Mahasiswa Pangkalpinang Korban Mutilasi
Hasil Tes Psikologi Dua Tersangka Mutilasi Mahasiswa UMY di Sleman Keluar: Dilakukan Secara Sadar
Dari hasil tersebut, diketahui bahwa dua tersangka yakni Waliyin (29) dan RD (38) melakukan pembunuhan dan mutilasi secara sadar.
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
Prof Dr Achmad Nurmandi juga menegaskan bahwa korban tidak memiliki penyimpangan seksual dan masuk kelompok LGBT.
"Kita mencari informasi apa yang dialakukan termasuk riset. Kita kan sedang cari, mendalami toh dia sudah masuk keberapa informan segala macam. Karena laptopnya masih di Polda DIY, kita belum tahu," tandasnya.
Sementara itu, Rektor UMY Gunawan Budiyanto, mengatakan ia tak menyangka salah satu mahasiswanya menjadi korban mutilasi.
Sebab korban dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi dan bersosialisasi dengan baik di kampus.
“Kita sering merasa sedih, karena korban perilakunya baik. Kita sudah mengumpulkan teman-temannya satu organisasi kemahasiswaan, mereka mengatakan tidak ada yang aneh."
"Bahkan para mahasiswa bilang, korban adalah penerima hibah penelitian dari lembaga kemahasiswaan,” ujarnya.
Rektor menyebut bahwa R adalah mahasiswa yang berprestasi, bahkan sejak dari SMA sudah aktif di kepramukaan.
Hal itu dilanjukan sampai di tingkat kampus.
Selain aktif di pramuka, R juga disebut bersosialisasi dengan baik, misalnya terlibat dalam rapat-rapat mahasiswa.
“Sedih karena anak ini baik-baik saja, dan sering ikut rapat penerimaan mahasiswa baru 2023,” tuturnya.
Gunawan mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya mencoba membuat mekanisme agar kampus bisa dapat memahami masalah yang dialami mahasiswa.
Menurutnya masalah keterlambatan kuliah, terlambat ikut ujian atau mengumpulkan tugas, termasuk kesulitan ekonomi adalah hal yang umum ditemukan di sebuah kampus.
Namun masalah yang sifatnya pribadi jarang terungkap.
“Bagi kami peristiwa mutilasi ini menyadarkan kita bersama bahwa ternyata kampus harus lebih bisa memahami kondisi psikologis mahasiswa,” katanya.
Maka dari itu, saat ini UMY tengah melakukan rekrutmen untuk program konselor sebaya.
Ditargetkan akan ada 1000 konselor sebaya yang akan aktif mendampingi dan menampung keluhan mahasiswa.
Dengan demikian, harapannya tak akan ada lagi kasus seperti ini, mahasiswa dapat saling berbagi, dan dapat menyelesaikan masalah yang dialami.
(Bangkapos.com/Fitri Wahyuni/Tribunnews.com/Erik S/TribunJogja.com/Santo Ari)
Reaksi Abdulah Ayah dari Redho Mahasiswa UMY, Korban Mutilasi Usai Pelaku Pembunuh Anak Dihukum Mati |
![]() |
---|
Ingat Kasus Mutilasi Mahasiswa UMY asal Pangkalpinang? Kasusnya Bergulir di Pengadilan |
![]() |
---|
DNA Korban Mutilasi di Sleman Identik dengan Mahasiswa UMY Redho Tri Agustian, Makam Sudah Disiapkan |
![]() |
---|
Jenazah Mahasiswa UMY Korban Mutilasi di Sleman Belum Dipulangkan ke Babel, UMY Ungkap Fakta Baru |
![]() |
---|
Fakta Baru Pembunuhan Redho Tri Agustian, Ternyata Korban Sedang Lakukan Penelitian pada LGBT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.