 

"Dari hasil penyelidikan kami menemukan identitas korban bernisial R, mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Jogja. Dari pendalaman tim, mengerucut ke terduga pelaku," katanya, Minggu (16/07/2023). 

"Pelaku ditangkap di Bogor, Jawa Barat, kemarin malam, Sabtu (15/07/2023). Ditangkap di kediaman RD. RD di Bogor bekerja sebagai penjual roti, sementara W bekerja di tempat makan di Jogja," sambungnya. 

Ia menyebut korban dan pelaku saling mengenal. Kendati demikian, pihaknya masih mendalami hubungan antara korban dan pelaku. 

Terkait dengan motif, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan mendalam. 

"Masih kami dalami, karena kan baru ditangkap kemarin malam," lanjutnya. 

Berdasarkan informasi sementara, pembunuhan dilakukan keduanya di sebuah kos-kosan di daerah Triharjo, Sleman.

( tribunjogja.com/Bangkapos.com, Adi Saputra/Rizky Irianda Pahlevy, Tribunjogja/Bunga Kartika Sari)

Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com 

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved