Tribunners

Pesta Demokrasi “Suare Kite Idang Semue” untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila mengenai "Suara Demokrasi" dilakukan mengingat pentingnya meningkatkan pemahaman pelajar tentang demokrasi

Editor: suhendri
ISTIMEWA
Desri Lova, S. Pd. - Guru Sosiologi SMAN 1 Tanjungpandan 

Oleh: Desri Lova, S. Pd. - Guru Sosiologi SMAN 1 Tanjungpandan

PROJEK penguatan profil pelajar Pancasila atau yang disingkat P5 merupakan bagian kokurikuler dari Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Nadiem Makarim sejak tahun ajaran 2021/2022. Kurikulum Merdeka menekankan pada merdeka belajar yang berpusat pada minat dan kebutuhan belajar peserta didik.

Dalam hal ini peserta didik berusaha memahami dan menentukan minat atau gaya belajar sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Ini sejalan dengan salah satu prinsip P5, yakni pembelajaran lebih berpusat kepada peserta didik bukan guru. Secara tidak langsung prinsip ini mengurangi peran guru sebagai aktor utama dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik bebas melakukan eksplorasi untuk mengembangkan dirinya agar menjadi lebih baik ke depannya, dapat menghadapi tantangan atau perubahan yang cukup pesat terjadi di masyarakat. Selain itu, penguatan P5 diharapkan terjadi proses pembelajaran sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Pada projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan menengah (SMA), baik di kelas X (fase E) dan kelas XI (fase F) terdapat tujuh tema projek, di antaranya gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, kewirausahaan, suara demokrasi, berekayasa dan berteknologi, bangunlah jiwa raganya, dan Bhinneka Tunggal Ika. Terdapat empat tahapan utama kegiatan dalam pelaksanaan setiap projek yakni tahap pengenalan, tahap kontekstualisasi, tahap aksi, dan tahap refleksi.

Adapun tahapan P5 diawali dengan memahami P5 itu sendiri, kemudian menyiapkan ekosistem sekolah, mendesain projek P5, mengelola P5, mendokumentasikan serta melaporkan hasil P5, dan yang terakhir adalah evaluasi dan tindak lanjut P5. Penguatan P5 yang dilakukan oleh sekolah pada setiap fase yakni fase E dan F berbeda.

SMAN 1 Tanjungpandan sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka selama dua tahun. Di semester ini, tema yang dipilih untuk dilaksanakan di fase E adalah peduli lingkungan dan kewirausahaan. Adapun pada fase F, tema yang diambil adalah tentang suara demokrasi yang pelaksanaannya berlangsung selama dua minggu. Kebetulan, untuk projek suara demokrasi, baru saja selesai dilaksanakan Kamis, 26 Oktober 2023.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) mengenai "Suara Demokrasi" dilakukan mengingat pentingnya meningkatkan pemahaman pelajar tentang demokrasi dan nilai-nilai Pancasila di tengah isu-isu sosial dan politik yang kompleks. Pelajar perlu memahami peran mereka dalam memajukan demokrasi, terutama dalam era teknologi dan media sosial. Projek ini bertujuan untuk mendukung pendidikan pelajar dan menciptakan generasi yang demokratis dan bertanggung jawab di Indonesia.

Salah satu praktik nyata yang dilakukan dalam menjalankan projek ini adalah dengan mengadakan pemilihan empat duta, yaitu Duta Literasi, Duta Lingkungan, Duta Ramah Anak, dan Duta Kesehatan. Keempat duta tersebut dipilih secara langsung oleh seluruh warga sekolah lewat “pesta demokrasi”. Pemilihan duta-duta tersebut dilaksanakan seperti demokrasi sesungguhnya yang dilakukan di Indonesia agar peserta didik dapat merasakan dan melakukan dengan ikut berpartisipasi langsung untuk menggunakan hak suara mereka. Diharapkan ke depannya, mereka tidak menjadi bagian dari golongan putih (golput) yang menghambat kemajuan bangsa.

Melalui projek ini para peserta didik diharapkan telah mengembangkan secara spesifik dimensi profil pelajar Pancasila yakni beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global dan gotong royong. Belajar bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja karena yang menjadi sumber untuk belajar itu banyak sekali, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga bisa di luar sekolah. (*)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved