Terjebak Erupsi Gunung Marapi, 11 Pendaki Tewas

Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang menyatakan sebanyak 11 orang pendaki dinyatakan meninggal dunia saat erupsi Gunung Marapi

Editor: nurhayati
Tribunnews
Daftar 4 Korban Pendaki Gunung Marapi yang Telah Teridentifikasi 

BANGKAPOS.COM -- Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang menyatakan sebanyak 11 orang pendaki dinyatakan meninggal dunia saat erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.54 WIB.

“11 orang dalam keadaanmeninggal dunia. Yang meninggal sedang dalam proses evakuasi,” ujar Kepala Kantor Pencarian danPertolongan Padang, Abdul
Malik, Senin (4/12/2023).

Hingga pukul 07.10 WIB, Senin (4/12/2023), kata Abdul Malik, pendaki yang telah ditemukan 14 orang dari 26 pendaki yang belum turun sejak kemarin.

“Dari 14 orang, tiga pendaki ditemukan selamat, 11 orang dalam kon-disi meninggal dunia,”
ujarnya.

Abdul Malik menyebutkan, untuk 12 orangpendaki lainnya masih dicari. Proses evakuasi terus
dilakukan tim gabungan.

“Jumlah pendaki ini 75 orang. 49 orang sudah dievakuasi dan dipulangkankembali ke rumah,” katanya.

Erupsi Gunung Marapiini melontarkan abu vulkanik mencapai ketinggian 3.000 meter atau 3kilometer.

Erupsi telah mengakibatkan hujan abu danmaterial kerikil di sekitar Kota Bukittinggi dan
Kabupaten Agam.

Percakapan terakhir

Yasirli Amri (21), mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP), Sumatera Barat, sempat meneleponayahnya pasca GunungMarapi meletus, Minggu (3/12/2023) sore.

Yasirli merupakan satu dari 12 pendaki Gunung Marapi yang saat inimasih belum ditemukan.
Sepupu Yasirli, AhmadGandi Sabri (28) mengatakan, adik sepupunya itu
mendaki Marapi pada Jumat (1/12)

Anak bungsu dari duasaudara itu berangkatsatu rombongan berjumlah 18 orang dalam rang-
ka kegiatan kampus.

“Adik saya itu sempat minta izin untuk berangkat ke orangtuanyadan diizinkan,” ujar Sabri, Senin (4/12/2023).

Memasuki hari ketigasejak Yasirli berangkat atau setelah Marapi mel-etus, dia menghubungi ayahnya melalui panggilan telepon sekira pukul1 7.30 WIB.

Yasirli menyebut lokasinya di sekitaran cadas dan terakhir bersama rombongan di dekat tugu Abel.
“Di telepon itu, dia menyebut bahwa dirinya haus, kakinya rasa maupatah, dan tidak sanggup
lagi berjalan,” ujar Sabri menirukan ucapan Yasirli.

Yasirli juga mengirimkan video singkat ke keluarga.

Setelah itu, dia tak lagi bisa dihubungi.

Sabri mengatakan, ini merupakan kali pertama adik sepupu perempuannya itu naik gunung. Keluarga yang berada di Batu Sangkar, Sumbar, langsung berangkat ke posko yang ada di Gunung Marapi.

Pihak keluarga berharapY asirli bisa ditemukan dalam kondisi selamat.

“Kami akan menunggusampai adik kami turun, semoga dalam kondisi selamat,” ujarnya. (kcm)
 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved