Tribunners
Sektor Pariwisata dan Kemampuan Berbahasa Asing dalam Penguatan Ekonomi Wilayah
Dengan menguasai berbahasa asing, pelaku pariwisata dapat memberikan pelayanan yang lebih baik
Oleh: Putra Pratama Saputra - Dosen Sosiologi Universitas Bangka Belitung
PARIWISATA telah menjadi salah satu sektor ekonomi yang berperan penting dalam pembangunan suatu wilayah. Dengan berkembangnya industri pariwisata, berbagai peluang ekonomi muncul, mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga peningkatan pendapatan daerah. Kajian ini akan menitikberatkan dalam sektor pariwisata yang dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi wilayah.
Industri pariwisata tentunya akan menyerap lapangan pekerjaan bagi masyarakt setempat atau wilayah sekitarnya. Pekerjaan tersebut bisa meliputi sektor perhotelan, restoran, pemandu wisata, dan layanan transportasi. Sementara itu, pekerjaan tidak langsung mencakup sektor-sektor pendukung seperti pertanian untuk pasokan bahan makanan, industri kerajinan tangan, serta jasa keuangan dan perbankan. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, kebutuhan tenaga kerja juga meningkat, yang pada akhirnya mengurangi tingkat pengangguran di suatu daerah.
Pendapatan dari sektor pariwisata dapat menguatkan perekonomian wilayah melalui pajak dan retribusi. Pemerintah daerah dapat memperoleh pendapatan dari tiket masuk objek wisata, pajak hotel dan restoran, serta izin usaha terkait pariwisata. Pendapatan ini dapat digunakan untuk membangun infrastruktur dan meningkatkan pelayanan publik, yang pada akhirnya mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.
Perkembangan sektor pariwisata mendorong pemerintah dan swasta untuk berinvestasi dalam
pembangunan infrastruktur. Sarana seperti jalan, bandara, pelabuhan, dan fasilitas umum lainnya ditingkatkan untuk mendukung mobilitas wisatawan. Pembangunan infrastruktur akan berdampak pada akses para wisatawan yang datang, tetapi juga secara otomatis akan meningkatkan pergerakan perekonomian masyarakat setempat.
Di samping itu, pariwisata memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM, terutama dalam sektor kerajinan, kuliner, dan jasa. Wisatawan sering mencari oleh-oleh khas daerah yang diproduksi oleh UMKM setempat. Berkembangnya ekowisata dan wisata budaya juga mendorong munculnya usaha berbasis komunitas, yang meningkatkan kesejahteraan dan menguatkan ekonomi wilayah.
Selain dampak ekonomi, pariwisata juga mendorong pelestarian budaya dan lingkungan. Wisata budaya dan ekowisata memberikan insentif bagi masyarakat untuk menjaga warisan budaya dan kelestarian alam, dikarenakan keduanya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Dengan strategi yang tepat, pariwisata dapat berkembang secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan atau nilai budaya setempat.
Lebih lanjut, di berbagai negara posisi pariwisata menempati sektor penting dalam penyumbang perekonomian penduduknya. Dalam era globalisasi, kemampuan berbahasa asing menjadi faktor krusial bagi para pengelola pariwisata dalam menarik wisatawan mancanegara dan meningkatkan pengalaman mereka. Kemampuan ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga pada penguatan ekonomi wilayah melalui peningkatan pendapatan dan penyerapan lapangan kerja. Berbahasa asing menjadi perantara berkomunikasi bertukar informasi antara pelaku atau pengelola wisata dengan wisatawan mancanegara.
Konsep pendukung dari beberapa pakar mengemukakan bahwa keterampilan berbahasa asing memiliki peran penting dalam mendukung pelayanan yang optimal dan profesional, misalnya melalui kemudahan komunikasi antara pengelola destinasi wisata dengan wisatawan, penyampaian informasi umum mengenai objek wisata kepada turis mancanegara, sekaligus menjadi sarana promosi destinasi wisata ke masyarakat global.
Oleh karenanya, pengembangan sumber daya manusia dengan kemampuan berbahasa asing menjadi faktor kunci bagi kemajuan sektor pariwisata, karena memungkinkan terjalinnya konektivitas informasi dan interaksi antara wisatawan dengan pihak penyedia maupun promotor produk dan jasa wisata.
Dengan menguasai berbahasa asing, pelaku pariwisata dapat memberikan pelayanan yang lebih baik, meningkatkan kenyamanan wisatawan, serta membangun reputasi positif bagi destinasi wisata. Kita bisa meyaksikan bagaimana peran dan pengaruh berbahasa asing atas meningkatnya sektor pariwisata yang ada di Indonesia maupun di mancanegara.
Salah satu contoh pengelola wisata yang baik di Indonesia adalah Bali, yang mana banyak menguasai bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang sehingga berdampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara terus meningkat. Bali dapat menjadi destinasi wisata kelas dunia dikarenakan menerima banyak wisatawan mancanegara setiap tahunnya di mana merupakan salah satu hasil dari faktor penguasaan berbahasa asing. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.