Tiket Pesawat ke Bangka Belitung Mahal Picu Inflasi, Pj Gubernur Loby Pihak Maskapai hingga Ahok

Harga tiket pesawat kerap kali menjadi pemicu utama inflasi di Bangka Belitung. 

Penulis: Nurhayati CC | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Ilustrasi foto pesawat, harga tiket pesawat ke Bangka Belitung mahal picu inflasi. 

"Langkah yang dilakukan Pj gubernur sangat baik, sebab selain menekan inflasi di kita dan tentunya juga akan berdampak untuk lebih banyak orang datang ke Babel dikarenakan harga tiket yang cukup kompetitif dengan harga tiket ke daerah lain," ungkap Sansan saat dikonfirmasi Bangkapos.com, Jumat (28/10/2023).

Menurut Sansan, adanya penurunan harga tiket pesawat ini tentunya akan berdampak terhadap geliat pariwisata dan perekonomian, sebab orang yang datang ke Bangka Belitung pasti memerlukan kuliner, akomodasi dan transportasi. 

"Semua upaya ini tergantung bagaimana sinkronisasi antara pemerintah dan pelaku pariwisata memanfaatkan kesempatan ini agar dapat mendatangkan wisatawan yang akan berdampak pada berputarnya roda perekonomian kita sehingga inflasinya kita turun," ungkapnya. 

Dia berharap pemerintah tidak hanya berupaya menurunkan harga tiket pesawat, namun juga turut berkolaborasi dengan stakeholder terkait dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata sehingga para wisatawan tertarik untuk datang ke Bangka Belitung.

"Semoga pemerintah mau berkolaborasi dengan para stake holder untuk program yang sangat baik ini (di bidang pariwisata ada gabungan industri pariwisata indonesia (GIPI) dan bidang usaha lainnya KADIN," harap SanSan.

Intervensi Pj Gubernur Dinilai Efektif

Ketua Program Studi Magister Manajemen Universitas Bangka Belitung (UBB) Reniati menilai, intervensi Pemprov Bangka Belitung dalam dalam rangka menurunkan harga tiket pesawat tersebut merupakan upaya yang positif.

Diakui Reni, memang tiket pesawat kerap menjadi penyumbang utama inflasi di Bangka Belitung. 

"Inflasi ini merupakan penyakit ekonomi yang bisa saja menghilangkan kesejahteraan masyarakat, yang tadinya kita bisa naik pesawat seharga Rp500 ribu, sekarang jadi Rp1 jutaan padahal tujuannya hanya ke Jakarta, kalau dulu harga satu jutaan itu sudah bisa sampai Jogja," sebut Reni kepada Bangkapos.com, Jumat (27/10/2033).

Kemudian belum lagi kata Reni, banyak wisatawan enggan untuk datang ke Bangka Belitung dikarenakan harga tiket pesawat yang cukup tinggi.

"Saya kira langkah intervensi ini cukup efektif untuk menurunkan inflasi, kita berharap para pemilik maskapai bisa berpikir bijak untuk kesejahteraan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung sehingga tiket ini bisa turun harganya," terangnya.

Menurutnya, jumlah maskapai penerbangan juga kini jumlahnya semakin sedikit, sementara yang membutuhkan moda transportasi udara itu kini kian meningkat.

"Sehingga wajar kalau dari teori ekonomi supply pesawat itu menurun, sementara permintaan atau demand masyarakat kian banyak. Sehingga otomatis harganya meningkat, seperti apa agar harganya tidak lagi tinggi ya harus ditambah maskapai pesawatnya, ditambah supply nya," jelasnya.

Dengan demikian, kata Reni harga tiket pesawat bisa kembali turun normal kembali.

"Maskapai bertambah, tujuannya rute penerbangan juga bertambah atau rute-rute yang dulunya ada seperti ke Batam, Jogja, dan lain-lain itu harapannya bisa dihidupkan kembali," saran Reni. 

(Bangkapos.com/Deddy Qurniawan/Andini Dwi Hasanah/Sela Agustika/Nurhayati)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved