FKPT Cegah Radikalisme dan Terorisme di Bangka Belitung Lewat Musik, Tingkatkan Rasa Cinta Tanah Air

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ashira Yeva Alenta mengenakan baju berwarna biru putih tampak percaya diri, saat melantunkan lagu Indonesia Pusaka.

Lagu kebangsaan itu diandalkan Ashira saat mengikuti festival Aksi Musik Anak Bangsa (Asik Bang) di Warunk Milenial Pangkalpinang, Kamis (27/7/2023) sore.

Tak hanya satu lagu, siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Pangkalpinang ini juga melantunkan satu lagu bebas yang memukau.

Penampilannya pun ditutup dengan tepuk tangan dari penonton.

Selain Ashira, ada belasan lagi siswa dan mahasiswa yang juga mengikuti Festival musik yang diinisiasi Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bangka Belitung.

Para peserta memang diwajibkan untuk melantunkan satu lagu kebangsaan yang sudah ditentukan panitia.

"Ada 15 peserta yang sudah konfirmasi, tapi tidak tahu ada tambahan atau tidak. Ada banyak pesan di acara ini, lagu wajibnya adalah lagu kebangsaan, artinya kita ingin jiwa kebangsaan tetap terpatri dalam semua kalangan," ujar Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bangka Belitung (Babel), Sri Wahyuni.

Dengan meningkatkan kecintaan akan tanah air, diharapkan dapat mencegah radikalisme dan terorisme melalui kegiatan Asik Bang ini.

"Kita harap tak hanya sekadar musik, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bermusik-musik dahulu, jaga bangsa paling depan.

Artinya dalam upaya pencegahan radikalisme, kita tidak hanya bermusik, tapi komunitas musik harus sampaikan pesan bagaimana menjaga kesatuan bangsa," katanya.

Tak hanya festival musik, Kegiatan yang merupakan agenda tahunan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui FKPT ini juga ada agenda lainnya.

"Tahun ini ada dua agenda, Karakter ID dan Festival Asik Bang tadi. Karakter ID peserta 20 siswa SMA, berupa pelatihan dengan sistem pengalaman," katanya.

Sementara, Plt Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bangka Belitung, Umi Kalsum mengapresiasi FKPT Babel yang menggelar kegiataan tersebut, sehingga diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta tanah air.

"Kita sangat mendukung agenda seperti ini, kita berharap agenda seperti ini dapat memberi manfaat yang baik pada masyarakat," harapnya.

Kegiatan Kreatif

Akademisi atau Dosen Jurusan Hukum Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung, Darwance mengatakan pencegahan radikalisme dan terorisme penting digencarkan pada kalangan muda.

Untuk menangkal radikalisme, ujarnya, pemerintah daerah harus aktif mengantisipasi, bukan hanya pada kegiatan yang sifatnya seremonial, tetapi tindakan konkrit dan nyata.

Deradikalisasi harus betul-betul menjadi salah satu fokus pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten atau kota.

"Pemerintah daerah harus aktif mengajak anak muda melakukan kegiatan-kegiatan positif, kreatif, dan inovatif," katanya.

Dia menyarankan agar terhindar dari paham radikalisme, anak muda harus bijak dalam menerima arus informasi dan menggunakan media sosial.

Tidak semua informasi diterima tanpa filterisasi dan tidak semua hal yang ada di media sosial langsung dibagikan tanpa koreksi.

"Anak muda harus aktif, kreatif, dan inovatif. Anak muda harus pandai dalam bersosialisasi, memperluas pergaulan dan tentu tetap harus selektif.

Bergabunglah pada lingkaran yang membawa dampak positif, bukan sebaliknya.

Dengan demikian, semoga anak muda terhindar dari paham radikasime. Peran orang terdekat juga sangat penting, kawan, saudara, terutama orang tua," katanya.

Bangkapos.com/Cici Nasya Nita