Human Interest Story
Mengintip Keceriaan Siswa SLB Negeri 31 Pangkalpinang, Ada yang Berprestasi di Tingkat Nasional
Pemandangan menarik terlihat di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 31 Pangkalpinang, Selasa (30/1/2024).
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemandangan menarik terlihat di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 31 Pangkalpinang, Selasa (30/1/2024).
Tampak sejumlah anak-anak disabilitas sedang olahraga bulu tangkis.
Terik sinar matahari tak menyurutkan semangat mereka bermain sambil bercanda ria.
Terdengar juga suara tawa anak-anak yang asik menaiki tangga dan mengobrol satu sama lain.
Suasana terasa sejuk manakala ada tamu yang datang, raut wajah anak-anak tersebut tersenyum semringah.
Begitulah suasana sekolah yang terletak di Jalan Basuki Rahmat Ujung Iii, Girimaya, Pangkalpinang tersebut.
SLB Negeri 31 Pangkalpinang menjadi wadah untuk anak-anak disabilitas bersekolah dan belajar mengembangkan keterampilannya.
Kepala SLBN 31 Pangkalpinang Sahara mengatakan hingga saat ini sebanyak 332 siswa bersekolah di tempat tersebut
"Di SLB sudah cukup banyak ya sekarang, ada 332 anak. Dari mulai SDLB, SMPLB, dan SMALB," kata Sahara kepada Bangkapos.com, Selaasa (30/1/2024).
Menurutnya, siswa-siswi tersebut terdiri dari berbagai jenis mulai, di antaranya tuna netra dan autis.
"Beragam ya anak-anak kita, ada yang tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa, dan autis," tutur Sahara.
Sementara tenaga pendidik dan kependidikan, ia menyebutkan saat ini berjumlah 53 orang.
"Untuk guru di sekolah kita ada 47 orang. Ada guru PLB, guru agama, guru penjas, guru bahasa inggris, dan guru keterampilan. Itu sebagian ada yang ASN baik PNS maupun PPPK, dan juga ada honorer. Sedangkan untuk tenaga kependidikan ada 6 orang," katanya.
Namun begitu dengan jumlah yang ada sekarang, menurutnya SLBN 31 Pangkalpinang perlu tambahan tenaga pendidik.
Mengingat masih terjadi ketimpangan antara jumlah murid dan guru yang ada di sekolah.
"Kalau kita berbicara kebutuhan, masih cukup banyak ya. Karena idealnya kan satu guru itu menangani lima anak. Terutama untuk kebutuhan guru mapel kita masih sedikit. Kita sebenarnya banyak perlunya di situ, karena anak-anak ini ada juga yang IQnya yang bagus, terutama dari tuna netra atau tuna rungu.
SD masih sesuai untuk ikut pengajaran guru PLB. Kalau SMP dan SMA belum tentu, karena tadi, ada anak-anak yang IQnya rata-rata dan mereka ini perlu guru mata pelajaran lain seperti matematika dan lain lain. Cuma dengan kondisi sekarang, kita jadinya saling mengcover saja," jelas Sahara.
Di balik kekurangan yang ada, di lain sisi menurutnya SLBN 31 Pangkalpinang banyak membuka keterampilan bagi siswa-siswi.
"Keterampilan yang kita ajarkan sudah cukup banyak ya, mulai dari tata busana, kriya kayu, otomotif, tata boga, IT, barang bekas, hantaran, merangkai bunga, banyak lah vokasi di sini, cuma kami harus merekrut tenaga ahli dari luar, bukan guru, lebih ke privat, mengajarnya seminggu dua kali," kata Sahara.
Sahara mengaku banyak siswa-siswi atau alumni SLB N 31 Pangkalpinang yang mendapatkan prestasi baik daerah maupun nasional.
"Alhamdulillah anak-anak kita sering berprestasi. Tahun 2023 kemarin kita juara tingkat 2 nasional bidang tata busana, anak-anak kita juga ada band, namanya Mentilin Band, sudah sering diajak tampil kemana-mana.
Ada juga bidang kriya kayu, renang, lomba mendongeng, sudah pernah tampil di tingkat nasional semua. Di tingkat provinsi kita juga sering langganan juara umum, baik itu LK2SN, O2SN, atau FLS2N," ungkapnya.
(Bangkapos.com/Gogo Prayoga)
Safrizal Tahan Air Mata Saat Sambutan di Perayaan HUT YPAC Pangkalpinang, Mengenang Nostalgianya |
![]() |
---|
Produksi Kue Keranjang Aini Jelang Imlek Tembus 202 Kilogram |
![]() |
---|
Jadi Guru Besar Pertama Perempuan di Bangka Belitung, Eries Pesan Generasi Muda Tidak Malu Bertani |
![]() |
---|
Dumaryati Raup Upah Hingga Rp2 Juta Perbulan dari Jaga Kue |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.