Berita Pangkalpinang
Dindikbud Sesalkan Kejadian Tawuran Antar Pelajar di Pangkalpinang, Perkuat Pendidikan Karakter
Erwandy mengaku, sangat menyesalkan kejadian tawuran yang melibatkan pelajar SMP di Pangkalpinang.
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Pangkalpinang Erwandy mengaku, sangat menyesalkan kejadian tawuran yang melibatkan pelajar SMP di Pangkalpinang.
Sebelumnya, seorang pelajar di bawah umur, yang diidentifikasi dengan inisial GA, tewas dalam kecelakaan tunggal di Pangkalpinang, diduga akibat menjadi sasaran tawuran antar pelajar.
Kecelakaan tersebut terjadi setelah GA menabrak trotoar, diduga untuk menghindari kejaran pelajar lain yang membawa senjata tajam.
Pada Jumat malam (12/1/2024), belasan anak di bawah umur, yang merupakan pelajar SMP, diamankan oleh Polresta Pangkalpinang karena diduga akan terlibat dalam tawuran menggunakan senjata tajam.
Menurut Erwandy, kejadian menjadikan pelajaran untuk Dindikbud Kota Pangkalpinang agar lebih mengedepankan pendidikan moralitas dan pendidikan karakter.
"Kami Dindikbud Kota Pangkalpinang sangat menyayangkan dengan kejadian ini, kami turut berduka cita atas korban yang meninggal. Dan kejadian ini terjadi di luar jam sekolah, bahkan diluar jam yang seharusnya anak-anak bermain di luar rumah," sebut Erwandy kepada Bangkapos.com, Senin (15/1/2024).
Diakui Erwandy, untuk kelanjutan kasus ini pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian Pangkalpinang.
Namun, untuk sanksi, menurutnya pasti tetap akan diberikan kepada peserta didik yang masih duduk di bangku sekolah.
"Untuk sanksinya nanti akan kami diskusikan, untuk sanksi memang harus ada sanksi karena ini untuk mendidik. Jangan sampai perbuatan tidak ada konsekuensinya, karena kalau sudah bawa senjata tajam itu tindak kriminal, tapi terlebih dari itu mereka adalah anak-anak sekolah yang harus kita lindungi dari sisi masa depannya," jelasnya.
Padahal kata Erwandy, pendidikan karakter sudah ditanamkan dalam pelajaran di sekolah agar anak-anak berlaku positif baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.
"Ini bukan tawuran ini semacam geng-geng anak-anak di lingkungannya, karena kejadian itu sebetulnya sudah malam tidak wajar anak tersebut masih di luar rumah. Jadi orangtua juga harus mengawasi anak-anak kita, jangan sampai kejadian seperti ini harus terjadi lagi di Pangkalpinang," tegasnya.
Erwandy berharap, semua pihak rutin melakukan pengawasan pelajar di Kota Pangkalpinang, tidak hanya guru-guru di sekolah saja.
"Ini pelajaran buat kami juga, karena ini adalah hal-hal yang tidak terduga oleh kita. Nanti ke depan kami akan menekankan pendidikan karakter kenapa anak-anak kita ini lebih agresif, nah ini akan kita komunikasi lebih lanjut kepada guru-guru juga agar tidak henti-hentinya mendengungkan pendidikan karakter ini," tegas Erwandy.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
| Ayah Anak yang Disetrika Ibu Kandung di Pangkalpinang : Apapun yang Dilakukan, Ada Hukumnya |
|
|---|
| Kapolresta Pangkalpinang Pastikan Polisi Tak Minta Uang untuk Selesaikan Perkara |
|
|---|
| Kontingen Bangka Tengah Borong Medali di Kejurda Biliar Bangka Belitung 2025 |
|
|---|
| ASN Peduli dan KORPRI Bangka Belitung Serahkan Santunan ke Keluarga Almarhum Fatur |
|
|---|
| Berkas Perkara Hellyana Sudah P21, Kejati Babel akan Upayakan Restoratif Justice |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.