Berita Belitung Timur

Menikmati Sensasi Makan Durian Kupit di Kebun Kek Sri, Gunung Renek Manggar Belitung Timur

Musim hujan di Belitung Timur tak hanya membawa udara segar, tetapi juga mengundang pengalaman unik berburu durian di kebun-kebun lokal.

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: Teddy Malaka
YouTube Durian Traveler
Durian ST King Bangka 

BANGKAPOS.COM--Musim hujan di Belitung Timur tak hanya membawa udara segar, tetapi juga mengundang pengalaman unik berburu durian di kebun-kebun lokal.

Salah satu kebun durian yang menarik perhatian adalah Kebun Kek Sri di Desa Kelubi, Manggar.

Meski perjuangan menuju ke kebun ini memerlukan usaha ekstra melalui jalanan becek, pengalaman berburu durian di sana ternyata sangat memuaskan.

Pada Sabtu (20/1/2024), tim Posbelitung.co berkesempatan mengunjungi Kebun Kek Sri di Gunung Renek.

Dengan akses yang tak begitu mudah, melalui jalanan tanah becek yang hanya bisa dilewati oleh satu mobil, perjalanan ini memang menghadirkan tantangan tersendiri.

Namun, keindahan pemandangan sepanjang jalan dengan berbagai jenis pohon buah dan udara segar alami tanpa polusi membuatnya sebanding.

Setibanya di lokasi, terlihat sekitar 40 pohon durian yang buahnya bahkan muncul langsung dari batangnya.

Pengunjung dapat merasakan aroma durian yang menyelimuti udara begitu mereka memasuki area kebun.

Meskipun harus berhenti sejenak dan melanjutkan perjalanan kaki sekitar 100 meter dari halaman parkir jika menggunakan mobil, tetapi pengalaman yang ditawarkan sangatlah memuaskan.

Pohon durian menjulang tinggi dengan buah yang masih menempel di batangnya membuat pemandangan yang memukau.

Saat durian jatuh langsung dari pohonnya ke tanah, pengunjung dapat menikmatinya dengan duduk di tempat yang telah disediakan sambil menikmati minuman.

Amirudin, salah satu penikmat durian, menyatakan kepuasannya setelah menghabiskan sekitar 10 buah durian dengan berbagai jenisnya.

Menurutnya rasa durian di tempat ini sangat enak.

Di lokasi ini ada empat jenis durian yang disuguhkan, yaitu kupit (tai babi), tembaga, jantung, dan susu. Namun, yang paling dia suka adalah durian kupit.

Durian kupit menjadi favoritnya karena isinya tebal tanpa biji, memberikan sensasi manis legit yang meleleh di mulut dengan tekstur serat-seratnya yang nikmat.

"Karena durian kupit di sini isinya tebal-tebal tanpa biji. Rasanya manis legit. Teksturnya juga sangat enak, serasa meleleh di mulut dengan sensasi serat-seratnya," kata Amirudin.

Menikmati durian di Kebun Kek Sri Gunong Renek, Kelubi, Manggar, Belitung Timur.
Menikmati durian di Kebun Kek Sri Gunong Renek, Kelubi, Manggar, Belitung Timur. ((Posbelitung.co/Bryan Bimantoro))

Haryoso, penikmat durian lainnya yang baru pertama kali mengunjungi kebun ini, mengaku tak bisa berhenti menikmati durian.

Rasanya yang manis dengan aftertaste pahit memberikan pengalaman unik.

Setelah menghabiskan sekitar 15 buah durian bersama teman-temannya, Haryoso bahkan berencana untuk kembali ke kebun ini.

Pemilik kebun, Eni Hindrayati, menjelaskan bahwa kebun ini awalnya dikelola oleh ayahnya, Kek Sri, sejak tahun 1994.

Meskipun awalnya berfokus pada tanaman lada, 10 tahun terakhir kebun ini ditanami dengan pohon durian.

Dengan lebih dari 40 pohon durian, Eni bersyukur bisa menghasilkan keuntungan hingga belasan juta rupiah dari musim panen kali ini.

"Kami menjual durian ini satu tumpuk isi 8-10 buah Rp100 ribu. Alhamdulillaah sampai sekarang sudah dapat lebih dari Rp19 juta," kata Eni didampingi suaminya, Muhammad Firdaus.

Musim panen durian di Belitung Timur biasanya dimulai sejak November dan diperkirakan berakhir pada pekan kedua Februari.

Meskipun ukuran durian kupit di kebun ini cenderung kecil, namun isi buahnya yang tebal membuatnya tetap diminati oleh para penikmat durian.

Firdaus, suami Eni, menyatakan bahwa durian dari kebunnya jarang dijual keluar, karena banyak pengunjung yang memilih menikmati durian langsung di kebun.

Bahkan, dua tahun lalu, Bupati Belitung Timur, Burhanudin, sempat mencicipi durian di kebun Kek Sri Gunung Renek.

Bagi yang ingin berkunjung, mereka bisa menanyakan kepada penduduk setempat untuk petunjuk jalan menuju kebun durian ini.

Berikut bangkapos.com berikan tips memilih durian yang segar dan benar-benar masak di pohon.

Durian bernama Si TB Tumbek asal Dusun Kemang Masam, Desa Air Putih, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, menjadi juara pertama dalam kontes durian yang dilaksanakan pada Minggu (14/1/2024) di Lapangan Ex Garasi Parittiga.
Durian bernama Si TB Tumbek asal Dusun Kemang Masam, Desa Air Putih, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, menjadi juara pertama dalam kontes durian yang dilaksanakan pada Minggu (14/1/2024) di Lapangan Ex Garasi Parittiga. (Bangkapos/Riki.)

1. Bunyi Durian

Ternyata untuk memilih durian dapat ditentukan dari bunyi durian yang dipukul-pukul.

Jika durian berbunyi “mendem” berarti itulah durian yang siap untuk Anda makan.

Untuk mengecek bisa dipukul mengunakan gagang pisau atau dipukul dengan tangan.

Lihat juga kulitnya apakah bergelombang atau tidak, sebab biasanya kalau kulit bergelombang daging buah lebih tebal.

Selain itu, duri-durinya renggang dan tampuk buahnya tak berkerut, sementara tangkainya kelihatan menguning, artinya buah durian itu segar.

2. Aroma Durian

Selain melihat fisik, cobalah mencium aroma waginya buah durian.

Walaupun belum dibuka, buah durian akan mengeluarkan aromanya yang khas dan tajam menembus kulit.

Dekatkan hidung anda dan hirup aromanya, jika tercium wanginya berarti buah druain sudah matang.

Apabila beleum matang durian belum mengeluarkan aroma. Buah juga terdengar berat ketika dipukul-pukul tiak mengeuarkan gema.

Artinya buah tersebut belum matang, atau baru saja jatuh.

3. Dilihat dari Kulitnya

Untuk membedakan keduanya, bisa dengan meraba durinya. Kalau terasa tajam tetapi lunak, berarti durian masak pohon.

Sementara duian peraman durinya tidak begitu tajam tetapi keras. Warna kulit durian masak pohon biasanya terang, sedangkan yang peraman cenderung buram.

4. Tangkai Buah

Bagi maniak durian, paling enak memang durian jatuhan.

Ciri-cirinya mirip durian masak pohon.

Hanya saja patahan tangkainya persis di bagian ruas, dan bekas patahannya jelas terlihat.

Lihat juga apakah tangkai buah terlihat segar atau sudah layu.

Kalau sudah layu dipastikan durian tersebut sudah lama dan kualitas dagingnya juga sudah kurang bagus.

5. Perhatikan Musim

Musim ketika tumbuh juga mempengaruhi kualitas daging. Jika durian yang dihasilkan ketika musim hujan biasanya daging durian akan gagal mencapai kualitas terbaik.

Musim yang disarankan untuk melahap kelegitan buah ini adalah ketika musim kemarau.

Sayangnya, durian jatuhan hanya tahan disimpan selama 2 - 3 hari, kemudian kulitnya mulai merekah.

Kalau membeli durian, sebaiknya jangan yang dijual ikatan (beberapa buah disatukan).

Biasanya, hanya satu atau dua buah yang bagus.

Hati-hati memilih durian tumpukan yang menggunung, karena banyak yang muda.

Sebaiknya, hindari durian yang sudah merekah, kemungkinan besar isinya sudah rusak.

(Posbelitung.co/Bryan Bimantoro/Bangkapos.com/Zulkodri)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved