Berita Bangka Barat

Ini Wilayah Operasi Kawanan Bajak Laut di Perairan Bangka, Terkenal Sadis, Berhasil Dibekuk Polisi

Seperti empat titik daerah kerja para pelaku ini, Sungsang, Tempilang, Pulau Nangka, dan Selat Bangka. Para tersangka perompak ini

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: fitriadi
bangkapos.com/Riki Pratama
Keempat tersangka perompakan kapal nelayan, Hidayat alias Dayat (28), Mat Raye alias Mat, Krisna Alias Nyonya (21) dan Rudi (39) semuanya berasal dari Desa Sungsang II, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, mereka dihadirkan pada jumpa pers, Rabu (7/2/2024) di Mapolres Babar. 

"Kegiatan rutin itu patroli, tetapi jangkauanya kalau kapal kita ada batas wilayahnya, seperti di Tempilang dan kita info dari masyarakat nelayan kepada Polairud kerjasama dengan kepolisian di wilayah lain," lanjutnya.

Diberitakan, sebelumnya, empat perompak yang garang saat melakukan perompakan terhadap awak kapal nelayan, kali ini tak bernyali ketika dicokok aparat kepolisian dari Sat Polairud Polres Bangka Barat.

Keempat tersangka itu, Hidayat alias Dayat (28), Mat Raye alias Mat, Krisna Alias Nyonya (21) dan Rudi (39) semuanya berasal dari Desa Sungsang II, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. 

Kemudian satu lagi, tersangka yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) bernama Mat Yani alias Sibo (22).

Wakapolres Bangka Barat, Kompol Iman Teguh, menyampaikan kronologis ungkap kasus tersebut pada Rabu (7/2/2025) di Mapolres Bangka Barat.

Ia menjelaskan, pada Jumat (19/2/2024) sekitar pukul 17.00 WIB, terjadi pencurian dengan kekerasan atau ancaman kekerasan di perairan Tempilang, Kecamatan Tempilang,  Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung.

"Pada saat itu, kapal bubu KM Mega Padang milik Sudirga alias Dirga yang berlayar berdekatan dengan kapal bubu KM Guna 1  milik Karjono, berlayar dari perairan pulau Nangka Bangka Tengah menuju perairan Mentok. Ketika tiba di perairan Tempilang kapal bubu dihadang oleh kapal kecil yang tak beratap," kata Wakapolres Bangka Barat, Kompol Iman Teguh, di dampingi  Kasat Polairud Iptu Yudi Lasmono, kepada wartawan, Rabu (7/2/2024) di Mapolres Babar.

Ia menambahkan, kapal tak beratap itu bertuliskan doa ibu yang berawak sebanyak empat orang, kemudian menghentikan kapal bubu milik Sudirga dan Karjono.

"Mereka beraksi menggunakan senjata tajam jenis parang. Dengan cara tiga orang segera menaiki kapal bubu, dengan dua membawa senjata tajam, jenis parang dan mengancam," kata Iman Teguh.

Sembari mengancam, para tersangka ini melakukan aksinya dengan mengambil benda ataupun barang milik korban yang dirompaknya di tengah laut perairan Tempilang. Akibat peristiwa itu, korban merasa dirugikan dan melaporkan ke Satpolairud Polres Bangka Barat.

Sejarah Lanun dan Elanong di Bangka Belitung, Bajak Laut di Perairan Timur Sumatera

Bajak laut
Bajak laut (Tribune.com)

Fenomena bajak laut di perairan timur Sumatra bukanlah hal baru. Aktivitas mereka telah menjadi masalah yang dihadapi kerajaan-kesultanan dan pemerintah kolonial sejak zaman dahulu.

Para bajak laut tersebut terkenal karena aksi kejam mereka dan tidak segan-segan melukai korbannya.

Mereka sering kali meneror kapal-kapal perdagangan di perairan strategis seperti Selat Malaka, Selat Bangka, dan Selat Belitung.

Pada masa kekuasaan Sriwijaya di wilayah barat daya Asia Tenggara, aktivitas bajak laut diatur dengan ketat.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved