Human Interest Story

Mantan Penjual Pisang Molen Kini Jadi Ketua DPRD Bangka Belitung,Herman Suhadi Tak Mau Jadi Gubernur

Perjalanan hidup ini dialami  Herman Suhadi yang saat ini menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD Bangka Belitung.

Penulis: deddy_marjaya | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita
Ketua DPRD Bangka Belitung, Herman Suhadi, saat ditemui usai rapat koordinasi menyampaikan pokir hasil reses kepada eksekutif, Kamis (10/3/2022). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Siapa yang tahu dan mengira nasib orang ke depannya. 

Perjuat hidup dari orang susah hingga kini sukses dialami Herman Suhadi yang saat ini berhasil menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD Bangka Belitung.

Dulu Herman Suhadi dikenal sebagai Herman Molen karena berdagang gorengan pisang molen.

Baca juga: Rumah Janda di Penyamun Bangka Ludes Dilalap Api, Kerugian Diperkirakan Rp 200 Juta

Baca juga: Putra Belitung Timur Ukir Prestasi Internasional, Raih Medali Perunggu di Olimpiade Astronomi

Namun nasib baik berpihak padanya, kini ia menjadi sosok orang penting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Nasib Herman Suhadi berubah saat ia terpilih menjadi anggota DPRD Bangka dan terus disana hingga 3 periode.

Sebelum akhirnya memutuskan pindah menjadi caleg provinsi dan kembali terpilih untuk periode 2019-2024.

"Dulu saya tidak mengira atau menyangka kalau saat ini akan bisa menjadi Ketua DPRD Bangka Belitung siapa yang tahu dan mengira nasib orang. Kalau jadi gubernur lagi-lagi saya katakan tidak pernah terpikirkan dan tak mau karena sudah tua kalaupun tidak jadi apa-apa lagi mungkin saya jualan molen lagi walaupun tidak terjun langsung berjualan," ungkal Herman Suhadi yang juga menjabat sebagai Sekretaris PDI Perjuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditemui di Padang Golf Black Rock Belitung Sabtu (19/8//2023)

Herman Suhadi menceritakan bahwa ia merantau di Jakarta dari tahun 1990 setelah tamat SMA hidupnya di Ibukota dipenuhi dengan membantu orang berjualan martabak.

Ia memutuskan pulang ke Bangka pada tahun 1995 Herman Suhadi pun berdagang pisang molen di Kawasan Mambo atau Terminal Sungaliat.

Namun dirinya belum mampu menaikan ekonomi keluarga.

"Pulang ke sini tinggal ngontrak sama anak istri tiap hari jualan di Pasar Mambo untuk mencari rezeki makanya orang kenal saya di Kampung Jawa Sungailiat dengan sebutan Herman Molen karena jualan pisang molen," kenang Herman Suhadi

Herman Suhadi menceritakan karena dirinya berasal dari kalangan bawah maka hingga saat ini ia selalu dekat dengan kalangan bawah karena tidak lupa ia berasal.

Kehidupan Herman Suhadi berubah secara ekonomi saat ia maju sebagai calon anggota DPRD Bangka dari PDIP perjuangan dan terpilih.

Selama 3 periode Herman Suhadi duduk sebagai anggota DPRD Bangka akhirnya memutuskan untuk menjadi calon anggota DPRD Bangka Belitung.

Kala itu ia sempat mendapatkan reaksi pesimis dari sejumlah pihak.

Namun hal itu tak membuatnya patah semangat karena sejumlah alasan tanpa ada yang memaksanya beralih.

"Tiga periode di DPRD Bangka saya rasa cukup lah, alasan pertama karena berpikir kalau saya bertahan di DPRD Bangka kapan  kader-kader lain dapat kesempatan. Kemudian alasan lainnya niat saya mendorong Bangka khusunya dan Bangka Belitung pada umumnya agar lebih baik dalam segala hal," kata Herman Suhadi.

Ternyata ia dipilih oleh 7.143 masyarakat di Dapil Bangka yang lebih dari cukup untuk menghantarkan dirinya menjadi anggota DPRD Bangka Belitung.

Karier Herman Suhadi semakin melejit saat ia duduk sebagai Ketua DPRD Bangka Belitung menggantikan Didit Srigusjaya tahun 2021 yang mundur karena maju sebagai calon Bupati Pilkada Bangka Tengah. 

"Itu tadi saya bilang saya pun tidak mengira kalau sekarang bisa menjabat sebagai Ketua DPRD Bangka Belitung," ungkapnya. 

Baca juga: Investasi di Babel Serap 3 Ribuan Tenaga Kerja, Hal-hal Ini yang Bisa Jadi Pemicu Minat Investor

Baca juga: Bikin Merinding, Amoy Muncul di Jalan Minta Dibonceng, Aneh Mesin Kendaran Bisa Mendadak Mati

Herman Suhadi mengatakan terkait dirinya berkecimpung di PDI Perjuangan karena almarhum ayahnya adalah Soekarnois dan merupakan anggota PNI yang bisa dibilang cikal bakal PDI Perjuangan saat ini.

"Ayah saya Soekarnois dan anggota PNI jadi memang darah merah saya sudah mengalir dari ayah. Saya jadi simpatisan dan menjadi anggota PDI (nama sebelum PDI Perjuangan-red) sejak masih bujangan," kata Herman Suhadi.

(Bangkapos.com/Deddy Marjaya)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved