Waspada! 98 Persen Rabies Ditularkan Anjing, Bangka Belitung Punya Resiko Tinggi

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Penyakit rabies yang ditularkan oleh gigitan hewan menjadi momok tersendiri bagi kesehatan. 

Apalagi, cukup banyak hewan-hewan liar berkeliaran yang sewaktu-waktu bisa saja menggigit manusia dan kemudian menginfeksi virus rabies.

Tak terkecuali di Kabupaten Bangka Tengah, cukup banyak hewan-hewan liar yang bisa dengan mudah ditemukan di pinggir-pinggir jalan dan pemukiman warga, khususnya anjing dan kucing.

Subkordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah, drh Rahmawati mengungkapkan bahwa ada banyak hewan yang bisa menularkan penyakit rabies.

"Misalnya kayak anjing, kucing, kera, kelelawar dan masih banyak lagi," ucap Rahma, Senin (24/7/2023).

Kendati demikian, berdasarkan studi yang ada, Rahma menjelaskan bahwa kebanyakan 98 persen penularan rabies kepada manusia dilakukan oleh anjing.

Lanjut dia, sejauh ini sejak 2019 silam Provinsi Bangka Belitung telah dinyatakan bebas rabies oleh pemerintah pusat.

Walau begitu, Provinsi Bangka Belitung masih termasuk daerah dengan resiko tinggi rabies tinggi karena populasi anjing dan kucing yang terbilang banyak.

"Kita pernah bikin Forum Group Discussion (FGD) di Provinsi. Jadi meski kita bebas rabies, tapi resiko kita tinggi," ungkapnya.

Apalagi kata dia, ada beberapa juga etnis-etnis di Bangka Belitung yang banyak menyukai anjing dan kucing sebagai hewan peliharaan.

Menyikapi hal tersebut, pihaknya bakal melakukan beberapa langkah salah satunya adalah dengan vaksinasi rabies terhadap anjing-anjing yang punya pemilik.

"Kita lebih fokus ke anjing dulu. Karena kalau kucing kena rabies biasanya akan takut kepada manusia, sembunyi, tidak agresif dan tidak gigit. Nah kalau anjing, dia punya insting kalau dia takut, dia marah, dia jadi gigit," jelasnya.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)