Amalan dan Doa

Selain Sholat Istisqa Inilah Tiga Doa yang Diajarkan di Dalam Islam Untuk Meminta Turunnya Hujan

Untuk meminta hujan di dalam islam diajarkan caranya dengan cara melaksanakan sholat Istisqa maupun dengan cara berdoa.

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Bangkapos.com
Ilustrasi berdoa 

BANGKAPOS.COM--Musim kemarau melanda Indonesia, tidak terkecuali di Bangka Belitung.

Kemarau diprediksi BMKG baru akan berahir awal November 2023 mendatang.

Untuk meminta hujan di dalam islam diajarkan caranya dengan cara melaksanakan sholat Istisqa maupun dengan cara berdoa.

Dalam Islam, doa adalah cara yang dianjurkan untuk berkomunikasi dengan Allah SWT dalam berbagai situasi, termasuk saat memohon hujan.

Doa ini bisa menjadi sarana untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan yang bermanfaat bagi kehidupan.

Berikut adalah doa untuk meminta turun hujan dalam bahasa Arab, beserta teks Latin dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia:

1. Doa Meminta Turun Hujan Pertama:

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مُرِيعًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍ، عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ

Allahumma asqina ghaythan mughithan mari'an mari'an nafi'an ghayra darrin, 'ajilan ghayra ajilin.

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami yang mengalir, menyegarkan, bermanfaat, dan tidak merusak, segera dan bukan nanti."

2. Doa Meminta Turun Hujan Kedua:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allahumma hawalayna wa la 'alayna, Allahumma 'ala al-aqami wal-zhirabi wa butuni al-awdiyati wa manabit al-shajari.

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan di atas kami. Ya Allah, turunkan hujan ke lereng bukit, tempat yang kering, ke dasar lembah, dan akar pohon-pohon."

3. Doa Meminta Turun Hujan Ketiga:

اللَّهُمَّ سَقَيْاً مُغِيثَاً مَرِيئًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍ، عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ

Allahumma saqaya mughithan mari'an nafi'an ghayra darrin, 'ajilan ghayra ajil.

Artinya: "Ya Allah, berikan hujan yang melimpah, menyegarkan, bermanfaat, dan tidak merugikan, segera dan bukan nanti."

Doa ini adalah ungkapan harapan dan permohonan kepada Allah agar Dia menurunkan hujan yang bermanfaat dan tidak merugikan.

Memohon hujan adalah tanda ketergantungan kita pada Allah untuk rezeki, kesuburan, dan kelangsungan hidup.

Semoga Allah mengabulkan doa ini, Amin.

Paduan Sholat Istisqa sholat Meminta Hujan

Melaksanakan sholat istisqa saat terjadi kekeringan merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang ditujukan kepada Allah Swt.

Salat istisqa' telah dipraktikkan di zaman Rasulullah Saw. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. disebutkan:

خرج النبي صلى الله عليه وسلم يوماً يستسقي فصلى بنا ركعتين بلا أذان ولا إقامة ثم خطبنا ودعا الله عز وجل وحول وجهه نحو القبلة رافعاً يديه ثم قلب ردائه فجعل الأيمن الأيسر والأيسر الأيمن

Artinya: Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rekaat bersama kita tanpa azdan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah Swt dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya (HR. Imam Ahmad).

Adapun waktu pelaksanaan salat istisqa' adalah di siang hari, sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari istri beliau, Aisyah Ra.:

خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم حين بدا حاجب الشمس

Dalam hadits ini Rasulullah Saw mengerjakan salat istisqa' setelah matahari muncul di atas permukaan bumi, seperti waktu dimulainya salat Idul Fitri atau idul Adha. Para ulama berpendapat salat istisqa' dapat dikerjakan hingga sore hari, asalkan tidak pada waktu diharamkan mengerjakan salat, yaitu pas matahari di atas kepala dan pas terbenam matahari.

Niat Sholat Istisqa

Untuk menjalankan sholat istisqa, kita perlu mengetahui bacaan niat sholat istisqa. Bacaan niat sholat istisqa ini dibaca ketika memulai sholat sambil takbiratul ihram.

Bacaan niat sholat istisqa adalah Ushalli sunnatal istisqa'i rak'ataini (imaaman/ma'muman) lillahi ta'ala.

Berikut ini adalah bacaan niat sholat istisqa lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan artinya.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Arab-Latin: Ushalli sunnatal istisqa'i rak'ataini (imaaman/ma'muman) lillahi ta'ala.

Artinya: Aku sengaja sholat sunnah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah ta'ala.

Tata Cara Sholat Istisqa yang Benar

Sholat istisqa harus dijalankan dengan tata cara sholat istisqa yang sesuai dengan tuntunan Islam.

Tiga hari sebelum sholat istisqa, dianjurkan untuk berpuasa sunnah selama tiga hari berturut-turut.

Amalan lain yang bisa dilakukan sebelum sholat istisqa adalah bertobat, berbuat baik, dan bersedekah.

Setelah itu barulah kita mengerjakan tata cara sholat istisqa yang terdiri dari dua rakaat dengan benar.

Berikut ini adalah tata cara sholat istisqa yang benar.

  • Membaca niat shoalt istisqa "Ushalli sunnatal istisqa'i rak'ataini (imaaman/ma'muman) lillahi ta'ala"
  • Takbiratul ihram dengan membaca takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama.
  • Membaca kalimat ta'awudz atau "audzubillahiminasyaitonirrojim".
  • Setelah membaca kalimat ta'awudz dilanjutkan dengan membaca doa iftitah, Al Fatihah, dan surah apapun di dalam Al-Qur'an.
  • Ruku' dan tuma'ninah.
  • Sujud dua kali dan tuma'ninah.
  • Kembali berdiri dan takbiratul ihram dengan membaca takbir sebanyak 5 kali pada rakaat kedua.
  • Dilanjutkan dengan membaca Al Fatihah dan surah apapun di dalam Al-Qur'an.
  • Dilanjutkan dengan ruku' dan sujud seperti rakaat sebelumnya.
  • Duduk tasyahud akhir.
  • Membaca istighfar sebanyak 9 kali pada khutbah pertama.
  • Membaca istighfar sebanyak 7 kali pada khutbah kedua.
  • Setelah selesai melaksanakan sholat istisqa, dianjurkan membaca doa khusus sesudah sholat istisqa.

Adapun doa yang dipanjatkan pada penghujung khutbah salat istisqa' yang pernah dibaca Rasulullah Saw adalah sebagai berikut:

 ((اللهم اسقنا، اللهم اسقنا، اللهم اسقنا))، وفي لفظ: ((اللهم أغثنا، اللهم أغثنا، اللهم أغثنا))

 ((اللهم اسقنا غيثًا مغيثًا، مريعًا، نافعًا غير ضار، عاجلاً غير آجل))

 ((الحمد لله رب العالمين، الرحمن الرحيم، ملك يوم الدين، لا إله إلا الله يفعل ما يريد، اللهم أنت الله لا إله إلا أنت الغني ونحن الفقراء، أنزل علينا الغيث واجعل ما أنزلت لنا قوة وبلاغًا إلى حين))

 ((اللهم اسق عبادك، وبهائمك، وانشر رحمتك، وأحيي بلدك الميت))

 ((اللهم اسقنا غيثًا مريئًا مريعًا طبقًا عاجلاً غير رائث ، نافعًا غير ضار))

  1. "Allahumma asqina, Allahumma asqina, Allahumma asqina."
  2. "Allahumma asqina ghaythan mughithan, mari'an, naf'an ghayr darr, 'ajilan ghayr ajal."
  3. "Alhamdulillahi rabbil 'alamin, ar-rahmanir-rahim, maliki yawmid-din, la ilaha illa Allah yaf'al ma yurid. Allahumma anta Allah, la ilaha illa anta, al-ghaniyyu wa nahnu al-fuqara, anzil 'alayna al-ghaith, waj'al ma anzalta lana quwatan wa balaghan ila hien."
  4. "Allahumma asq ibadaka, wa baha'imika, wanshur rahmatika, wahyi baladaka al-mayyit."
  5. "Allahumma asqina ghaythan mari'an mari'an, tabqa 'ajilan ghayr ra'ith, naf'an ghayr darr."

Demikian penjelasan tentang salat istisqa' secara singkat dan padat.

Mudah-mudahan negeri kita tercinta ini selamat dari dampak perubahan iklim yang ekstrim. Amiin

(Bangkapos.com/Zulkodri)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved