Pengakuan Ida Susanti Dinikahi Nardinata Marshioni yang Diklaim sebagai Adik Jusuf Hamka

Ida Susanti, wanita di Surabaya membenarkan isu bahwa perempuan yang menikahinya adalah Nardinata Marshioni, adik pengusaha Jusuf Hamka.

|
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Evan Saputra
TikTok
Tangkap layar unggahan kisah Ida Susanti, wanita di Surabaya yang dinikahi suami dan ternyata adalah perempuan bernama Nardinata Marshioni dan diklaim sebagai adik pengusaha Jusuf Hamka 

BANGKAPOS.COM - Ida Susanti, seorang wanita di Surabaya membuat pengakuan mengejutkan bahwa dirinya dinikahi sesama perempuan bernama Nardinata Marshioni yang diklaimnya sebagai adik dari pengusaha Jusuf Hamka.

Sebelumnya kisah Ida Susanti ini viral di medsos.

Dikonfirmasi Tribunnews via WhatsApp, Ida berharap agar Nardinata segera ditangkap polisi lantaran dianggap telah merugikan dirinya.

“(Nardinata) di Jakarta. Saya suruh nangkap (polisi), saya suruh nahan,” katanya.

Ida Susanti, wanita di Surabaya membenarkan isu bahwa perempuan yang menikahinya adalah Nardinata Marshioni, adik pengusaha Jusuf Hamka

“Adiknya memang adiknya. Adik kandung dari kecil,” tuturnya.

Ida pun mengaku sejak awal mengenal Nardinata hingga kini, tidak pernah berhubungan dengan Jusuf Hamka.

“Nggak pernah hubungan. Saya nggak pernah lihat itu (Jusuf Hamka) pas nikahan saya,” tuturnya.

Kendati demikian, Ida mengaku tetap memaafkan Nardinata.

“(Kalau saya) niat baik, damai. Ya apalagi namanya juga manusia, Tuhan saja mengampuni. Aku itu juga punya hati, punya nurani. Tapi kalau suami saya itu, tidak punya hati nggak punya nurani,” tuturnya.

Bahkan, pasca viralnya pengakuannya itu, Ida mengatakan Nardinata tidak pernah menghubungi untuk menyampaikan itikad baik.

“Iya (tidak pernah menghubungi). Saya pun nggak asal ngangkat (telepon), biar pengacara saya saja yang ngangkat,” ujarnya.

Belum bisa diuji terkait kebenaran pengakuan Ida Susanti ini.

Selain itu, hingga kini belum ada komentar Jusuf Hamka terkait kabar yang menyeret-nyeret dirinya tersebut.

Sebelumnya diberitakan, kisah wanita Surabaya bernama Ida Susanti jadi sorotan publik karena turut menyeret nama Jusuf Hamka.

Lantas bagaimana kisahnya bisa terjadi?

Kisah ini terungkap setelah media sosial dihebohkan dengan kisah pilu wanita yang nikahi suaminya ternyata perempuan.

Wanita yang ditipu oleh sang suami perempuan tersebut pun akhirnya kini tegas memperjuangkan keadilan untuk dirinya usai ditipu selama puluhan tahun dilansir dari akun tiktok @yolayola8040, Jumat (29/9/2023).

Dalam unggahan tersebut awalnya wanita yang mengaku bernama Ida Susanti itu mengungkap awal perkenalan dengan suaminya yang ternyata perempuan.

Saat itu Ida Susanti mengenal sosok lelaki yang mengaku sebagai Nardinata Marshioni Suhaimi melalui pesan singkat tahun 2000.

Kemudian di 26 Juni 2000, mereka memutuskan bertemu di restoran untuk saling mengenal.

Tak memakan waktu lama, tiga minggu setelahnya, suami perempuan itu datang untuk melamarnya.

Bahkan mereka saling tukar cincin di Surabaya tepat di 30 Juli 2000 dan sempat mengurus surat nikah dari Catatan Sipil Jakarta di Hotel Mercure.

Setelah menikah, Ida Susanti mengaku dirinya melakukan perjalanan ke 3 negara bersama Nardinata sang suami.

Namun ketika berada di Bangkok, Nardinata Marshioni Suhaimi mengatakan bahwa ia tidak butuh istri, dan hanya butuh pendamping yang bisa menemaninya kemana-mana.

Parahnya lagi, sang suami mengaku bahwa dirinya merupakan perempuan dan merusak tubuhnya dengan alat karet.

Ida Susanti yang mengetahui hal tersebut merasa syok hingga terjadi pertengkaran hebat.

"Singkat cerita, ternyata suami adalah seorang perempuan yang bernama Nera Maria Suhemi Yosep," ungkap Ida Susanti.

"Pada saat itulah ia mengatakan bahwa ia tidak butuh istri, dan hanya butuh pendamping yang bisa menemaninya kemana-mana,” tulis Ida.

Akan tetapi saat itu Ida tak dapat berbuat apapun lantaran Nardinata Marshioni Suhaimi mengancamnya untuk dibunuh.

Ketakutan, Ida Susanti kemudian mengalah.

"Lalu kami berantam hebat, saya dipukuli dan diancam mau dibunuh, dia meminta saya untuk mengurus tiga anak angkatnya," kata Ida.

Sehingga saat itu suaminya yang ia tau bernama Nardinata Marshioni Suhaimi itu memberikan kesepakatan dengan memenuhi kebutuhannya dan akan membelikan rumah.

"Dia pun menyepakati bahwa akan memenuhi setiap kebutuhan saya dan membelikan saya rumah untuk ditinggali," jelasnya.

Ia mendapatkan rumah di daerah Pakuwon City, Jakarta.

Ida Susanti juga membuka usaha toko spare part mobil.

Namun beberapa bulan ada seorang wanita bernama Emiliana yang mengaku sebagai istri dari Nardinata.

Emiliana yang datang kemudian langsung merampas mobil-mobil dan baju miliknya yang diberikan oleh Nardinata.

Seusai kejadian tersebut, keduanya semakin gencar berseteru dan membuat Ida memutuskan melaporkan suaminya itu karena tidak ada itikad baik.

Apalagi saat itu Ida diminta untuk mengirim spare part mobil yang nilainya Rp50 juta namun uangnya tidak dikirim oleh suaminya itu.

Selain itu rumah yang diberikan Nardinata disita oleh bank para 8 Juli 2023 karena sudah bukan jadi milik Ida.

"Saya hidup tidak pernah tenang, karena selalu diteror oleh orang suruhan suamiku! Dan saya poernah dituduh telah menyerobot tanah yang telah dibelikan setelah menikah. Dan saat ini rumah itu sudah dirampas olehnya (suami)," tegasnya.

Ketika melaporkan sosok Nardinata Marshioni Suhaimi ke Polda Jawa Timur, Ida Susanti justru mengalami teror dan ancaman dari suaminya itu.

Hal tersebutlah yang membuat Ida Susanti akhirnya buka suara setelah 21 tahun bungkam ketakutan.

Ia bahkan kecewa lantaran selama ini laporannya tak pernah diusut.

"Yang membuat saya merasa sedih, janggal dan capek adalah mengapa perjuangan saya selama 21 tahun memperjuangkan keadilan dengan mengikuti proses hukum, 9 tahun menunggu peninjauan kembali, namun tidak menghasilkan apa-apa. Sudah lebih dari 6 pengacara, uang serta energy yang saya habiskan," ungkap Ida.

Selain itu Ida juga mengungkapkan kekesalannya karena sang suami suami yang ternyata perempuan itu masih bisa bebas berkeliaran meski telah melakukan penipuan dan kekerasan fisik.

"Namun Nardinata Marshioni Suhaimi, atau Oni Yusuf, atau Nera Maria Suhaimi Joseph yang jelas-jelas melakukan penipuan, kekerasan, pemalsuan dokumen masih bisa bebas," ucapnya.

Ida Susanti juga berharap, dengan curahan hatinya itu akan membuahkan hasil.

Sebab, ia sudah bingung kepada siapa yang bisa membantunya.

"Saya datang beberapa kali ke polda, Tapi tidak ada jawaban. Saya sangat kecewa mengurus persoalan ini melalui jalur hukum, tetapi tidak pernah mendapatkan titik terang sama sekali," lanjutnya.

Mengalami kejadian pilu tersebut, Ida kemudian meminta bantuan untuk memviralkan kisahnya.

Ia juga meminta bantuan kepada Kapolri Listyo Sigit hingga Presiden Jokowi dan Menteri Mahfud MD.

"Makanya saya tak pernah merasa bosan untuk beteriak dan berseru kepada Bapak Kapolri Listyo Sigit Praboyo, dan bapak Menkopolhukam bapak profesor Mahfud MD dan bapak Presiden Jokwo Widodo untuk bisa menangkap dan mengadili kepada suami saya yang bernama Nardinata Marsionis Suheimi alias Nera Maria Suhaeimi Yosep," tegasnya dia.

"Saya sungguh masih berharap hukum masih bisa ditegakkan, karena aku percaya negara ini adalah negara hukum. Saya tidak takut apapun, karena saya benar dan mempunyai bukti-bukti yang akurat tanpa rekayasa," kata ida Susanti.

"Semoga video ini bisa didengar oleh seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia sekalipun. Terima kasih!" katanya mengakhiri.

Gugatan Hukum Diajukan Sejak 2013, Berujung Eksekusi Rumah

Ida mengaku telah menggugat Nardinata di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya sejak tahun 2013 tetapi hingga kini tidak ada perkembangan.

“Dulu kan aku menggugat karena surat kawinku itu masih dibawa. Terus aku 2013 ketemu, akhirnya aku melakukan Peninjauan Kembali (PK) (ke Pengadilan Negeri Surabaya),” ujarnya.

Tak sampai di situ, Ida juga mengaku terzolimi lantaran rumah yang diberikan oleh Nardinata itu justru disita pada 8 Juni 2023 lalu.

“Tanggal 8 Juni 2023, rumahku dieksekusi. Pada saat itulah, aku sudah memberontak, aku merasa dizolimi. Jadi aku menuntut hakku bukan aku merampas hartanya,” bebernya.

Pasca disita, Ida tinggal bersama kakaknya di Surabaya.

“Ada kakakku di Tandas. Tinggal sama kakak,” pungkasnya. (Tribun Jateng/ Tribunnews)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved