Bangka Selatan Memilih
Simulasi Pemungutan Suara, Ratusan Warga Bangka Selatan Lakukan Pencoblosan Pemilu
Satu per satu warga di Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung berbondong-bondong mendatangi Tempat Pemungutan suara.
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA – Satu per satu warga di Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung berbondong-bondong mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat sejak Selasa (26/12/2023) pagi.
Mereka silih berganti masuk ke dalam TPS sembari membawa lima surat suara setelah namanya dipanggil. Setelah itu mereka langsung memasuki bilik suara yang telah disediakan.
Tak berselang lama mereka keluar dari bilik suara dengan membawa lima surat suara yang telah dilipat. Selanjutnya mereka memasukkan surat suara tersebut ke kotak yang telah ditetapkan.
Misalnya kotak suara dengan warna abu-abu diperuntukkan untuk surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden. Kotak warna merah untuk surat suara untuk Pemilu anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).
Kotak suara dengan logo warna kuning dipergunakan bagi surat suara untuk Pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI).
Kotak suara warna biru dipergunakan suara untuk Pemilu anggota DPRD provinsi, kotak suara warna hijau untuk surat suara Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota.
Setelah itu masyarakat memasukkan jari ke dalam botol tinta. Semuanya merupakan bentuk simulasi yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Bangka Selatan.
Ketua KPU Kabupaten Bangka Selatan, Muhidin mengatakan, simulasi itu dilakukan sebagai langkah upaya mempersiapkan bimbingan teknis.
Khususnya bagi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), serta Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Di mana hal ini menjadi simulasi pungut-hitung perdana yang dilakukan di Kabupaten Bangka Selatan Kepulauan.
“Jadi hari ini kita melakukan simulasi pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi hasil penghitungan surat suara untuk nantinya dijadikan referensi. Khususnya pada kegiatan riilnya pada 14 Februari 2024 nanti,” kata Muhidin kepada Bangkapos.com.
Muhidin memaparkan, simulasi ini membeberkan secara detail bagaimana pelayanan di TPS untuk masyarakat yang memiliki hak suara.
Simulasi tersebut untuk mengetahui berapa lama waktu pemungutan suara, mulai dari pemilih mendaftar di TPS, kemudian mendapatkan surat suara, masuk ke bilik suara, memasukkan surat suara ke kotak suara, hingga memasukkan jari ke dalam botol tinta. Dalam hal ini, KPU ingin mengetahui estimasi waktu pemungutan suara secara riil di lapangan.
Sehingga apabila jika ada kekurangan dapat segera diketahui dan selanjutnya diperbaiki. Selain itu, simulasi juga menjadi upaya peningkatan pelayanan di setiap TPS.
Sekaligus melakukan pemetaan terhadap kendala apa saja yang akan dihadapi dalam pelaksanaan nantinya.
“Harapan kita bisa melakukan pemetaan terhadap kendala-kendala apa saja yang nantinya akan kita hadapi ke depan. Utamanya ketika kita pelaksanaan nantinya,” jelas Muhidin.
Di samping itu lanjut dia, dalam simulasi tersebut pihaknya melibatkan sebanyak 145 orang pemilih dan beberapa orang daftar pemilih khusus atau DPK.
Setelah dilakukan simulasi pemungutan suara, maka akan dilanjutkan dengan perhitungan suara dan sekaligus menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (SIREKAP). Dengan adanya simulasi tersebut, pihaknya bisa mitigasi hal-hal yang perlu dipahami dan ditekankan.
Simulasi ini untuk uji coba pengumpulan dan penghitungan suara dengan regulasi terbaru. Juga memaparkan pihak-pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi itu seperti PPK dan sebagainya agar mereka memiliki gambaran kendala yang dapat terjadi pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
“Jadi untuk hari ini dalam simulasi ini kita dengan 145 pemilih dan juga nanti pemilih DPK juga kita hadirkan di simulasi ini untuk masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Kendati demikian kata Muhidin, pihaknya berharap pada pelaksanaan nantinya pemungutan dan penghitungan suara dapat berjalan dengan lancar, damai tanpa ada kendala.
KPU juga mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya di TPS masing-masing. Guna menyukseskan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan ini.
“Jika ada hal-hal yang memang efeknya yang kurang dipahami silakan tanyakan ke KPU. Kami siap untuk menjawab semua hal-hal yang nantinya yang mereka kurang paham,” pungkas Muhidin.
Pengamatan Bangkapos.com, simulasi Pemilu ini dimulai pukul 07.00 WIB. TPS ini dilengkapi dengan empat bilik suara.
Terdapat papan yang tertempel Daftar Pemilihan Tetap (DPT) di TPS setempat dan Daftar Calon Tetap (DCT) Pemilu 2024. Di area TPS, disediakan kursi untuk antrean pemilih. Terdapat pula tempat duduk khusus kelompok prioritas, misalnya lansia dan difabel.
Dalam simulasi ini, terdapat tujuh orang yang berperan sebagai KPPS. Ada juga yang berperan sebagai saksi.
Sebelumnya pemungutan suara dimulai, petugas KPPS dan saksi menggelar rapat pembukaan TPS. Rapat dibuka dengan pengambilan sumpah petugas KPPS yang disaksikan saksi dan pemilih yang telah hadir.
Selanjutnya, petugas KPPS membuka satu per satu kotak suara yang sebelumnya masih tersegel.
Satu kotak suara mewakili pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPD, DPR RI, DPRD. Petugas kemudian mengeluarkan sejumlah surat suara dari setiap kotak suara, lalu dihitung. Jumlahnya mengacu kepada jumlah DPT, ditambah dua persen surat suara cadangan.
Petugas KPPS kemudian menjelaskan teknis pemungutan suara, jenis surat suara, hingga hal-hal yang dilarang dilakukan saat pemungutan suara.
Setelahnya itu, simulasi berlanjut ke sesi pencoblosan. Petugas KPPS memanggil satu per satu nama pemilih.
Mereka dipanggil berdasar urutan kedatangan. Sebelum memasuki bilik suara, pemilih harus lebih dulu menunjukan formulir C6 atau undangan memilih.
Selesai memilih, pemilih langsung diarahkan menuju meja kotak suara dan mencelupkan salah satu jarinya ke tinta berwarna ungu.
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
| Pasangan Kekasih di Toboali Ditangkap Polisi Saat Tunggu Pembeli Sabu, Terancam 20 Tahun Penjara |
|
|---|
| Amankan Proses Rekapitulasi Suara di Tingkat PPK, Patroli Tiga Pilar Kembali Dilakukan |
|
|---|
| Logistik Pemilu Sudah Bergeser, PPK di Kabupaten Bangka Selatan Mulai Lakukan Pleno |
|
|---|
| Partisipasi Masyarakat Ikut Pemilu di Pulau Besar Tembus 87 Persen, 13 Persen Golput |
|
|---|
| KPU Bangka Selatan Targetkan Partisipasi Pemilih Naik Jadi 85 Persen |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.