Mata Guru SMA Diketapel Hingga Buta

Pelaku Penganiaya Guru di SMAN Rejang Lebong Hingga Buta Belum Tertangkap, Polisi Turunkan 3 Tim

Sudah empat hari berlalu, namun keberadaan pelaku penganiayaan terhadap seorang guru di SMAN Belum tertangkap

|
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: fitriadi
Kolase Bangkapos.com / Tribun
Mata Guru Diketapel Orang Tua Murid Imbas Anaknya Ditegur karena Merokok, Bola Mata Korban Hancur 

Sang murid berinisial PDM (16) pulang dan memanggil orangtua, yaitu AJ (45), setelah ditindak oleh guru tersebut.

Orangtua murid tersebut langsung mendatangi sekolah dan mengadukan insiden tersebut.

Setelah pertemuan dengan guru, AJ yang marah mengeluarkan pisau dan ketapel.

Akhirnya, AJ berhasil mengarahkan ketapel ke arah korban hingga mengenai matanya dan menyebabkan luka serius.

Setelah peristiwa itu, AJ melarikan diri dari sekolah.

Polres Rejang Lebong saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait kasus penganiayaan ini.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima oleh reporter TribunBengkulu.com, bahwa pelaku AJ memang kerap bermasalah.

Yang mana diduga kuat saat ini AJ sedang bersembunyi di wilayah perkebunan yang ada di Kecamatan PUT.

Kronologi Kejadian

Sosok Guru Zaharman buta permanen usai dianiaya orangtua muridnya
Sosok Guru Zaharman buta permanen usai dianiaya orangtua muridnya (Tribunbengkulu.com)

Kronologi guru SMAN di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu diketapel orangtua atau wali murid, Selasa (1/8/2023).

Korban Zaharman (58) tidak hanya mengalami penganiayaan dengan cara diketapel. Namun juga sempat diancam menggunakan Senjata Tajam (sajam).

Zaharman Warga Simpang Beliti Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong, masih harus mendapat perawatan intensif akibat luka diketapel di Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau untuk mendapatkan perawatan intensif.

Berdasarkan informasi yang diterima, kejadian bermula saat korban yakni Zaharman selaku guru olahraga menegur atau menindak muridnya yang sedang merokok di belakang sekolah dan saat jam sekolah.

Saat itu, seusai ditindak sang murid berinisial PDM (16) lantas berlari dan pulang ke rumahnya memanggil orangtua.

Mendapati pengaduan dari sang anak, orangtuanya yakni Ar (45) langsung mendatangi sekolah.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved