Berita Bangka Barat

Ini Wilayah Operasi Kawanan Bajak Laut di Perairan Bangka, Terkenal Sadis, Berhasil Dibekuk Polisi

Seperti empat titik daerah kerja para pelaku ini, Sungsang, Tempilang, Pulau Nangka, dan Selat Bangka. Para tersangka perompak ini

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: fitriadi
bangkapos.com/Riki Pratama
Keempat tersangka perompakan kapal nelayan, Hidayat alias Dayat (28), Mat Raye alias Mat, Krisna Alias Nyonya (21) dan Rudi (39) semuanya berasal dari Desa Sungsang II, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, mereka dihadirkan pada jumpa pers, Rabu (7/2/2024) di Mapolres Babar. 

Sementara di Sungai Musi dan Selat Bangka, bajak laut disebut sebagai Elanong yang akar istilahnya sama dengan Lanun.

 Peneliti sejarah Endang Rochmiatun dari UIN Raden Fatah Palembang menjelaskan bahwa kesultanan Palembang sering kali menghadapi masalah dengan bajak laut, bahkan melakukan beberapa upaya untuk menanggulanginya.

Lewat makalahnya ia menjelaskan, residen Palembang berkali-kali mengajukan protes kepada Sultan Muhammad Bahauddin (1776-1804) soal bajak laut. Pihak kesultanan pun sudah berkali-kali menghalau para elanong, tetapi tidak bisa menghilangkannya.

Bahkan, pada abad ke-19, terdapat tokoh bajak laut yang sangat terkenal bernama Raden Jafar.

Kesultanan harus beradu kekuatan besar untuk menaklukkannya. Ada juga tokoh lain bernama Panglima Raja dari Belitung.

Kekuasaan bajak laut ini bahkan sampai ke Cirebon.

Aktivitas bajak laut ini juga berdampak pada perdagangan timah oleh VOC, yang mengalami kemunduran karena VOC tidak mampu membeli timah.

Sultan Bahauddin menolak untuk memberikan komoditas tersebut kepada VOC secara kredit, sehingga pegawai VOC terpaksa melakukan perdagangan gelap dengan pedagang lokal.

Namun, perdagangan gelap ini juga menghadapi tantangan karena ancaman bajak laut.

Hingga saat ini, keberadaan bajak laut di perairan timur Sumatra seperti Laut Natuna dan dekat Belitung masih menjadi masalah yang relevan.

Masyarakat setempat masih menyebut mereka sebagai lanun atau elanong, menandakan bahwa fenomena bajak laut masih terus berlanjut dan menjadi perhatian serius.(*)

(Bangkapos.com/Riki Pratama/Zulkodri/Nationalgeografic.Grid.id)

 

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved