Perang di Palestina

Sumpah Komunitas Muslim di AS, Tak Akan Dukung Joe Biden Jadi Presiden Amerika di Pilpres 2024

Sumpah Komunitas Muslim di AS, janji tak akan pilih Joe Biden di Pilpres 2024 nanti karena menolak gencatan senjata Israel-Hamas di Palestina

Penulis: Hendra CC | Editor: fitriadi
(via PressTV)
Pemimpin komunitas Muslim di Amerika Serikat bersumpah tidak akan mendukung Joe Biden dalam Pilpres 2024 karena menolak gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Palestina 

“Apa yang kita saksikan hari ini adalah tragedi demi tragedi.”

Penentangan dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menimbulkan tantangan terhadap prospek Electoral College presiden pada pemilu mendatang.

Para pengamat mengatakan Joe Biden tidak boleh kehilangan dukungan dari komunitas Arab-Amerika di negara-negara bagian yang penting bagi peluangnya untuk terpilih kembali.

Sebuah survei baru-baru ini mengungkapkan adanya penurunan dukungan yang signifikan terhadap Joe Biden di kalangan warga Arab-Amerika.

Dukungan terhadapnya turun dari mayoritas besar pada tahun 2020 menjadi hanya 17 persen.

Masih harus dilihat apakah para pemilih Muslim akan menentang Biden secara massal.

Tetapi perubahan kecil dalam dukungan dapat membuat perbedaan di negara-negara bagian yang dimenangkan Joe Biden dengan selisih tipis pada tahun 2020.

Pergeseran ini dapat berdampak penting di negara bagian seperti Michigan, di mana Biden memperoleh kemenangan dengan selisih 2,8 poin persentase, dan warga Amerika keturunan Arab memiliki 5 persen suara.

Di kalangan masyarakat umum, jajak pendapat menunjukkan sebagian besar warga Amerika mendukung diakhirinya perang Israel di wilayah kantong yang terkepung tersebut.

Muslim Amerika mengatakan mereka tidak mengharapkan mantan Presiden Donald Trump akan memperlakukan komunitas mereka dengan lebih baik jika terpilih kembali.

Namun mereka menganggap penolakan Biden sebagai satu-satunya cara mereka untuk membentuk kebijakan AS.

Dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat senior di Washington mengatakan mereka tidak akan menarik garis merah apa pun bagi Israel, yang telah menewaskan ribuan warga sipil Palestina dalam perang melawan Jalur Gaza yang masih berlangsung.

Wakil Presiden AS Kamala Harris juga mengatakan bahwa AS mendukung “tujuan militer sah” Israel di Gaza.

Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat memberi Israel lebih dari 70.000 senjata, termasuk pesawat terbang, kendaraan darat, rudal, dan bom, melalui bantuan militer antara tahun 1950 dan 2022.

Sepanjang tahun ini, laporan tersebut menyebutkan bahwa AS telah memberi Israel setidaknya 16 jenis senjata.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved