Bangka Pos Hari Ini

Tangis Subaidah Tunggu Kabar Dinda, Remaja 19 Tahun Kabur dari Rumah Hingga Ayah Meninggal Dunia

Dinda menghilang begitu saja setelah pamit hendak ke Kota Pangkalpinang pada hari itu. Berbaga upaya sudah dilakukan untuk mencari Dinda. Namun ...

Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Senin (08/04/2024). 

“Sudah itu dia di rumah lah, enggak kemanamana. Kalau Sabtu-Minggu paling dia nemuin adiknya di pesantren AlFatah di daerah Sliman (Mendo Barat Kabupaten Bangka-red) naik motor,” ungkapnya.

Saat malam hari di rumah pun dirinya kerap bercanda dengan keponakannya. Bahkan dirinya juga turut membantu ibunya membuat kue-kue untuk dijual di kantin sekolah. Oleh karena itu, dirinya pun merasa bingung lantaran tidak tau alasan kenapa Dinda pergi meninggalkan rumah.

Termasuk satu hari sebelum meniggalkan rumah pun tidak ada tanda-tanda aneh yang ditunjukkan Dinda.

“Hilangnya itu hari Sabtu, turun dari rumah itu jam 1 atau jam 2 siang gitu. Hari sebelum-sebelumnya itu biasa aja, enggak ada apa-apa,” ucap Subaidah.

Itulah yang menurutnya menjadi salah satu sebab sang suami menjadi terkejut dan terkena serangan jantung hingga kemudian meninggal dunia.

Terbang ke Jakarta

Andiriski Wahyuni, kakak Dinda mengaku sempat mendapatkan kabar bahwa adik tersebut berangkat dari Bandara Depati Amir Kota Pangkalpinang menuju Jakarta Hingga transit ke Bali. Kabar itu ia dapatkan dari teman dekat Dinda yang tinggal di daerah Tua Tunu Kota Pangkalpinang dan membelikan tiket pesawat pada malam sebelum Dinda hilang.

Andiriski juga mendapat kabar bahwa Dinda berencana ke Jakarta dan Bali. Hal itu terungkap dari video sang adik yang memberitahu kalau dirinya bakal berangkat ke Bandara dan membawa satu buah koper bewarna kuning yang ia beli di Kota Pangkalpinang.

“Pertama itu dia pergi sama Nina ke pasar belanja barang-barang seperti koper, saya juga sempat curiga kenapa dia beli koper. Terus dia minta izin ke orang tua mau menginap di pondok pesantren tempat adik ke dua saya mondok, tapi saya bilang ke orang tua jangan kasih tahu-tahunya ia tetap nekat,” ungkap Andirisi Wahyuni, Selasa (19/3).

“Setelah diantar oleh Nina ke pondok pesantren saya tanya ke adik saya ada tidak dia (Dinda) nginap disana, tahu-tahu tidak ada dan ternyata dia tidur di rumah temannya bernama Putri. Dari sana lah saya dapat informasi, kalau dia beli tiket dan membawa koper ke Bandara,” sambungnya.

Diakuinya memang informasi yang didapatkan tersebut benar dan pihak keluarga pun mencari keberadaan Dinda, dari hasil penelusuran bahwa memang tujuan tiket pesawat yang dibeli oleh Dinda menuju dari Pulau Bangka transit ke Jakarta dan Bali.

Lalu, setelah di cek di Bali terdapat data yang atas nama Dinda berada di salah satu penginapan di Bali. Namun saat dilakukan kembali pengecekkan data, keberadaan Dinda tidak lagi berada dipenginapan tersebut dan termasuk nomor telepon yang digunakan sudah tidak aktif lagi.

Ditambahkan Andiriski, dirinya juga mengaku mendapatkan kabar tentang adiknya tersebut sebelum meninggalkan Pulau Bangka tidak menggunakan hijab padahal sehari-hari ia selalu berhijab baik dirumah maupun bekerja karena sama-sama satu tempat kerja.

“Ada juga yang bilang dia (Dinda) ketika berangkat itu tidak berhijab lagi, terus memang dia bilang mau ke Bandara tapi tidak ada yang tahu mau kemana karena dia banyak bohongi teman-temannya sebelum menghilang dan banyak alasan,” tambahnya.

“Kami tetap berusaha dan berupaya mencari dia, mudah-mudahan cepat kembali atau ditemukan berkat bantuan kawankawan semua, jika menemukan dia (Dinda) bisa langsung hubungi kami atau antar ke rumah orang tua,” harapnya. (u2/v1)

Sumber: bangkapos
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved