Perang di Palestina

Jurnalis BBC Bongkar Kebusukan Medianya Sendiri, Disebut Tak Independen dan Pro ke Zionis Israel

Jurnalis BBC bongkar kebusukan medianya sendiri, tak paham soal pelanggaran HAM hingga pemberitaanya terbukti tak independen, cenderung memihak Israel

Penulis: Hendra CC | Editor: Dedy Qurniawan
ANDY BUCHANAN / AFP
Sebuah bendera Palestina dikibarkan di luar gedung BBC Skotlandia saat orang-orang mengambil bagian dalam demonstrasi untuk menunjukkan solidaritas terhadap Rakyat Palestina, di Glasgow pada 14 Oktober 2023 

BANGKAPOS.COM, - Jurnalis BBC membongkar kebusukan medianya sendiri terkait pemberitaan perang Israel dan Hamas Palestina.

BBC media asal Inggris tersebut dikritik oleh 8 orang jurnalisnya sendiri karena redaksinya tidak independen dan malah memihak ke Israel dalam pemberitaannya.

Bahkan ke 8 jurnalis BBC tersebut menilai redaksinya tidak paham bagaimana terjadinya pelanggaran HAM di Gaza Palestina.

Ribuan korban warga sipil di Palestina yang tewas tak dianggap, justru sebaliknya cenderung memihak ke zionis Israel.

Dikutip dari Aljazeera, 8 jurnalis tersebut memuat kritikannya dalam sebuah surat sebanyak 2.300 kata.

Mereka juga menuding BBC telah melakukan bias terkait pemberitaan soal invasi Rusia dan Ukraina.

Namun, para jurnalis yang enggan disebut identitasnya tersebut enggan untuk mengirim surat itu ke pihak eksekutif dari BBC.

Hal itu lantaran mereka meyakini surat tersebut tidak akan digubris.

Alhasil, surat itu pun dikirimkan ke Aljazeera agar disebarluaskan.

"BBC gagal menceritakan kisah ini (perang Hamas-Israel) secara akurat karena kelalaian dan kurangnya pemikiran kritis terkait Israel sehingga BBC gagal membantu masyarakat luas untuk terlibat dan memahami pelanggaran HAM yang terjadi di Gaza.

"Ribuan warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober. Butuh korban berapa banyak untuk mengubah sikap redaksional kami?" demikian tertulis dalam surat tersebut.

Jurnalis tersebut juga membeberkan dapur redaksional BBC terkait pemilihan diksi-diksi saat membuat pemberitaannya yang terlalu memihak Israel.

Contohnya seperti kata 'pembantaian' dan 'kekejaman' yang hanya diperuntukan bagi Hamas lantaran organisasi militan tersebut dianggap sebagai satu-satunya penghasut dan pelaku kekerasan di Gaza.

"Ini tidak akurat tetapi sejalan dengan liputan BBC secara keselurahan," kata jurnalis tersebut kepada Aljazeera.

Kendati demikian, jurnalis itu tetap mengakui bahwa serangan Hamas ke Israel memang mengerikan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved