Berita Pangkalpinang

Presiden Mahasiswa UBB Sebut Buruh Bangka Belitung Jauh dari Kesejahteraan dan Terjamin

Presiden Mahasiswa Universitas Bangka Belitung, Andi Fitri Sasmita (Afisa) tenaga kerja di Bangka Belitung belum masuk kategori sejahtera dan terjamin

Penulis: Sepri Sumartono | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Istimewa
Presiden Mahasiswa Universitas Bangka Belitung, Andi Fitri Sasmita 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Menuju Hari Buruh 1 Mei 2024, Presiden Mahasiswa Universitas Bangka Belitung, Andi Fitri Sasmita (Afisa) mengatakan kondisi ketenagakerjaan di Bangka Belitung pada saat ini bervariasi seperti sektor industri dan ekonomi lokal. 

Namun, sebagian besar pekerja di Bangka Belitung terlibat dalam sektor pertambangan, terutama penambangan timah. 

Perubahan harga komoditas global dan kebijakan pemerintah terkait industri tambang dapat memengaruhi stabilitas pekerjaan di daerah. 

Selain itu, upaya diversifikasi ekonomi juga berdampak pada lapangan kerja di Babel, dengan adanya kasus korupsi tata niaga timah saat ini membuat masyarakat kehilangan mata pencaharian seperti biasanya sebagai seorang penambang timah. 

Untuk hal upah buruh di Bangka Belitung biasanya bervariasi tergantung pada sektor industri, tingkat keterampilan, dan pengalaman kerja. 

Di sektor pertambangan, upah bisa lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya karena faktor risiko dan kebutuhan keterampilan khusus. 

Namun, upah buruh di sektor lain seperti perkebunan, perikanan, dan industri manufaktur juga dapat beragam. 

Pemerintah sering mengeluarkan kebijakan terkait upah minimum regional untuk memastikan bahwa pekerja menerima kompensasi yang layak, namun hal dirasa kurang maksimal tanpa adanya pengawasan yang menyeluruh.

Menurut Afisa, tenaga kerja di Bangka Belitung belum masuk kategori sejahtera dan terjamin. 

Karena perlu kita ketahui masih banyak lulusan-lulusan S1 di Provinsi Bangka Belitung ini yang masih sibuk-sibuknya mencari lowongan pekerjaan. 

Setiap tahun banyak lulusan yang bervariasi di luar dan di dalam daerah berlomba-lomba mendapat posisi dan peran di suatu lapangan pekerjaan.

"Di Babel masih jauh dari kata sejahtera dan terjamin, karena kata tersebut lebih sering digunakan oleh para penguasa di Bumi Serumpun Sebalai baik dari pemerintahan, pendidikan, perekonomian," kata Afisa, Selasa (30/4/2024).

Afisa menilai, upah buruh masih kurang stabil, dikarenakan faktor lapangan kerja yang kurang kondusif dalam hal memperhatikan para pegawainya.

Banyak pembukaan lapangan kerja sehingga banyak sekali masyarakat yang berlomba-lomba dalam mencari pekerjaan di semua lulusan. 

Namun walaupun banyak lowongan kerja Bangka Belitung masih dimilai dengan gajinya yang sangat tidak maksimal sesuai dengan UMR sehingga upah menjadi salah satu jaminan kehidupan bagi masyarakat yang bekerja sebagai buruh.

Halaman
12
Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved