Berita Pangkalpinang

Anggap Syarat Lebih Mudah, Tukang Bangunan di Pangkalpinang Ini Pilih Pinjam Uang Ke Koperasi

Penghasilan tidak menentu dari bekerja sebagai tukang bangunan, membuat Wanto (bukan nama sebenarnya) harus meminjam sejumlah uang dari koperasi.

Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: nurhayati
Ist
Wanto saat bekerja di proyek perumahan yang berada pada wilayah Air Itam, Kota Pangkalpinang, Senin (31/7/2023). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Penghasilan tidak menentu dari bekerja sebagai tukang bangunan, membuat Wanto (bukan nama sebenarnya) harus meminjam sejumlah uang dari salah satu koperasi simpan pinjam di Kota Pangkalpinang sejak beberapa tahun lalu.

Terlebih lagi, pria asal Lampung yang sudah 15 tahun merantau di Pulau Bangka itu kini memiliki seorang anak perempuan kecil yang belum genap berumur lima tahun.

"Pertama pinjam ke koperasi, untuk lahiran anak kemarin. (Awal) Rp6 juta, sebulan cicil Rp350. 000, dua tahun lah, tapi belum lunas saya pinjam lagi," ungkap Wanto saat ditemui Bangkapos.com, di salah satu proyek di wilayah Air Itam, Kota Pangkalpinang, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Persoalan PPDB, Pj Gubernur Babel Sebut di Koba Ditambah Rombel, Pangkalpinang Banyak Sekolah Lain

Baca juga: Harga Beli TBS di PT GPL Tembus Rp 2.000 Per Kilogram, Terendah di PT GML Rp 1.890 Per Kilogram

Wanto mengisahkan, alasannya memilih meminjam uang pada koperasi itu karena persyaratan yang cukup mudah, dibandingkan dengan syarat yang harus dilengkapi untuk meminjam di bank.

"Sekarang anak baru empat tahun lebih, masih ngontrak, motor juga jadul, jaminan ke bank apa. Koperasi KTP sama KK saja" sebutnya.

Baca juga: Bahu Jalan di Desa Airputih Amblas, Dinas PUPR Bangka Barat Segera Perbaiki

Baca juga: Replik Korupsi PDAM Tirta Pinang JPU Tetap Pada Tuntutan, Zuniar Minta Dibebaskan dari Hukuman

Namun ia juga menjelaskan, tidak begitu memahami berapa bunga yang harus ia bayarkan pada koperasi tempatnya meminjam uang tersebut.

"Yang penting saya pinjam saja. Bunga entah berapa itu, kurang paham kan," tegasnya.

Lebih lanjut, dirinya berharap agar pinjaman yang ia lakukan bisa segera diselesaikan sehingga ketika anaknya besar tidak lagi terbebani dengan utang pada koperasi.

"Namanya tukang tidak menentu, kalau ada yang pakai bisa bayar. Tapi namanya rezeki, kadang juga tidak ada pekerjaan selama beberapa minggu," pungkasnya.

(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved