Bangka Pos Hari Ini
Jadi Guru Ngaji Biar Tak Sepi, Lansia di Babel Butuh Perhatian
Tok Azwar menjadi potret kehidupan lansia di Babel. Setidaknya ada ratusan ribu lansia yang tercatat di data BPS Provinsi Kepulauan Babel.
“Di situlah kadang-kadang ketemu orang, berkisah kan. Soalnya kalau di rumah bingung mau apa,” kata dia.
Tidak cukup sampai di situ, Tok Azwar secara sukarela menjadi guru ngaji bagi anak-anak di sekitar kampungnya di waktu selepas magrib. Meski tidak rutin setiap hari, total ada belasan anak-anak, remaja dan orang dewasa yang belajar ngaji di rumah Tok Azwar.
Hal inilah yang juga menjadi pengobat rasa sepi Tok Azwar yang biasa dipanggil Pakwo (sebutan Paman dalam bahasa Bangka-red) oleh para tetangganya ini. Di akhir pekan, dia juga sesekali dikunjungi anak tirinya yang tinggal di Pangkalpinang. Terkadang pria yang dikaruniai anak dari istri pertama ini yang datang berkunjung ke Pangkalpinang.
“Itulah yang masih bikin aku semangat hidup ini,” tegasnya.
Kembali merokok
Serupa dirasakan Hasan (82), yang tinggal di Desa Air Mesu, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah. Selain bekerja sebagai penjual atap rumbia, ayah enam anak itu berusaha mengusir sepi merokok. Kebiasaan merokok kembali dilakukan Hasan setelah istrinya meninggal dunia sekitar lima tahun yang lalu.
"Jadi buat menenangkan pikiran, atok ngerokok lagi, setidaknya ada teman kalau lagi tidak ada kerjaan. Kalau masih ada orang rumah dulu, atok tidak ngerokok, sejak istri meninggal baru atok ngerokok lagi," kata Hasan saat ditemui Bangka Pos di kediamannya, Jumat (31/5).
Sedikit berbeda dengan Tok Azwar, Hasan masih ditemani seorang anaknya. Namun, anak pertama Hasan mengalami gangguan jiwa dan lebih banyak beraktivitas di kebun yang ditanami 40 batang sawit.
"Anak atok semuanya ada enam. Satunya meninggal, empatnya sudah berkeluarga. Tinggal si Rudi (anak pertama) yang memang agak kurang, mungkin bisa dibilang stres dari dia masih muda dulu," kata Kakek Hasan.
Sehari-harinya Hasan membuat atap rumbia yang biasa dijualnya seharga Rp200 ribu per bundel yang berisi belasan keping atap rumbia. Di usia senjanya, dia juga tak lagi mencari daun rumbia yang menjadi bahan utama pembuatan atap tersebut. Hasan membeli dauh rumbia dari mereka yang lebih sering ke hutan untuk mendapatkannya.
“Kalau dulu, cari daun sendiri. Tetapi kalau sekarang juga sudah mulai susah cari daunnya, tidak macam dulu. Jadi atok lebih banyak beli, satu apit daunnya itu Rp30 ribu," ujarnya.
“Dulu juga kerja nyetak batako tapi, atok sudah tidak kuat lagi. Ini pun kaki atok lagi ngilu kalau jalan. Sudah setahun ini ngidapnya, mungkin faktor umur juga," lanjut Hasan sambil bercanda.
Tak hanya itu, Kakek Hasan menyebut, akhir-akhir ini tangannya juga sering bergetar dan sudah tidak stabil lagi saat memegang benda.
"Tangan atok sekarang ini juga sering getar, kalau sekarang megang piring, sering tangannya getar, tidak tahu atok kenapa," ujar kakek Hasan.
Walaupun kadang merasakan sakit di beberapa bagian kaki dan tangannya, Kakek Hasan justru mengaku bersyukur karena masih bisa bekerja dan produktif di hari tuanya.
"Tetapi daripada kita duduk-duduk, lebih baik kerja kan. Alhamdulillah, dari situ bisa dapat penghasilan, atok pun jadinya bisa gerak-gerak, daripada banyak tidur," ucapnya.
Selain itu, Kakek Hasan juga masih terbilang kuat, mengingat di umurnya sekarang masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari seorang diri tanpa dibantu orang lain.
"Alhamdulillah selama ini apa-apa atok sendiri yang lakukan. Bangun pagi, shalat, masak nasi, beli lauk, jam 8 malam lah tidur. Kalau demam paling atok berobat ke apotek tidak jauh dari rumah," ucapnya.
Usai Isi DRH, 2.888 Pegawai Non-ASN Pemprov Babel Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu Tanpa Tes |
![]() |
---|
Setiap Hari Polres Bangka Terbitkan 600 SKCK untuk Kebutuhan PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Nanggala dan Halilintar, Dua Satgas Timah yang Mengawasi Pertimahan di Babel |
![]() |
---|
Bocor 100 Ton Timah per Minggu, Kolektor Timah Ilegal Jadi Target Operasi Satgas |
![]() |
---|
Satgas Bidik Kolektor Timah Ilegal, Dua Tahun Diduga Terjadi Kebocoran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.