Rupiah Spot Melemah, Kini Rp15.800, Yuan China Catat Kenaikan Terbesar di Antara Mata Uang Asia

Pada Senin (25/3), posisi rupiah spot tercatat di level Rp 15.800 per dolar AS, menandakan pelemahan sebesar 0,11 persen

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: Evan Saputra

BANGKAPOS.COM--Dalam perdagangan pasar spot di pertengahan hari, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan signifikan, menembus batas psikologis Rp 15.800 per dolar AS.

Pada Senin (25/3), posisi rupiah spot tercatat di level Rp 15.800 per dolar AS, menandakan pelemahan sebesar 0,11 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada Jumat (22/3), yang berada di angka Rp 15.783 per dolar AS.

Analisis pergerakan mata uang di kawasan Asia menunjukkan variabilitas yang luas, dengan kecenderungan umum menuju penguatan.

Hingga pukul 11.51 WIB, pergerakan mata uang di kawasan bervariasi dengan kecenderungan menguat. 

Yuan China, misalnya, mencatatkan kenaikan terbesar di antara mata uang Asia dengan penguatan sebesar 0,36 persen

Ini disusul oleh peningkatan nilai dolar Taiwan sebesar 0,29 persen dan ringgit Malaysia yang menguat sebesar 0,17 persen

Dolar Singapura juga menunjukkan kenaikan, meskipun lebih moderat, sebesar 0,12 persen

Pada saat yang sama, yen Jepang tercatat mengalami peningkatan sebesar 0,05 persen, sementara dolar Hongkong mengalami penurunan tipis sebesar 0,01 persen di tengah hari yang sama.

Di sisi lain, won Korea Selatan tercatat sebagai mata uang dengan pelemahan paling dalam di kawasan Asia, dengan penurunan nilai sebesar 0,18 persen.

Diikuti oleh peso Filipina yang turun sebesar 0,06 persen dan baht Thailand yang melemah tipis sebesar 0,02 persen terhadap dolar AS pada siang hari tersebut.

Pelemahan rupiah di pasar spot menjadi perhatian khusus bagi pelaku pasar dan analis keuangan, menandakan dinamika ekonomi yang kompleks di tengah kondisi global yang penuh tantangan.

Kondisi ini juga merefleksikan interaksi antara berbagai faktor ekonomi, baik domestik maupun internasional, yang mempengaruhi nilai tukar mata uang.

Keseluruhan, pergerakan nilai tukar di kawasan Asia menunjukkan gambaran campuran antara penguatan dan pelemahan, dengan rupiah khususnya menarik perhatian karena mencapai titik lemah baru terhadap dolar AS.

Pengamat pasar dan investor terus mengawasi dengan seksama perkembangan selanjutnya, mencari tanda-tanda stabilisasi atau perubahan tren yang mungkin terjadi di masa depan.

Artikel ini diolah dari Kontan.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved