Berita Pangkalpinang

Mengulik Dilema Dunia Kerja di Babel, Lukman : Antara Bekerja Atau Wirausaha

Sebenarnya salah satu yang terbaik adalah dengan masyarakat kita berwirausaha, cuma kita juga memahami masyarakat kita sudah

Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Gogo Prayoga
Kepala BLK Babel, Lukman 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Saat ini sulitnya mencari pekerjaan tampaknya menjadi isu yang hangat di kalangan masyarakat Babel. 

Meskipun pemerintah telah memfasilitasi kompetensi para pencari kerja dengan program pelatihan di BLK.

Namun realitanya masih banyak orang yang mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan minat mereka. 

Kepala UPTD BLK Babel, Lukman menjelaskan hal ini tak terlepas dari masih sedikitnya perusahaan atau tempat usaha di Babel yang kuat untuk menampung calon tenaga kerja yang hingga saat ini kian bertambah banyak. 

"Harus ada yang sambut alumni BLK ini, harus ada wadah untuk menampung mereka. Pascanya (setelah pelatihan) itu yang harus kita pikirkan. Skillnya kita gembleng disini, cuma setelah lulus kawan-kawan jadinya bingung harus cari kerja dimana, iya kalau punya relasi, kalau tidak, bingung mereka ini," kata Lukman kepada bangkapos.com, Kamis (25/1/2024). 

Lukman juga menjelaskan bagaimana saat ini kompetensi yang dimiliki para pencari kerja di Babel masih kurang bervariatif, terutama dalam bidang khusus. 

"Jadi ada salah satu perusahaan besar di bidang perkapalan, mereka mencari tenaga kerja untuk kompetensi las FCAW. rupanya di kita belum ada. Jadi mereka minta tolong kita untuk carikan orang untuk dilatih dan dipoles supaya bisa. 

Dari situ mungkin sedikit kita bisa lihat bagaimana gambaran SDM kita. Masih banyak yang belum siap. Perlu usaha ekstra untuk Babel ini jadi daerah industri berskala besar," katanya. 

Oleh karenanya menurut Lukman, perlu agar program pelatihan di BLK diperbanyak, agar kompetensi yang dimiliki mereka yang ikut juga kian bervariatif dan siap untuk dibutuhkan perusahaan. 

"Perlu peningkatan skill, ragam programnya perlu kita perbanyak, sarana dan prasarananya juga. Misal di Palembang, ada sampai 40 program yang sudah dijalankan, kita berharap Babel ke depan juga seperti itu," harapnya. 

Dikala geliat sulitnya mencari kerja, menurutnya berwirausaha bisa menjadi salah satu alternatif yang paling tepat.

Namun begitu menurutnya saat ini masyarakat juga masih ragu-ragu untuk menginisasi hal tersebut. 

"Sebenarnya salah satu yang terbaik adalah dengan masyarakat kita berwirausaha, cuma kita juga memahami masyarakat kita sudah pesimis duluan. Kita akui mental masyarakat kita belum kuat untuk jadi wirausaha. Misal, cari nafkah dari AC itu lumayan. 

Pekerjaan seperti servis AC kan tidak perlu alat yang mahal, namun pemasaran ini yang perlu kita dorong, kalau dia itu bisa service AC, dia bisa buat usaha dari situ. Artinya di sini bukan hanya setelah lulus bekerja jadi pegawai, tapi juga bisa jadi wirausaha dan membuka lapangan kerja buat orang-orang. 

Nah dorongan ini sebenarnya tidak hanya BLK yang mendorong, secara kita ini tupoksinya kan melatih atau menyiapkan skill," terang Lukman. 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved