PDIP Bangka Belitung Utamakan Politik Santun Meski Baliho Ganjar-Mahfud Dirusak

Didit Srigusjaya meminta kader banteng di Babel tetap mengutamakan politik santun pasca kejadian pengrusakan baliho Ganjar-Mahfud di sejumlah titik di

|
Penulis: Iklan Bangkapos | Editor: nurhayati
Ist
Ketua DPD PDI Perjuangan Bangka Belitung (Babel), Didit Srigusjaya 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ketua DPD PDI Perjuangan Bangka Belitung (Babel), Didit Srigusjaya meminta kader banteng di Babel tetap mengutamakan politik santun pasca kejadian pengrusakan baliho Ganjar-Mahfud di sejumlah titik di Kota Pangkalpinang. 

Bahkan, Didit meminta kader tetap fokus dalam pemenangan Pilpres 2024 mendatang.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan melaporkan aksi pengrusakan yang diduga terjadi pada Senin (13/11/2023) malam, di titik Pasir Putih dan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang tersebut. 

"Pertama-tama kita sangat menyesali kejadian terhadap perusakan baliho pasangan Pak Ganjar dan Pak Mahfud, kita sebagai pengurus partai tetap akan melaporkan kejadian ini kepada Polres dan Bawaslu setempat agar ini dapat diproses dan ditindaklanjuti," kata Didit saat dihubungi, Rabu (15/11/2023).

"Saya minta kepada kader-kader PDI Perjuangan jangan terprovokasi tetap tenang jangan mengambil tindakan apapun biarkanlah pihak kepolisian dan Bawaslu untuk mengungkapkan siapa pelaku daripada pengrusakan ini," lanjutnya.

Didit menilai cara-cara pengrusakan seperti ini merupakan cara menghidupkan kembali orde baru.

Ia berharap, kontes demokrasi bisa dihadapi secara jujur dan terbuka, sehingga akan menghasilkan Pemilu yang berkualitas.

"Walaupun kita belum tahu siapa yang melakukan tapi cara-cara ini cara-cara yang kurang etis di era demokrasi terbuka ini, siapapun pelakunya yang jelas itu kita kategorikan orang sangat pengecut dan tidak fair, tidak berani bertanding secara terbuka," kata Didit.

"Bagi PDI Perjuangan tidak apa-apa itu dirusak, silahkan, ya tapi yakinlah bahwa rakyat tetap bersama Ganjar Mahfud. Dan yakin dan percayalah bahwa Pak Ganjar dan Pak Mahfud sudah di hati rakyat, walaupun baliho dirusak yang penting di hati rakyat sudah tertanam yang namanya orang baik yaitu Pak Ganjar dan Pak Mahfud," imbuhnya.

Didit berharap kejadian pengrusakan baliho ini tidak terjadi lagi terhadap pasangan calon manapun, baik itu Ganjar-Mahfud, Prabowo-Gibran, maupun Anis-Imin.

"Dalam hal ini kami tidak memfitnah atau menuduh siapapun tetapi kami berharap agar hal seperti ini tidak terulangi lagi dengan pasangan calon manapun," tegasnya. 

"Yakin dan percayalah bahwa Pak Ganjar dan Pak Mahfud sudah ada di hati rakyat Indonesia dan Insya Allah kami yakin atas izin Allah atas dukungan rakyat, Pak Ganjar dan Pak Mahfud akan jadi presiden dan wakil presiden pada tanggal 14 Februari 2024," sambung mantan Ketua DPRD Bangka Belitung tersebut. 

Sementara, Ketua DPC PDIP Kota Pangkalpinang menambahkan, bahwa tahun politik ini diharapkan bisa dilalui dengan riang gembira, dengan saling menciptakan suasana tenang dan kondusifitas di tengah-tengah masyarakat, bukan malah membuat gaduh dengan cara hal-hal yang tidak dibenarkan bahkan yang melanggar hukum.

"Tadinya spanduk kami baliho kami baik-baik saja kok sekarang rusak, ada apa dengan ini begitu saya pikir ini sebuah tindakan yang sangat tidak terhormat yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab," sesalnya.

Orang nomor satu di DPRD Kota Pangkalpinang itu justru mengajak seluruh lapisan masyarakat, maupun partai politik untuk bersama menghadirkan pemilu berkualitas, karena Pemilu tahun depan adalah ajang untuk memilih pemimpin untuk membawa Indonesia lebih baik kedepannya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved