Akademisi: Gunakan Skema Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan untuk Penanggulangan Stunting

Penggunaan Dana Desa Tangani Stunting, Akademisi Sebut Gunakan Skema Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
Istimewa
Akademisi Kebijakan Publik Institut Pahlawan 12, Bambang Ari Satria 

Penggunaan Dana Desa Tangani Stunting, Akademisi Sebut Gunakan Skema Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Akademisi Kebijakan Publik dari Institut Pahlawan 12, Bambang Ari Satria, membahas soal penggunaan dana desa dan alokasi dana desa untuk penanganan stunting.

"Dana desa memiliki peran strategis dalam berbagai sektor pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dana desa berkontribusi pada peningkatan sektor infrastruktur desa melalui pembangunan jalan desa, jembatan, irigasi dan fasilitas umum lainnya. Dana desa juga dapat dilakukan untuk intervensi penanggulangan stunting," ujar Bambang, Rabu (28/2/2024).

Dia mengatakan Pemerintahan desa harus dapat menyusun strategi pencegahan stunting dengan pemanfaatan dana desa melalui skema kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk memastikan efektivitas program pencegahan stunting.

"Diketahui beberapa kebermanfaatan dana desa dalam program pencegahan stunting yaitu dapat digunakan untuk peningkatan gizi balita. Salah satu manfaat utama dana desa dalam pencegahan stunting adalah kemampuannya untuk dialokasikan secara spesifik untuk peningkatan gizi balita," katanya.

Dana desa dapat digunakan untuk menyediakan makanan bergizi, memberikan suplemen gizi hingga bisa memberikan nutrisi  yang diperlukan bagi para balita. Selanjutnya dana desa dapat memperbaiki infrastruktur layanan kesehatan di perdesaan.

"Dana desa dapat dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur kesehatan dasar, seperti  penguatan fasilitas di Posyandu. Dengan adanya fasilitas layanan kesehatan yang memadai di Posyandu, maka para ibu balita bisa mendapatkan layanan kesehatan secara teratur termasuk pemantauan pertumbuhuan anak, imunisasi dan pelayanan kesehatan reproduksi," katanya.

Baca juga: Gedung UBB dan Polman Bakal Ada di Bateng, Algafry: Alokasikan Dua Tempat, Eks Koba Tin dan NIbung

Baca juga: Tekan Angka Stunting, Dinsos PMD Bangka Tengah Dorong Penggunaan Dana Desa dan ADD

Lebih lanjut, pemanfaatan dana desa dapat digunakan untuk memperkuat kompetensi bagi para ibu kader. Dana desa bisa digunakan untuk melakukan berbagai pelatihan dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik.

"Para kader kesehatan yang telah  mendapatkan pengetahuan cukup kemudian bisa memberikan informasi kepada ibu hamil dan masyarakat sekitar mengenai praktik gizi yang sehat, pencegahan penyakit dan pola makan yang baik untuk pertumbuhan anak.

Oleh sebab itu diperlukan peningkatan kompetensi, pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan ibu dan anak bagi para ibu kader. Dengan kata lain dana desa dapat digunakan untuk berbagai kampanye penyuluhan dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan stunting.," katanya.

Program pencegahan stunting di desa memang lebih kompleks karena banyak menemui berbagai kendala yang signifikan seperti aspek budaya dan minimnya layanan kesehatan.

Untuk itu dibutuhkan kolaborasi antar para pemangku kepentingan agar  dapat mempercepat program pencegahan stunting berbasis masyarakat desa.

Para pemangku kepentingan tersebut meliputi tokoh masyarakat desa, organisasi masyarakat, komunitas, generasi muda desa, perempuan desa, tokoh masyarakat, hingga pemerintahan desa.

"Dalam konteks perdesaan, peran aktif pemerintahan desa sangat berkontribusi dalam kesuksesan program pencegahan stunting. Langkah strategis yang dapat ditempuh oleh pemerintahan desa adalah mendorong pemanfaatan dana desa untuk memperkuat program pencegahan stunting di desa.

Dibutuhkan partisipasi aktif dari kewargaan desa untuk berperan aktif mengawal pengelolaan dana desa agar tepat sasaran dalam pencegahan stunting," katanya. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved