Ramadhan
Sholat Tahajud di Malam Lailatul Qadar, Ustadz Adi Hidayat Anjurkan Baca 3 Surah ini
Malam Lailatur Qadar lebih mulia dibanding malam seribu bulan. Malam Lailatul Qadar juga merupakan malam yang sangat dinanti oleh umat muslim.
Penulis: Agis Priyani | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM - Malam Lailatur Qadar lebih mulia dibanding malam seribu bulan. Malam Lailatul Qadar juga merupakan malam yang sangat dinanti oleh umat muslim.
Diketahui, Bulan suci Ramadhan 1445 H sudah memasuki pertengahan bulan atau 17 Ramadhan.
Dengan demikian, sudah tiba waktunya bagi umat muslim untuk mengejar malam lailatul qadar.
Pada malam lailatul qadar, umat muslim dianjurkan untuk mengisinya dengan berbagai amalan atau ibadah malam.
Ibadah yang bisa dikerjakan pada malam Lailatul Qadar ialah shalat tahajud.
Shalat tahajud merupakan shalat sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan bagi setiap muslim sebagai ibadah malam.
Shalat sunnah ini dikerjakan di waktu sepertiga malam sebanyak dua rakaat.

Adapun pengerjaannya sama seperti shalat fardhu, termasuk membaca surah pendek.
Pada shalat fardhu, surah pendek dibacakan pada rakaat pertama dan kedua, tepatnya usai membaca surah Al-Fatihah.
Hal yang sama juga dilakukan pada shalat sunnah seperti shalat tahajud.
Untuk surah yang dibacakan, pada dasarnya ada banyak surah Alquran yang bisa dipilih untuk dibaca ketika melaksanakan shalat tahajud.
Namun ada beberapa jenis surah yang bisa dipilih untuk dibacakan ketika menunaikan shalat tahajud.
Surah-surah tersebut sering dibaca Rasulullah SAW ketika menunaikan ibadah malamnya.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, ada tiga jenis surah yang bisa diamalkan oleh umat muslim dalam kesempatan ibadah shalat malamnya.
Ketiga surah itu, sebut UAH, sering dibaca oleh Rasulullah SAW saat mengerjakan Shalat Tahajud.
"Surah apa yang dibaca oleh Nabi?,"
"Secara singkat ada tiga jenis surah yang umumnya dibacakan oleh Nabi SAW dalam kesempatan shalat malamnya," kata Ustadz Adi Hidayat dalam video tersebut.'
1. Jenis Surah Pertama
Adapun jenis surah yang pertama, kata Ustadz Adi Hidayat, yaitu surah yang ringan.
"Satu, surat yang ringan, surat yang ringan,"
"Saya tidak katakan pendek ya, ingat baik-baik, surat yang ringan yang diisyaratkan bagi para pemula yang menunaikan shalat tahajud," terang Ustad Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat kemudian memberi contoh dalil mengenai jenis surah pertama yang dibaca Rasulullah saat mengerjakan Shalat Tahajud.
Ustadz Adi melanjutkan, keringanannya itu ialah 100 ayat Surah Al Baqarah, atau 10 hingga 11 ayat terakhir surah Ali Imran yang dibaca dalam satu rakaat.
"Jadi ukuran ringannya itu relatif. Ringan bagi Nabi belum tentu ringan bagi kita. Tapi prinsipnya cari yang ringan," jelas Ustaz Adi.
2. Jenis Surah Kedua
Jenis surah kedua ialah surah-surah yang tersusun dalam Alquran secara tertib, dengan tujuan mengulang yang dihafal atau memperbanyak yang dibaca.
"Kalau yang tadi yang ringan-ringan, sekarang justru terbalik. Panjang, tapi panjangnya ini diurutkan," sebut UAH.
Bagi yang sudah mengahafal Alquran, sambung Ustadz Adi, ini adalah kesempatan untuk mengulang hafalannya sebagaimana dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad.
3. Jenis Surah Ketiga
Selanjutnya jenis surah ketiga yaitu memilih surah-surah yang sesuai dengan kebutuhan atau keperluan pelaksana tahajud.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, jenis surah ini adalah yang paling jarang dilakukan oleh pelaksana shalat tahajud.
"Ini jenis terakhir, dan ini sangat jarang dilakukan. Padahal Nabi, itu banyak disebutkan dalam riwayat, sering mencontohkan ini," kata Ustaz Adi Hidayat.
Sebagai contoh memilih surah-surah yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya bagi yang sedang mencari nafkah, maka lebih baik membaca ayat-ayat tentang rezeki untuk meminta kemudahan pada Allah SWT.
Begitupula untuk masalah lainnya yang diperlukan oleh pelaksana shalat tahajud, bisa memilih ayat-ayat yang sesuai untuk dibacakan dalam ibadah malam ini.
Keistimewaan Malam Lailatul Qadar
Salah satu keistimewaan Lailatul Qadar terdapat pada Al Quran surat Al Qadar ayat 3-4:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ - ٣
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ - ٤
Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."
Selain ampunan, Allah SWT akan mengabulkan doa-doa bagi mereka yang mendapatkan kemuliaan Malam Lailatul Qadar.
Sebagian ulama berpendapat malam lailatul qadar jatuh pada 10 hari terakhir Bulan Ramadan, pada waktu malam-malam ganjil 21, 23, 25, 27 atau malam ke-29.
Sehingga umat Muslim semakin memperbanyak ibadah malam atau qiyamul lail di malam-malam ganjil tersebut.
(Bangkapos.com/Tribun Aceh/Tribunnews)
Pahala Puasa Ramadhan dari hari 1 sampai 30
Doa Lailatul Qadar
Cara mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Bangkapos.com
Cara Meraih Malam Lailatul Qadar Bagi Wanita Haid, Lakukan Amalan ini di 10 Malam Terakhir Ramadhan |
![]() |
---|
Cara Memeroleh Keutamaan Malam Lailatul Qadar, Berikut Tanda-tandanya di Bulan Ramadhan |
![]() |
---|
Makna Kata Takjil yang Sebenarnya, Ternyata Bukan Makanan |
![]() |
---|
Bacaan Doa Menerima Zakat Fitrah, Lengkap Dengan Bacaan Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Bacaan Niat Zakat Suami untuk Istri, Bacaan Arab, Latin Serta Terjemahannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.