Berita Pangkalpinang

Sumber Air Perumda Tirta Pinang Pangkalpinang dari Kolong Retensi Kacang Pedang Mulai Menyusut

Jika sampai akhir Oktober nanti tidak turun hujan sudah dipastikan kolong retensi Kacang Pedang bakal kekeringan

|
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Sumber Air Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Pinang Kota Pangkalpinang di kolong retensi Kacang Pedang 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pinang Pangkalpinang mulai merasakan dampak musim kemarau.

Meski terdapat tiga sumber air Perumda Tirta Pinang Pangkalpinang, yakni dari kolong retensi Kacang Pedang, kolong Pedindang dan kolong Bacang masih aman. Tapi pihak PDAM mulai merasakan ada penyusutan air.

Plt. Kepala Perumda Tirta Pinang Pangkalpinang, dr. Masagus Hakim menyebut, air terasa menyusut cukup banyak terjadi di kolong retensi Kacang Pedang.

"Sumber air kita yang paling berpotensi kering ini adalah kolong retensi Kacang Pedang. Kita merasakan penyusutan air cukup banyak. Bahkan jarak antara pipa isap dengan air itu tinggal 15-16 cm saja," ujar Hakim kepada Bangkapos.com, Jumat (13/10/2023).

Hakim juga menyebut, kini untuk suplai air pelanggan daerah Kacang Pedang dan sekitarnya sudah dibantu dari kolong Pedindang.

"Jadi saat ini untuk daerah perkotaan sudah diback up oleh kolong Pedindang.

Kolong Pedindang ini sedang ada pekerjaan pengerukan, sehingga airnya sedikit keruh kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," tuturnya.

Diakuinya, jika sampai akhir Oktober nanti tidak turun hujan sudah dipastikan kolong retensi Kacang Pedang bakal kekeringan.

"Kalau Bacang sudah aman Insyaallah, kemarin pipa isap sudah kami turunkan jadi penyaluran air tetap aman. Yang berpotensi kering duluan sepertinga adalah kolong retensi Kacang Pedang kalau sampai akhir Oktober ini tidak turun hujan kami mungkin akan melakukan pola penghematan karena sudah pasti kering," beber Hakim.

"Untuk sekarang penyaluran masih berlangsung normal, tidak ada pembatasan air untuk pelanggan," tambahnya.

Kata Hakim, tak banyak upaya yang dapat dilakukan selain penghematan air kepada para pelanggan di saat sumber air sudah kering.

"Ini namanya bencana alam, tak banyak upaya yang bisa kami lakukan. Paling hanya melakukan penghematan air dan itu sifatnya sementara, lama-lama air akan tetap habis juga kalau tidak juga turun hujan," terangnya.

"Tapi kita berharapnya akan segera turun hujan, agar sumber-sumber air kita kembali terisi lagi. Dan penyaluran kepada pelanggan tidak terganggu," tambahnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved