Penemuan Mayat di Toboali
Polisi Lakukan Visum Penemuan Mayat Asen di Gubuk, Begini Hasilnya
Berdasarkan hasil visum yang dilakukan tadi melalui keterangan dokter ditemukan lebam mayat. Dalam artian akibat sudah
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
“Untuk penyebab kematian tidak bisa dipastikan. Cuma berdasarkan hasil visum dan identifikasi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan kecuali dilanjutkan dengan autopsi,” pungkas Ilham Apriansyah.
Dalami Penyebab Kematian
Aparat Kepolisian Polres Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung terus mendalami penyebab kematian Asen alias Asen Kancil (50). Seperti yang diketahui, Asen ditemukan meninggal dunia di sebuah gubuk Jalan Permata Teladan Baru, Kelurahan Teladan, Kecamatan Toboali, Rabu (13/12/2023) pagi.
Korban diketahui sudah tidak keluar rumah sejak lima hari lalu.
Kapolsek Toboali, IPTU Sua Fauzan Fataruba mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendalaman terhadap penemuan mayat tersebut. Diperkirakan korban sudah meninggal dunia sekitar lima hari lalu. Karena berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar, korban terakhir kali terlihat pada Jumat (8/12).
“Korban meninggal dunia kurang lebih sudah empat sampai lima hari meninggal dunia,” kata dia kepada Bangkapos.com, Rabu (13/12/2023).
Sua Fauzan memaparkan, mayat itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB. Terdapat tiga orang yang pertama kali menemukan mayat tersebut.
Yakni Mui Kien (63) seorang pedagang kue, Akian (61) dan A’on (47) warga setempat. Awalnya mereka curiga setelah beberapa hari terakhir mencium aroma tak sedap.
Hingga akhirnya ketiga orang tersebut langsung mencari sumber bau. Awalnya mereka mengira aroma itu berasal dari limbah ikan yang biasa dibuang warga.
Setelah ditelusuri ternyata aroma itu berasal dari sebuah gubuk dengan dinding papan yang sudah banyak bolong di tengah lahan kosong itu. Selanjutnya kedua saksi mengecek ke dalam gubuk tersebut. Didapati ada mayat yang sudah dalam keadaan menghitam dan mengeluarkan bau.
“Sejauh ini dari keterangan warga sekitar bahwasanya korban kurang beraktivitas atau berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Jadi banyak masyarakat yang tidak tahu,” papar Sua Fauzan.
Keseharian korban lanjut Kapolsek, Asen tinggal sebatang kara di sebuah gubuk yang tidak layak huni. Sehingga masyarakat tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan korban meninggal dunia.
Saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan tim identifikasi Polres Bangka Selatan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
“Beliau hidup sebatang kara di kediaman dia sendiri dan juga untuk kondisi dari rumah tersebut bisa dikatakan tidak layak huni. Kami melaksanakan koordinasi dengan identifikasi dari Polres dan yayasan kelenteng untuk disembahyangkan,” ucapnya.
Masyarakat Digegerkan Penemuan Mayat

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.