Ramadhan 2024
Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar Menurut Gus Baha dan Ustaz Abdul Somad
Inilah perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar menurut Gus Baha dan Ustaz Abdul Somad yang sama-sama di bulan Ramadhan.
BANGKAPOS.COM -- Inilah perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar menurut Gus Baha dan Ustaz Abdul Somad.
Keduanya sama-sama di bulan Ramadhan.
Ulama Gus Baha menjelaskan apa itu Lailatul Qadar, kapan turunnya dan samakah dengan Nuzulul Quran.
Demikian diungkapkannya dalam sebuah video di kanal YouTube diunggah pada 27 Maret 2022.
Sebagaimana diketahui bahwa umat Islam pasti mendambakan Lailatul Qadar mengingat keutamaannya yang sangat agung.
"Jadi kali ini saya terangkan Lailatul Qadar.
Pokoknya Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran itu malam 17 Ramadhan," kata Gus Baha.
Dia menambahkan, kalau itu disepakai ulama, berarti itu sudah selesai, tidak perlu dicari.
"Tetapi, kamu ya jangan begitu. Bagaimanapun Nabi memerintah kita untuk mencari di 10 hari akhir," bebernya.
Gus Baha mengatakan ada ulama yang mengatakan 10+10, berarti mulai malam 11.
Keyakinan pokoknya dicari, tetapi yakin dapat.
"Karena saya punya kitab hadis yang kredibel. Ini kitab orang dahulu," sebut Gus Baha.
Kitab itu menyebut, Nabi Muhammad sedang cerita tentang umur Nabi Nuh itu 1000 kurang 50, jadi 950 tahun, lalu Nabi Ibrahim ratusan tahun.
Kemudian Nabi Muhammad ada keresahan.
"Kalau umatku umurnya pendek-pendek bagaimana?"
Allah merespons keresehan Kanjeng Nabi dengan memberi bonus Lailatul Qadar.
"Lailatul Ummatan yang usianya pendek itu Aku memberi Lailatul Qadar yang nilainya sama dengan 1000 tahun," ujarnya.
"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran." (QS. Al-Baqarah: 185)
Jadi, hal itu menunjukkan semua Ramadhan.
Oleh karena itu, ada ulama yang menganggap mulai tanggal 1.
Karena Nabi dawuh begini: "Carilah dengan sungguh-sungguh di tanggal 10 akhir."
"Jadi, saya minta kalau pas Lailatul Qadar itu tidak perlu di dalam-dalamkan.
Pokoknya yakin saja kalau itu bentuk kasih sayang Allah menggantikan umur umat Nabi (Muhammad) yang tidak sepanjang umur-umur orang dahulu," kata Gus Baha.
Sebagaimana dipahami oleh masyarakat bahwa tidak sedikit yang mengira Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar sama.
Dikarenakan peringatan terkait turunnya Alquran.
Seperti diketahui bahwa peristiwa turunnya Al Quran adalah bentuk perintah Allah kepada hambanya yang dilakukan melalui perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
Menurut salah satu hadis riwayat HR. ath-Tharbani Ibnu Abbas RA menjelaskan bahwa Al Quran yang diturunkan pada Lailatul Qadar adalah sudah dalam bentuk utuh.
Selanjutnya barulah malaikat Jibril wahyukan kepada Nabi Muhammad saw secara berangsur-angsur.
Dapat disimpulkan bahwa Lailatur Qadar ada peristiwa turunnya Alquran secara utuh.
Sedangkan Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya wahyu pertama dalam Alquran sebagai ayat Alquran pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Memang keduanya adalah dua peristiwa yang memperingati turunnya Alquran ke muka bumi.
Namun sebenarnya ada perbedaan yang harus diketahui, yakni:
Peristiwa Lailatul Qadar adalah peristiwa yang merujuk pada malam di mana Alquran yang mulanya berada di
Lauhul Mahfuzd kemudian diturunkan ke Baitul Izzah atau langit dunia.
Nuzulul Quran adalah proses diturunkannya Alquran secara bertahap.
Sementara untuk Nuzulul Quran merupakan peringatan atas diturunkannya ayat Alquran kepada Nabi Muhammad saw sebagai wahyu pertama.
Umumnya di Indonesia peristiwa Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan akan diperingati dengan pengajian atau tabligh akbar, mengkhatamkan Alquran bersama maupun dengan dzikir massal.
Sementara itu, ulama Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS itu menjelaskan bahwa Nuzulul Quran merupakan proses turunnya Al-Quran ke muka bumi.
Peristiwa tersebut, terjadi pada di Ramadhan, tepatnya lada malam Lailatul Qadar.
"Kami turunkan Al-Quran pada malam yang penuh berkah," ucap UAS sambil membaca ayat Al-Quran, dikutip dari kanal YouTube semuthitamTV.
Peristiwa tersebut terabadikan dalam Q.S Al-Qadar ayat ke-1 kata UAS.
"Kami turunkan Al-Quran pada malam Lailatul Qadar," jelasnya.
Penjelasan tersebut cukup menjawab pertanyaan mengenai perbedaan antara Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar sendiri merupakan satu malam di bulan Ramadhan, yang teramat mulia.
"Malam Lailatul Qadar artinya malam yang memiliki kemuliaan," terangnya.
Kemuliaan malam Lailatul Qadar tiada banding dengan malam-malam lainnya.
Saking mulianya, malam Lailatul Qadar sering disebut sebagai malam 1000 bulan.
UAS menambahkan, takdir manusia telah Allah tulis di Lauhulmahfuz. Tetapi, takdir yang tertulis di Lauhulmahfudz adalah takdir umum kata UAS.
"Takdir secara umum tertulis di Lauhulmahfudz," jelasnya.
Sedangkan takdir secara khusus, Allah tuliskan pada tiap malam Lailatul Qadar.
(Bangkapos.com/Widodo)
Tips Menjaga Kesehatan Agar Tidak Sakit di Akhir Ramadhan Menurut dr. Masagus Hakim |
![]() |
---|
Kisah Ali Lukman Marbot Masjid Al-Ikhlas Kompi Senapan B, Kini Dipercaya Jadi Ketua Masjid |
![]() |
---|
Mutiara Ramadhan: Memelihara Kontinuitas Kesucian Iman dan Amal Ibadah Pasca Ramadhan |
![]() |
---|
Bacaan Doa dan Niat Zakat Fitrah Diri Sendiri dan Keluarga Kerap Dibayar di Penghujung Ramadhan 2024 |
![]() |
---|
Cara Hitung Zakat Mal Lengkap Syarat, Hukum, Rukun, Ketentuannya dan Niatnya Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.