Berita Viral

Sosok Ketua BEM UGM Gielbran, Kritik Jokowi sebagai Alumni Memalukan : Hanya Tuhan yang Kutakutkan

Sosok Ketua BEM UGM Gielbran Muhammad Noor kini jadi sorotan. Gielbran adalah mahasiswa Fakultas Peternakan UGM angkatan 2019.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: fitriadi
Instagram @gielbranmnoor
Ketua BEM UGM Gielbran Muhammad Noor. Gielbran adalah mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Sosok Gielbran merupakan mahasiswa penerima beasiswa, aktivis dan berprestasi. 

Pengenalan Fakultas Peternakan untuk Siswa SMA

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Peternakan UGM 2021

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Tim Pengolah Limbah Fakultas Peternakan UGM
Pembentuk Tim Agustus 2022 - Sekarang
• Membentuk Tim Pengolah Limbah di Fakultas Peternakan
• Membentuk alur pengolahan limbah peternakan yang efektif
• Membentuk sistem pemasaran produk olahan limbah yang efektif

Pengembangan Ekonomi Lokal di Kawasan Desa Girikerto Kabupaten Sleman
Pendamping Juni 2022 - sekarang
• Membentuk kawasan desa berbasis wisata agrikultur
• Menyediakan pelatihan bagi masyarakat yang berhubungan dengan pemanfaatan sektor agrikultur
• Menjadi perantara masyarakat dengan pemerintah

Pendampingan Karang Taruna dalam Pengolahan Limbah Organik di Dusun Puluhan Kabupaten
Magelang
Ketua Tim Maret 2021 – Desember 2021

Memberikan pendampingan teknis dan non teknis kepada Karang Taruna terkait pengolahan limbah organik
Melakukan pelatihan kepada Karang Taruna terkait manajemen pengolahan limbah
Membentuk sistem yang terintegrasi antara peternakan dan pertanian
Pelatihan Pembuatan Silase kepada Kelompok Ternak Andini Mulyo Kabupaten Sleman

Ketua Pelaksana Januari 2020
Memberikan pelatihan teknis tentang pembuatan silase kepada kelompok ternak
Membentuk sistem pemberdayaan yang efektif
Memberikan pelatihan terkait penyimpanan pakan

PENGALAMAN PROFESIONAL

Produksi Pangan Akademi Militer Magelang Internship Agustus 2022
• Mengimplementasikan managemen pemerahan yang baik
• Melakukan pengolahan produk ternak perah
• Melaksanakan manajemen pastura dalam peternakan

Bimbingan Belajar New Excellent (Tutor Maret 2022 - sekarang)
• Membimbing siswa untuk memahami materi pelajaran
• Mendesain materi pelajaran yang menarik dan atraktif
• Mengembangkan kurikulum pelajaran yang mudah dipahami siswa

PT. Pahlawan Pangan Indonesia Internship (September 2021-Januari 2022)
• Memanajemen administrasi perusahaan dengan rapi
• Melakukan pengolahan produk ternak perah
• Mengembangkan strategi pemasaran perusahaan yang efektif

Departmen Sosial Ekonomi Peternakan UGM (Asisten Departemen Februari 2020 - sekarang)
• Bekerjasama dengan dosen dalam melaksanakan kurikulum
• Melakukan kegiatan pengembangan departemen
• Membimbing kegiatan praktikum yang efektif dan efisien

HOBI
• Membaca
• Menulis
• Mendengarkan Musik
• Mengajar

Biodata Singkat

Nama : Gielbran Muhammad Noor
Tempat Tanggal Lahir : Sragen, 15 Desember 2000
Alamat : Sukolelo RT 19 RW 8, Karangmalang, Sragen

BEM UGM yang Dipimpin Gielbran Nobatkan Jokowi sebagai Alumni Paling Memalukan

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa, Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat penobatan Presiden Jokowi sebagai alumnus paling memalukan, Jumat (8/12/2023).
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa, Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat penobatan Presiden Jokowi sebagai alumnus paling memalukan, Jumat (8/12/2023). (Tribun Jogja)

Nama Gielbran disorot usai kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat penghargaan berupa sertifikat dari mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) viral.

Tadinya, publik mengira penghargaan itu merupakan wujud apresiasi atas prestasi yang ditorehkan Jokowi setelah hampir dua periode memimpin Indonesia.

Ternyata, bukan.

Sertifikat penghargaan yang diserahkan Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor, kepada 'Jokowi' adalah sertifikat penobatan sebagai alumnus paling memalukan.

Seperti diketahui Jokowi adalah alumnus Program Studi S1 di Fakultas Kehutanan UGM angkatan tahun 1980.

Jokowi dinyatakan lulus dari UGM pada tahun 1985, sesuai ketentuan dan bukti kelulusan yang dimiliki oleh UGM.

Penobatan itu disematkan BEM KM UGM di sela acara diskusi publik darurat demokrasi bersama Serikat Merdeka Sejahtera (Semesta) di bundaran UGM, Jumat (8/12/2023).

Menurut Gielbran, penobatan ini sebagai wujud kekecewaan mahasiswa UGM pada Jokowi.

Masih banyak sekali permasalahan fundamental yang belum terselesaikan, padahal sudah hampir dua periode Jokowi memimpin di Indonesia.

Mulai dari kasus korupsi, kini pimpinan KPK yang notabene merupakan garda terdepan pemberantasan korupsi, malah justru menjadi pelaku kriminal.

Kemudian revisi undang-undang ITE soal kebebasan berpendapat yang dinilai sangat mempermudah para aktivis untuk dikriminalisasi.

Belum lagi soal konstitusi. Para hakim Mahkamah Konstitusi terbukti bermasalah dalam sidang MKMK.

Hal ini menjadi gerbang bukti empiris bahwa kenyataannya MK memang tidak independen.

Apalagi dengan kedekatan personal antara keluarga Jokowi dengan Hakim Anwar Usman.

Serentetan persoalan tersebut, menjadikan Indeks demokrasi Indonesia dinilai semakin menurun.

"Kita merasa sudah tidak ada momentum lain selain sekarang untuk menobatkan Presiden Jokowi sebagai alumnus paling memalukan," kata Gielbran.

Penobatan Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan ini disimbolkan dengan pemasangan baliho bergambar wajah Jokowi.

Baliho berukuran cukup besar sekira 3x4 meter ini menggambarkan bagaimana Jokowi dalam dua fase.

Yaitu mengenakan almamater UGM berikut caping berpadu dengan Jokowi memakai jas dan mahkota raja.

Baliho tersebut terpasang di 3-4 titik di seputar kampus UGM.

Selain itu, wajah Jokowi dalam bentuk topeng juga dihadirkan dalam kursi kosong di diskusi tersebut.

Di akhir acara, panitia menyerahkan kajian berikut sertifikat alumnus paling memalukan kepada manipulasi Jokowi yang diperankan oleh perwakilan massa.

Nantinya sertifikat dan kajian itu bakal dilayangkan melalui Pos ke Istana Presiden.

Menurut Gielbran, Joko Widodo tidak mencirikan lagi nilai-nilai UGM.

Jokowi di akhir masa pemerintahan justru menghendaki perpanjangan kekuasaan laiknya seorang raja Jawa. Tanpa memperhatikan nilai etik.

"Belum lagi bicara dinasti politik beliau, yang jelas terpampang di depan mata kita," ujarnya.

"Sehingga saya rasa seperti tadi tidak ada momentum selain sekarang untuk menobatkan beliau sebagai alumnus paling memalukan," imbuhnya.

Mimbar diskusi publik di Bundaran UGM ini menghadirkan narasumber Aktivis Hak Asasi Manusia, Fatia Maulidiyanti dan akademisi sekaligus peneliti Hukum Tata Negara Indonesia, Dr. Zainal Arifin Mochtar.

Diskusi ini juga menghadirkan koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) tahun 2010-2016, Haris Azhar.

Reaksi Jokowi, Ingatkan Etika dan Sopan Santun

Kolase foto Jokowi dan momen BEM UGM menobatkan dirinya sebagai alumni paling memalukan
Kolase foto Jokowi dan momen BEM UGM menobatkan dirinya sebagai alumni paling memalukan (kolase Tribun Jogja/ Kompas.com)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi penghargaan alumnus terburuk yang diberikan kepadanya oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini.

Menurut Jokowi, boleh-boleh saja pendapat seperti itu disampaikan.

Namun, Kepala Negara pun mengingatkan soal sopan santun dalam menyampaikan pendapat.

"Ya itu proses demokrasi, boleh-boleh saja," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di kawasan Rumah Pompa Ancol Sentiong, Jakarta Utara, Senin (11/12/2023) dikutip dari Kompas.com.

"Tapi perlu saya juga mengingatkan kita ini ada etika sopan santun ketimuran," tegasnya.

Respons Istana

Sebelum tanggapan Jokowi, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menyebut kritik adalah hal yang wajar dalam demokrasi.

"yang namanya kritik, yang namanya pujian dan kepercayaan (trust) terhadap penyelenggara negara adalah hal yang wajar," kata Ari kepada media, Sabtu (9/12/2023).

Menurut dia, dalam penilaian terhadap kinerja, maka akan selalu ada pihak yang puas dan tidak puas.

Ari kemudian meminta untuk melihat survei terhadap Jokowi.

"Dalam menilai kinerja pemerintah, juga ada yang tidak puas, dan ada yang puas atau bahkan ada yang sangat puas. Coba cek saja penilaian lembaga-lembaga survei terhadap kinerja Presiden. Juga bisa cek aktivitas Presiden yang lebih sering turun ke lapangan, mendengarkan suara masyarakat," ucapnya.

Ari juga menyebut upaya membangun opini di tengah kontestasi pemilu merupakan hal yang wajar.

Hanya saja opini itu perlu diperkuat dengan argumentasi fakta dan bukti.

"Upaya menarik perhatian, membangun opini di tengah kontestasi politik (pemilu) dengan kepentingan politik elektoral juga sah-sah aja. Tapi semua opini itu harus diuji dengan argumentasi, dengan fakta, dengan bukti," ujarnya.

Kata dia, semua kritik dan pujian yang ada selalu menjadi vitamin bagi pemerintah, khususnya Jokowi, guna meningkatkan kerja.

"Semua input, baik pujian ataupun kritik, akan selalu menjadi 'vitamin' untuk meningkatkan kinerja pemerintahan sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujarnya.

(wartakota/ Tribun Kaltim/Kompas.com/ Bangkapos.com/ Dedy Qurniawan)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved