Dorong Pariwisata, Tim Pusta Kajian Pukaltrop UBB Ukur Kelayakan Ekosistem Mangrove Desa Kayu Arang
Tim Pusta Kajian Pukaltrop UBB melakukan pengukuran kelayakan ekosistem mangrove menjadi pusat wisata ekowisata mangrove di Desa Kayu Arang.
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: M Ismunadi
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Tim Pusta Kajian Pukaltrop Universitas Bangka Belitung (UBB) melakukan pengukuran kelayakan ekosistem mangrove menjadi pusat wisata ekowisata mangrove di Desa Kayu Arang, Bangka Barat.
Ada beberapa pengukuran yang dilakukan seperti kerapatan mangrove, jenis-jenis mangrove, kelimpahan bentos di ekosistem mangrove, fauna aboreal di ekosistem mangrove, kualitas air di Sungai Kayu Arang, dan diskusi serta pengumpulan data sosial ekonomi Kayu Arang, bangka Barat.
Pengukuran ini dilakukan oleh Tim Kajian potensi ekosistem ini diketahui oleh Dr. Umroh, beserta anggota Irma Akhrianto, Mualimah Hudatwi, Eva Utami, Aditya Pamungkas, Agung Pryambada, Laode Wahidin dan dibantu dengan beberapa mahasiswa ilmu kelautan, UBB.
"Hasil groundcek dan data ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, jenis mangrove, kualitas air, pasang surut dan objek biota dilakukan analisis sehingga dapat diketahui hasil akhir yang menyatakan bahawa ekosistem mangrove di Desa Kayu Arang sangat berpotensi untuk dijadikan ekowitasa mangrove," ujar Tim Kajian potensi ekosistem ini diketahui oleh Dr. Umroh, Selasa (30/4/2024).
Dia mengungkapkan bahwa pengembangan ekosistem mangroveterlebih dahulu dihitung indeks kesesuaian wisata (IKW) potensi kawasan mangrove, sehingga dapat diketahui potensi mangrove untuk dijadikan daerah ekowisata mangrove di Kayu Arang.
"Ekowisata mangrove merupakan kawasan yang diperuntuhkan secara khusus untuk kepentingan pariwisata," lanjutnya.
Ekowisata mangrove berupa pemandangan berbagai jenis pohon mangrove dan biota yang berasosiasi yang didukung dengan keasrian lingkungan ekosistem mangrove.
Keunikan sumberdaya alam mangrove berpotensi untuk dijadikan sebagai tempat kunjungan wisata.
Pengembangkan pariwisata dengan konsep ekowisata, dan juga salah satu upaya pemanfaatan sumberdaya lokal secara optimal
"Ekowisata mangrove di desa kayu arang memiliki potensi dan manfaat sangat besar dalam memberikan kontribusi secara nyata bagi peningkatan pendapatan masyarakat, devisa untuk daerah desa kayu arang secara khusus, dan daerah bangka barat secara luas," katanya.
Dia menambahkan bahwa peningkatan Desa Kayu Arang dapat dilakukan salah satunya dengan mengangkat potensi sumberdaya alam di area tersebut, salah satunya ekosistem mangrove yang sangat alami dan fauna endemik seperti monyet yang sangat jinak dengan kehadiran seseorang di mangrove tersebut.
"Fungsi ekosistem mangrove yang selalu berperan masih baik sebagai spawning ground (tempat pemijahan), nursey ground (tempat pembesaran larva), dan feeding ground (tempat mencari makanan organisme) di sepanjang sungai Kayu Arang, Bangka Barat.
Hal ini dibuktikan dengan sumberdaya hayati Udang Satang dan Ikan Tirus di area sungai Kayu Arang. Udang Satang dan Ikan Tirus tersebut adalah biota endemik yang harus dilestarikan juga.
Setelah kajian dan pengumpulan data lapangan di Desa Kayu ini, Tim Pukalatrop akan berusaha mengawal terbentuknya daerah ekoswisata mangrove di Desa Kayu Arang," katanya. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)
Universitas Bangka Belitung akan Mengukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Pertambangan |
![]() |
---|
Potret SDM Bangka Belitung: Potensi Besar, Tantangan Nyata |
![]() |
---|
Wajah Baru ASN Bangka Belitung: Bukan Digantikan AI, tetapi Diperkuat AI |
![]() |
---|
Sektor Pariwisata dan Kemampuan Berbahasa Asing dalam Penguatan Ekonomi Wilayah |
![]() |
---|
Transformasi Digital di Babel: Mencetak SDM Cerdas atau Sekadar Pengguna Teknologi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.